Polisi Masih Selidiki Kasus Penyekapan di Taksi Online

Rabu, 25 April 2018 - 21:16 WIB
Polisi Masih Selidiki Kasus Penyekapan di Taksi Online
Polisi Masih Selidiki Kasus Penyekapan di Taksi Online
A A A
JAKARTA - Sansan (24), merupakan wanita muda yang diduga menjadi korban penyekapan dan perampokan di dalam taksi online Grab Car di kawasan Tambora, Jakarta Barat. Saat itu, Sansan atau Santi wajahnya dibekap pakai jaket, tangan dan kakinya diikat menggunakan tali tas.

Sansan mulai menaiki Grab Car itu dari rumahnya yang beralamat di Jalan Duri Selatan 6 Komplek Setia Masa I Kelurahan Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kasat Reksrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edy Suranta Sitepu mengatakan, setelah kejadian itu beberapa kemudian korban melaporkan kepada polisi.

"Sudah di BAP, dan kita masih selediki kasusnya," ucap Edy di Jakarta, Rabu (25/4/2018). (Baca Juga: Pesan Taksi Online, Warga Tambora Jadi Korban Penyekapan
Selain melakukan perampokan, Sansan sempat dibawa berputar putar selama tujuh jam dengan muka tertutup, sehingga tidak mengetahui kemana saja lokasinya. "Nah nanti kita cek lagi kebenaranya, pelaku sedang kami buru," ucapnya.

Kanit Krimum Satreskrim Polres Jakarta Barat, AKP Rulian Syauri mengatakan, bahwa selain sempat diikat, Sansan juga mengaku sempat diancam akan dibunuh dan ditembak dengan menggunakan senjata api, dan muka masih tertutup.

"Pengakuannya memang ditodong tapi kita belum tahu para pelaku ini mengunakan senjata api atau tidak karena matanya ditutup," kata Rulian.

Tak hanya diputar dan dibekap, Rulian menambahkan seorang pelaku, seperti dikatakan Sansan sempat menghubungi keluarga dan meminta uang tebusan. Namun hal itu kemudian diurungkan setelah Sansan mengaku dari keluarga tak mampu.

"Dia mengaku kalau dari keluarga kurang mampu makanya tidak jadi," ucap Rulian.

Sehingga, para pelaku kemudian membawa korban ke salah satu gerai ATM untuk menguras saldo tabungan milik Sansan. Namun, saat disinggung mengenai lokasi gerai ATM itu, Rulian mengaku belum mengetahuinya.

"Korban juga dibawa ke gerai ATM tapi belum tahu dimana. Uang yang diambil itu Rp500 ribu. Kondisi korban sampai saat ini juga masih syok jadi masih sulit dimintai keterangannya," kata Rulian.

Sementara itu, saat SINDO menyambangi kediaman Sansan di Kompleks Setia Masa I Nomor 26 B, Tambora, Jakarta Barat, terungkap Sansan merupakan sosok tertutup dan pendiam.

Hal itu diungkapkan tetangganya, Christian (25). Dia mengaku bila sosok Sasan atau Santi memang dikenal sebagai sosok yang tertutup. Sebab, sosok wanita itu jarang terlihat berada di luar rumah.

"Sepertinya memang pendiam karena saya juga jarang lihat dia (Sansa)," ucap Christian di lokasi.

Selain itu, saat disinggung mengenai bahwa sosok Santi atau Sansan itu telah menjadi korban penyekapan dan perampokan, Christian mengaku belum mengetahui hal itu.

Bahkan, saat SINDO mencoba menemui Santi atau Sansan di kediamannya itu, sosok wanita tersebut tak dapat dijumpai. Hanya salah seorang karyawan di kediaman Sansan yang dapat dijumpai.

Menurutnya, Santi atau Sansan tengah bekerja di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun, saat disinggung mengenai alamat atau nomor telepon dari Santi yang dapat dihubungi, karyawan itu menolak untuk menjelaskannya.

"Saya tidak tahu apa-apa, mba Santi juga lagi kerja. Saya tidak ada nomor ponselnya," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7945 seconds (0.1#10.140)