Diduga Tenggak Miras Oplosan, 2 Sekuriti Meregang Nyawa
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Dua petugas sekuriti, Ade Firmansyah (34) dan Rohman (40) tewas setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Sebelumnya kedua pria itu diketahui sempat menenggak minuman keras di pos tempat mereka berjaga di Kompleks Permata Bintaro, Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).
Informasi yang dihimpun, Ade dan Rohman bersama beberapa temannya menenggak minuman keras di pos jaga pada Sabtu, 7 April 2018 malam. Keesokan harinya, Minggu 8 April malam keduanya berlanjut meminum beberapa jenis miras di tempat yang sama.
Menurut keterangan dari rekan almarhum, miras yang diminum berjenis Mansion dan Vodka yang dibeli dari sebuah warung kelontong, tak jauh dari pos tempat korban berjaga. Bahkan diduga, korban juga turut meminum miras racikan yang dijual murah di warung kelontong tersebut.
"Malam Minggu pada minum bareng di pos, memang sering disitu, kan namanya juga begadang kalau jaga malam jadi biasa pada kumpul sambil minum. Terus besokan malamnya pada lanjut lagi. Habis itu baru pada ngerasa mual, muntah-muntah," tutur Dedi, rekan Ade Firmansyah di rumah duka, Jalan Elang 2, RT 04/01, Sawah Lama, Ciputat.
"Pada minum mansion dan vodka, terus sama ada juga minuman racikan, murah harganya Rp15.000 se plastik. Ada yang bilang racikannya pakai tinner, spirtus, makanya langsung panas kalau minum," ucapnya.
Rohman mengalami mual dan muntah-muntah pada Senin 9 April pagi. Karena tak kunjung membaik, Rohman dilarikan ke Rumah Sakit Sari Asih, Ciputat, untuk mendapat perawatan. Namun akhirnya, dia dinyatakan meninggal dunia pada Selasa, 10 April 2018 kemarin.
"Kalau Rohman meninggalnya Selasa kemarin, dia sempat dirawat di RS Sari Asih. Keluhannya sama, pada mual dan muntah-muntah, perutnya panas," jelas Dedi.
Sedangkan korban, Ade Firmansyah, sempat dilarikan ke Puskesmas pada Selasa siang. Dia juga mengalami muntah dan rasa panas dibagian perut. Setelah dibawa pulang ke rumah, pada malam hari pihak keluarga membawanya kembali ke RSUD Tangsel, hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir sekira pukul 00.00 WIB.
"Tadi malam meninggalnya. Selasa siang sempat dibawa ke Puskesmas, habis itu dibawa pulang lagi karena dia (Ade) enggak mau dirawat. Malamnya makin parah, muntah-muntah, terus kita bawa ke RSUD, akhirnya meninggal tadi malam sekira jam 00.00 WIB," ungkap Dedeh Halimah (31), adik ipar Almarhum Ade.
Sementara, pihak kepolisian belum dapat mengonfirmasi perihal tewasnya Ade dan Rohman. Saat akan dilakukan visum kepada jenazah Ade Firmansyah, pihak keluarga menolak dan memilih untuk menguburkannya langsung.
"Kalau memang terindikasi karena mengonsumsi minuman keras, maka proses otopsi terhadap jenazahlah yang akan menyatakan hal tersebut," tegas AKP Alexander Yurikho Hadi, Kasatreskrim Polres Tangsel.
Informasi yang dihimpun, Ade dan Rohman bersama beberapa temannya menenggak minuman keras di pos jaga pada Sabtu, 7 April 2018 malam. Keesokan harinya, Minggu 8 April malam keduanya berlanjut meminum beberapa jenis miras di tempat yang sama.
Menurut keterangan dari rekan almarhum, miras yang diminum berjenis Mansion dan Vodka yang dibeli dari sebuah warung kelontong, tak jauh dari pos tempat korban berjaga. Bahkan diduga, korban juga turut meminum miras racikan yang dijual murah di warung kelontong tersebut.
"Malam Minggu pada minum bareng di pos, memang sering disitu, kan namanya juga begadang kalau jaga malam jadi biasa pada kumpul sambil minum. Terus besokan malamnya pada lanjut lagi. Habis itu baru pada ngerasa mual, muntah-muntah," tutur Dedi, rekan Ade Firmansyah di rumah duka, Jalan Elang 2, RT 04/01, Sawah Lama, Ciputat.
"Pada minum mansion dan vodka, terus sama ada juga minuman racikan, murah harganya Rp15.000 se plastik. Ada yang bilang racikannya pakai tinner, spirtus, makanya langsung panas kalau minum," ucapnya.
Rohman mengalami mual dan muntah-muntah pada Senin 9 April pagi. Karena tak kunjung membaik, Rohman dilarikan ke Rumah Sakit Sari Asih, Ciputat, untuk mendapat perawatan. Namun akhirnya, dia dinyatakan meninggal dunia pada Selasa, 10 April 2018 kemarin.
"Kalau Rohman meninggalnya Selasa kemarin, dia sempat dirawat di RS Sari Asih. Keluhannya sama, pada mual dan muntah-muntah, perutnya panas," jelas Dedi.
Sedangkan korban, Ade Firmansyah, sempat dilarikan ke Puskesmas pada Selasa siang. Dia juga mengalami muntah dan rasa panas dibagian perut. Setelah dibawa pulang ke rumah, pada malam hari pihak keluarga membawanya kembali ke RSUD Tangsel, hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir sekira pukul 00.00 WIB.
"Tadi malam meninggalnya. Selasa siang sempat dibawa ke Puskesmas, habis itu dibawa pulang lagi karena dia (Ade) enggak mau dirawat. Malamnya makin parah, muntah-muntah, terus kita bawa ke RSUD, akhirnya meninggal tadi malam sekira jam 00.00 WIB," ungkap Dedeh Halimah (31), adik ipar Almarhum Ade.
Sementara, pihak kepolisian belum dapat mengonfirmasi perihal tewasnya Ade dan Rohman. Saat akan dilakukan visum kepada jenazah Ade Firmansyah, pihak keluarga menolak dan memilih untuk menguburkannya langsung.
"Kalau memang terindikasi karena mengonsumsi minuman keras, maka proses otopsi terhadap jenazahlah yang akan menyatakan hal tersebut," tegas AKP Alexander Yurikho Hadi, Kasatreskrim Polres Tangsel.
(whb)