Pembunuh Pensiunan TNI AL Lakukan 24 Adegan Rekonstruksi
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 24 adegan diperagakan Supriyanto tersangka pembunuhan purnawirawan TNI AL Hunaedi dalam rekonstruksi yang digelar di Kompleks TNI AL Cilandak, Jakarta Selatan. Rekonstruksi ini mendapat penjagaan ketat dari aparat kepolisian dan POM TNI AL.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan mengatakan, rekonstruksi itu dilakukan untuk mensinkronkan keterangan tersangka dalam BAP dengan situasi di lokasi kejadian perkara dan barang bukti, termasuk juga hasil visum korban.( Baca: Rekonstruksi Pembunuhan Hunaedi Dijaga Ketat Polisi dan POM AL )
"Ini kita melaksanakan dengan mengambil 24 adegan. Dalam pelaksanaan rekonstruksi, kita dibantu rekan-rekan dari POM TNI AL juga. Proses ini dalam tahap penyelidikan dan melengkapi berkas acara," kata Stefanus pada wartawan, Jumat (20/4/2018).
Menurut Stefanus, tak ada temuan baru dalam rekonstruksi itu, hanya saja ada tambahan adegan dari sebelumnya saat prarekonstruksi sebanyak19 adegan menjadi 24 adegan. Maka itu, dalam rekonstruksi ini menggambarkan kronologis kejadian secara lebih mendetil dan rinci, termasuk urutan dari fakta-fakta perbuatan yang dilakukan pelaku.
"Di adegan utama, saat pelaku melukai korban, urutannya menjadi lebih mendetail karena kita sesuaikan dengan hasil visum dokter. Begitu juga saat dia kabur lewat belakang jadi lebih mendetail," ucapnya.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan mengatakan, rekonstruksi itu dilakukan untuk mensinkronkan keterangan tersangka dalam BAP dengan situasi di lokasi kejadian perkara dan barang bukti, termasuk juga hasil visum korban.( Baca: Rekonstruksi Pembunuhan Hunaedi Dijaga Ketat Polisi dan POM AL )
"Ini kita melaksanakan dengan mengambil 24 adegan. Dalam pelaksanaan rekonstruksi, kita dibantu rekan-rekan dari POM TNI AL juga. Proses ini dalam tahap penyelidikan dan melengkapi berkas acara," kata Stefanus pada wartawan, Jumat (20/4/2018).
Menurut Stefanus, tak ada temuan baru dalam rekonstruksi itu, hanya saja ada tambahan adegan dari sebelumnya saat prarekonstruksi sebanyak19 adegan menjadi 24 adegan. Maka itu, dalam rekonstruksi ini menggambarkan kronologis kejadian secara lebih mendetil dan rinci, termasuk urutan dari fakta-fakta perbuatan yang dilakukan pelaku.
"Di adegan utama, saat pelaku melukai korban, urutannya menjadi lebih mendetail karena kita sesuaikan dengan hasil visum dokter. Begitu juga saat dia kabur lewat belakang jadi lebih mendetail," ucapnya.
(whb)