Pos Parkir Makam Mbah Priok Dirusak Sekelompok Orang
A
A
A
JAKARTA - Pos parkir di kompleks cagar budaya makam Mbah Priok dirusak sekelompok orang tak dikenal pada Jumat, 4 Mei 2018 lalu. Petugas Polres Pelabuhan Tanjung Priok saat ini masih memburu pelaku perusakan tersebut.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP Faruk Rozi, ia mengatakan, bangunan yang dirusak adalah kontainer atau pos tempat penjaga parkir. "Kompleks makam enggak dirusak. Perusakan di kontainer tempat untuk memberikan karcis parkir dan pengecekan STNK," kata Faruk saat dikonfirmasi, Senin (7/5/2018).
Selain pos parkir, bangunan PAUD yang ada di kompleks makam Mbah Priok juga dirusak. Kaca yang terdapat di pintu dan jendela bangunan tersebut terlihat pecah. Faruk mengatakan, keributan tersebut diduga akibat kesalahpahaman antara penjaga parkir dan pengunjung.
"Kalau parkir itu kan ada yang mau diperiksa ada yang enggak mau diperiksa. Itu kan masalah tempat ibadah, kalau orang buru-buru mau ngaji mau apa dia lupa bawa helm atau STNK," ujarnya.
Faruk menambahkan, hasil pemeriksaan sejumlah saksi tidak ada penggunaan senpi jenis airsoft gun dan senjata tajam yang dilakukan para pelaku.“Itu hoaks. Enggak ada korban luka dalam peristiwa tersebut," ujarnya.
Dalam kasus ini, polisi memeriksa delapan orang saksi dan telah mengantongi identitas dua orang yang diduga menjadi pelaku perusakan. "Ada indikasi orang tidak senang karena dicek, tapi itu baru keterangan saksi dari pelapor. Terlapor nanti kita mintai keterangan, kan harus balance," ucap Faruk.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP Faruk Rozi, ia mengatakan, bangunan yang dirusak adalah kontainer atau pos tempat penjaga parkir. "Kompleks makam enggak dirusak. Perusakan di kontainer tempat untuk memberikan karcis parkir dan pengecekan STNK," kata Faruk saat dikonfirmasi, Senin (7/5/2018).
Selain pos parkir, bangunan PAUD yang ada di kompleks makam Mbah Priok juga dirusak. Kaca yang terdapat di pintu dan jendela bangunan tersebut terlihat pecah. Faruk mengatakan, keributan tersebut diduga akibat kesalahpahaman antara penjaga parkir dan pengunjung.
"Kalau parkir itu kan ada yang mau diperiksa ada yang enggak mau diperiksa. Itu kan masalah tempat ibadah, kalau orang buru-buru mau ngaji mau apa dia lupa bawa helm atau STNK," ujarnya.
Faruk menambahkan, hasil pemeriksaan sejumlah saksi tidak ada penggunaan senpi jenis airsoft gun dan senjata tajam yang dilakukan para pelaku.“Itu hoaks. Enggak ada korban luka dalam peristiwa tersebut," ujarnya.
Dalam kasus ini, polisi memeriksa delapan orang saksi dan telah mengantongi identitas dua orang yang diduga menjadi pelaku perusakan. "Ada indikasi orang tidak senang karena dicek, tapi itu baru keterangan saksi dari pelapor. Terlapor nanti kita mintai keterangan, kan harus balance," ucap Faruk.
(whb)