Sopir Angkot Cileungsi-Jonggol Ditemukan Membusuk di Kamar Kontrakan
A
A
A
BOGOR - Sopir angkutan perkotaan (angkot) 64 trayek Cileungsi-Jonggol, Haris (49) ditemukan tewas membusuk di dalam kamar kontrakannya di Kampung Tengah, Desa Cipeucang, Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Informasi dihimpun menyebutkan, temuan mayat itu pertamakali diketahui seorang warga yang melintas didepan kontraknya mencium bau busuk. Saat itu juga saksi melaporkan ke Suheris (68) pemilik kontrakan.
"Ada beberapa warga yang lewat bilang kalau di depan rumah kontrakan tercium bau busuk dan banyak lalat. Saat itu juga saya cek ke kebenaran informasi itu," ujar Suheris di Mapolsek Cileungsi, Rabu (21/3/2018).
Belum juga tiba dikontrakan, Suheris sudah mencium bau busuk. Sesampai disana, dia mencoba memanggil Haris dengan mengetok pintu rumahnya.
Karena tak ada respon Suheris kemudian membuka rumah kontrakan dengan kunci duplikat yang dimilikinya. "Saat saya buka pintu kontrakan, ternyata bau busuk itu bersumber dari tubuh Haris yang sudah meninggal," katanya.
Saat itu juga ia bergegas memanggil warga dan segera melapor ke polisi. "Saya terkahir bertemu Haris pada Kamis (15 Maret 2018), sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu Haris memang sempat mengeluh tentang penyakit asma yang dideritanya tak kunjung sembuh," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Cileungsi Kompol Asep Fajar menjelaskan temuan mayat yang diketahui sebagai sopir angkot itu berawal dari laporan pemilik kontrakan. Petugas langung menuju lokasi untuk mengevakuasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Meski berdasarkan keterangan beberapa saksi sebelum ditemukan tewas sempat mengeluh sakit, namun untuk penyebab pastinya, kita masih selidiki dan perlu menunggu hasil autopsi Rumah Sakit, Kramatjati," ungkapnya.
Informasi dihimpun menyebutkan, temuan mayat itu pertamakali diketahui seorang warga yang melintas didepan kontraknya mencium bau busuk. Saat itu juga saksi melaporkan ke Suheris (68) pemilik kontrakan.
"Ada beberapa warga yang lewat bilang kalau di depan rumah kontrakan tercium bau busuk dan banyak lalat. Saat itu juga saya cek ke kebenaran informasi itu," ujar Suheris di Mapolsek Cileungsi, Rabu (21/3/2018).
Belum juga tiba dikontrakan, Suheris sudah mencium bau busuk. Sesampai disana, dia mencoba memanggil Haris dengan mengetok pintu rumahnya.
Karena tak ada respon Suheris kemudian membuka rumah kontrakan dengan kunci duplikat yang dimilikinya. "Saat saya buka pintu kontrakan, ternyata bau busuk itu bersumber dari tubuh Haris yang sudah meninggal," katanya.
Saat itu juga ia bergegas memanggil warga dan segera melapor ke polisi. "Saya terkahir bertemu Haris pada Kamis (15 Maret 2018), sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu Haris memang sempat mengeluh tentang penyakit asma yang dideritanya tak kunjung sembuh," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Cileungsi Kompol Asep Fajar menjelaskan temuan mayat yang diketahui sebagai sopir angkot itu berawal dari laporan pemilik kontrakan. Petugas langung menuju lokasi untuk mengevakuasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Meski berdasarkan keterangan beberapa saksi sebelum ditemukan tewas sempat mengeluh sakit, namun untuk penyebab pastinya, kita masih selidiki dan perlu menunggu hasil autopsi Rumah Sakit, Kramatjati," ungkapnya.
(ysw)