Jalur Puncak II Harus Dilanjutkan

Selasa, 24 April 2018 - 10:29 WIB
Jalur Puncak II Harus...
Jalur Puncak II Harus Dilanjutkan
A A A
BOGOR - Pemkab Bogor berharap pembangunan jalur Puncak II (poros Sentul-Cipanas) yang mangkrak sejak 2014 kembali dilanjutkan.

Pasalnya, pelebaran jalan di jalur Puncak I (Gadog-Puncak Pass) dianggap hanya solusi kemacetan jangka pendek. Bupati Bogor Nurhayanti menjelaskan berbagai cara alternatif yang saat ini tengah dilakukan untuk mengurai kemacetan di jalur Puncak tak akan efektif.

“Pelebaran jalan dan pembangunan jalur baru jembatan Gadog hanya bisa mengatasi kemacetan dalam jangka pendek. Terlebih saat ini kemacetan tak hanya terjadi saat akhir pekan atau libur panjang,” katanya.

Bahkan, saat terjadi longsor beberapa waktu lalu, banyak petani, pedagang, dan pengusaha hotel maupun restoran di kawasan Puncak (Bogor dan Cianjur) mengalami kerugian lebih dari 50%. “Bahkan, pasokan sayuran dari Cianjur ke Jakarta juga sempat tersendat hanya karena penutupan jalur Puncak selama berminggu-minggu akibat longsor,” tutur Nurhayanti.

Dia mengatakan kondisi serupa yang terus berulang di kawasan tersebut membuat warga Cianjur dan Bogor mengalami kerugian waktu dan biaya karena ongkos transportasi bertambah. “Maka dari itu, bagi kami, solusi atasi kemacetan di jalur Puncak adalah melanjutkan pembangun an jalur Puncak II,” ungkapnya.

Tak hanya kemacetan, menurutnya, jika adanya jalur Puncak II terealisasi maka otomatis akan mendorong pertumbuhan sektor timur Kabupaten Bogor. “Dalam perencanaan kita, Puncak II itu sudah diusulkan sejak 2010. Kendalanya pelebaran jalan. Dananya kan dari pusat, tapi diturunkan ke provinsi,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan Anggota DPRD Kabupaten Bogor Iswahyudi. Menurutnya, dalam mengatasi kemacetan Puncak, pemkab harus mulai serius dalam merealisasikan rencana pembangunan jalur Puncak II.

“Mandeknya pembangunan jalur Puncak II yang digadang-gadang sebagai salah satu solusi menuai kemacetan di wilayah Puncak, sampai saat ini belum mendapatkan jawaban pasti dari Pemerintah Provinsi dan Pusat,” katanya.

Iswahyudi mengharapkan bila pembangunan jalur Puncak II tercapai tentunya bisa mengatasi masalah kemacetan di wilayah Puncak I. “Intinya, kami akan terus mendorong supaya pembangunan jalur itu bisa terlaksana,” ujarnya.

Terkait dengan itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalit bang) Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah mengungkapkan setiap tahun tak kurang dari Rp300 miliar APBD Kabupaten Bogor dicurahkan untuk tetap menjaga kualitas jaringan jalan.

“Untuk itu upaya ini juga didukung dengan pengembangan jaringan jalan baru baik yang bersifat regional, perkotaan maupun jalur alternatif baru yang digunakan untuk memberikan pilihan baru bagi penduduk untuk mencapai daerah tertentu dengan lebih cepat, seperti pembangunan jalur Puncak II atau Poros Timur Tengah yang saat ini kewenangannya ada di Provinsi Jawa Barat. Peran kita sebatas penyediaan lahan dan itu semua hampir selesai,” ucapnya.

Beberapa prioritas pengembangan jalan baru yang didorong untuk dikembangkan di antaranya pengembangan jalan poros Tengah Timur (Jalur Puncak II), Jalan Bojonggede-Kemang, serta jalan lingkar perkotaan seperti di Leuwiliang, Parung, Bojonggede, Cileungsi, dan GOR Pakansari.(Haryudi)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9393 seconds (0.1#10.140)