Infrastruktur Jadi Prioritas Pemkot Bekasi
A
A
A
BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan tata ruang. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mengatasi persoalan macet dan banjir.
Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji mengatakan, dalam rangka mendukung terwujudnya Kota Bekasi yang Maju, Sejahtera, dan Ihsan, Pemkot Bekasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013- 2018 mempunyai visi menyediakan infrastruktur yang tepat guna dan tepat sasaran.
“Kami meningkatkan infrastruktur kebinamargaan meliputi pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, dan pemeliharaan,” katanya.
Kemudian meningkatkan infrastruktur ketataairan. Untuk mewujudkannya, kata dia, pemerintah menyusunnya melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi dengan melibatkan semua pihak.
“Kita wujudkan infrastruktur dan tata ruang yang baik,” ungkapnya. Menurut dia, perkembangan Kota Bekasi semakin pesat, denyut perekonomian sejak beberapa tahun ini semakin meningkat. Saat ini terdapat 19 titik kemacetan yang rutin terjadi di Kota Bekasi.
Untuk mengurai kemacetan itu, Pemkot Bekasi membuat program dalam RPJMD dan dianggarkan setiap tahunnya melalui Anggaran Pendapat an Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi. Rayendra menjelaskan, dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Bekasi setiap tahun nya harus ada penambahan jalan baru di atas 3% atau 3 kilometer.
Termasuk diwajibkan membuat jalan baru sepanjang 3 kilometer per tahun sesuai RP JMD. “Saat ini terdapat 4.000 kilometer panjang jalan dengan angka pertumbuhan kendaraan di atas 10%,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Pemkot Bekasi sejak 2015 dan 2016, pemerintah telah me la ku kan pembangunan jalan baru dan pelebaran jalan sepanjang 3.944 meter.
Pada 2017, pembangunan jalan baru dan pelebaran jalan juga dilakukan sepanjang 8.185 meter. Selain jalan, Pemkot Bekasi juga membangun jalur pedestrian untuk membuat wilayahnya menjadi hijau dan teduh bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda.
Dia menyebutkan, saat ini jalur pedestrian sepanjang 2,5 kilometer telah dibangun di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan. Kemudian 3 kilometer di Jalan KH Noer Ali (Kalimalang) dan 200 meter di Jalan Chairil Anwar. Rayendra melanjutkan, selain jalan pedestrian, pe merintah juga melakukan pembangunan serta rehabilitasi 13 jembatan sejak 2015 dengan anggaran Rp86 miliar.
Beberapa jembatan diperbaiki karena menyebabkan kemacetan dan banjir. Pembangunan infrastruktur lainnya, pembuatan polder di beberapa tempat dan membuat sistem drainase.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi Koswara Hanafi menambahkan, RP J MD 2013-2018 kepemimpinan Rahmat Effendi-Ahmad Syaikhu sudah terealisasi. Hal itu dapat dilihat dari sejumlah pencapaian misalnya, poin indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar 79,95 dan capaian investasi hingga Rp17 triliun.
“IPM Kota Bekasi sudah melampaui IPM Provinsi Jawa Barat yang berada pada angka 70,05. Kota Bekasi berada di urutan nomor dua setelah Kota Bandung,” tambahnya. (Abdullah M Surjaya)
Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji mengatakan, dalam rangka mendukung terwujudnya Kota Bekasi yang Maju, Sejahtera, dan Ihsan, Pemkot Bekasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013- 2018 mempunyai visi menyediakan infrastruktur yang tepat guna dan tepat sasaran.
“Kami meningkatkan infrastruktur kebinamargaan meliputi pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, dan pemeliharaan,” katanya.
Kemudian meningkatkan infrastruktur ketataairan. Untuk mewujudkannya, kata dia, pemerintah menyusunnya melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi dengan melibatkan semua pihak.
“Kita wujudkan infrastruktur dan tata ruang yang baik,” ungkapnya. Menurut dia, perkembangan Kota Bekasi semakin pesat, denyut perekonomian sejak beberapa tahun ini semakin meningkat. Saat ini terdapat 19 titik kemacetan yang rutin terjadi di Kota Bekasi.
Untuk mengurai kemacetan itu, Pemkot Bekasi membuat program dalam RPJMD dan dianggarkan setiap tahunnya melalui Anggaran Pendapat an Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi. Rayendra menjelaskan, dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Bekasi setiap tahun nya harus ada penambahan jalan baru di atas 3% atau 3 kilometer.
Termasuk diwajibkan membuat jalan baru sepanjang 3 kilometer per tahun sesuai RP JMD. “Saat ini terdapat 4.000 kilometer panjang jalan dengan angka pertumbuhan kendaraan di atas 10%,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Pemkot Bekasi sejak 2015 dan 2016, pemerintah telah me la ku kan pembangunan jalan baru dan pelebaran jalan sepanjang 3.944 meter.
Pada 2017, pembangunan jalan baru dan pelebaran jalan juga dilakukan sepanjang 8.185 meter. Selain jalan, Pemkot Bekasi juga membangun jalur pedestrian untuk membuat wilayahnya menjadi hijau dan teduh bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda.
Dia menyebutkan, saat ini jalur pedestrian sepanjang 2,5 kilometer telah dibangun di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan. Kemudian 3 kilometer di Jalan KH Noer Ali (Kalimalang) dan 200 meter di Jalan Chairil Anwar. Rayendra melanjutkan, selain jalan pedestrian, pe merintah juga melakukan pembangunan serta rehabilitasi 13 jembatan sejak 2015 dengan anggaran Rp86 miliar.
Beberapa jembatan diperbaiki karena menyebabkan kemacetan dan banjir. Pembangunan infrastruktur lainnya, pembuatan polder di beberapa tempat dan membuat sistem drainase.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi Koswara Hanafi menambahkan, RP J MD 2013-2018 kepemimpinan Rahmat Effendi-Ahmad Syaikhu sudah terealisasi. Hal itu dapat dilihat dari sejumlah pencapaian misalnya, poin indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar 79,95 dan capaian investasi hingga Rp17 triliun.
“IPM Kota Bekasi sudah melampaui IPM Provinsi Jawa Barat yang berada pada angka 70,05. Kota Bekasi berada di urutan nomor dua setelah Kota Bandung,” tambahnya. (Abdullah M Surjaya)
(nfl)