Pelajar Korban Bullying Diduga Alami Patah Tulang Wajah
A
A
A
TANGERANG SELATAN - MS (14), siswa kelas IX SMPN 18 Pamulang, Tangerang Selatan, yang menjadi korban kekerasan perundungan (bullying) akan menjalani CT-Scan di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat. Hal itu dilakukan guna mengecek adanya dugaan patah tulang pada bagian wajah korban akibat pukulan benda keras.
Ibu korban, Sulastri, mengatakan, hingga kini putranya masih mengeluhkan rasa sakit pada bagian pangkal hidung hingga bagian kepala. Pembengkakan dan luka lebam di sebagian wajah, mata serta pelipisnya, makin menguatkan dugaan begitu kerasnya pukulan batu yang dilontarkan para pelaku ke wajah siswa malang itu.
"Di bagian wajah dan pangkal hidungnya kan bengkak. Tadi sudah konsultasi ke dokter yang memeriksa, terus disaranin besok pagi CT-Scan ke RS Sari Asih untuk mengecek apa ada tulang yang retak atau patah," tutur Sulastri saat ditemui di RSUD Tangsel, Rabu (7/3/2018) malam.
Diberitakan sebelumnya, kejadian kekerasan fisik itu terjadi pada Senin 5 Maret 2018 sekitar pukul 09.30 WIB, di depan salah satu ruang kelas SMPN 18. Tiga orang siswa dari kelas berbeda mendatangi MS dan memaksanya agar ikut mendaftar dalam pertandingan futsal. (Baca: Dianiaya Teman Sekolah, Siswa SMP di Tangsel Babak Belur)
MS merupakan anak tertua dari dua bersaudara. Adiknya bernama Sintia Aulia (10) masih duduk dibangku sekolah SDN Serua 3. Sejak tiga tahun lalu mereka ditinggal wafat sang ayah karena menderita sakit.
Ibu korban, Sulastri, mengatakan, hingga kini putranya masih mengeluhkan rasa sakit pada bagian pangkal hidung hingga bagian kepala. Pembengkakan dan luka lebam di sebagian wajah, mata serta pelipisnya, makin menguatkan dugaan begitu kerasnya pukulan batu yang dilontarkan para pelaku ke wajah siswa malang itu.
"Di bagian wajah dan pangkal hidungnya kan bengkak. Tadi sudah konsultasi ke dokter yang memeriksa, terus disaranin besok pagi CT-Scan ke RS Sari Asih untuk mengecek apa ada tulang yang retak atau patah," tutur Sulastri saat ditemui di RSUD Tangsel, Rabu (7/3/2018) malam.
Diberitakan sebelumnya, kejadian kekerasan fisik itu terjadi pada Senin 5 Maret 2018 sekitar pukul 09.30 WIB, di depan salah satu ruang kelas SMPN 18. Tiga orang siswa dari kelas berbeda mendatangi MS dan memaksanya agar ikut mendaftar dalam pertandingan futsal. (Baca: Dianiaya Teman Sekolah, Siswa SMP di Tangsel Babak Belur)
MS merupakan anak tertua dari dua bersaudara. Adiknya bernama Sintia Aulia (10) masih duduk dibangku sekolah SDN Serua 3. Sejak tiga tahun lalu mereka ditinggal wafat sang ayah karena menderita sakit.
(thm)