Memberikan Hak Mendapatkan Pendidikan yang Sama

Selasa, 06 Maret 2018 - 14:05 WIB
Memberikan Hak Mendapatkan...
Memberikan Hak Mendapatkan Pendidikan yang Sama
A A A
DEPOK - Sebagai kota yang berkembang pesat, pembangunan di Kota Depok tentunya ditunjang dengan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

Ketersediaan SDM mumpuni ini adalah hilir dari sistem pendidikan yang mapan pula. Sesuai visi sebagai kota yang Nyaman, Unggul, dan Religius, maka pendidikan di Depok menjadi salah satu kuncinya. Seperti apa pendidikan di Depok saat ini? Berikut wawancara KORAN SINDO dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Mohammad Thamrin.

Apa arti penting pendidikan bagi pembangunan Kota Depok?
Tentunya pendidikan memiliki peranan penting bagi pembangunan Depok. Adanya SDM yang baik di jajaran Pemerintah Kota Depok bermula dari pendidikan yang baik dan berkualitas. Oleh karena itu, pendidikan harus in line dengan implementasi visi Kota Depok.

Bisa dijelaskan bagaimana visi Kota Depok kaitan dengan sistem pendidikan yang ada?
Unggul terkait peningkatan mutu dan kualitas pendidikan. Berbicara pendidikan tentu ada tenaga pendidik dan peserta didik. Antara murid dan guru mendapat porsi yang sama. Nyaman adalah bagaimana Pemerintah Kota Depok mengupayakan adanya sarana dan prasarana yang memadai sesuai kebutuhan. Religius ini terkait dengan Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Di Kota Depok sebenarnya sudah lama diterapkan sistem ini, hanya setelah adanya Perpres lebih digencarkan lagi. Saat ini beberapa sekolah sudah melaksanakan program yang mengusung pada PPK tersebut.

Seperti apa implementasi program PPK di pendidikan Kota Depok?
Misalnya, di sekolah sebelum jam pelajaran dimulai ada sesi untuk membaca kitab suci. Kemudian anak didik diajarkan untuk belajar budaya dan cinta negara. Harapannya, penanaman karakter ini bisa mencegah anak dari perilaku menyimpang. Yang pada ujungnya adalah terciptanya generasi muda Depok yang berkualitas dan berkarakter.

Apa saja upaya Dinas Pendidikan untuk memajukan pendidikan di kalangan anak dengan kondisi ekonomi lemah?
Selain apa yang sudah dilakukan tadi, Pemerintah Kota Depok juga tak lupa untuk memperhatikan anak-anak yang memang memerlukan bantuan. Pemerintah Kota Depok memberikan kesempatan kepada masyarakat Depok yang kurang beruntung dengan peningkatan pendidikan melalui PKBM. Kami memberikan kesempatan kepada masyarakat ekonomi yang kurang beruntung dengan memperhatikan siswa yang rawan drop out (DO) dengan berbagai macam latar belakang. Bisa karena kondisi sosial ekonomi yang memang lemah atau karena persoalan yang memang ada pada anak tersebut. Kami memberikan fasilitas bagi mereka yang ingin punya ijazah dengan Kejar Paket. Ini in line dengan RPJMD.

Bagaimana dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Depok?
Kami sangat fokus dengan PAUD dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) atau dulu lebih dikenal dengan PKBM. Kami mempersiapkan sarana dan prasarana bagi PAUD dan Dikmas yang ada di Depok. Karena kami menyadari bahwa pendidikan bukan hanya dimulai dari jejang sekolah dasar, melainkan sejak usia dini sebelum mereka menginjak pada jenjang sekolah dasar.

Sejauh ini seberapa besar kontribusi sektor pendidikan Depok untuk pembangunan?
Jika dilihat dari IPM tahun 2016 bisa disimpulkan, pendidikan Depok menjadi penyumbang besar di sana. IPM tahun 2016 sebesar 79,6 disumbang sebesar 24,62 dari sektor pendidikan. Dengan rincian angka harapan lama sekolah sebesar 13,86 dan rata-rata lama sekolah sebesar 10,76. IPM Depok ketiga terbaik se-Jawa Barat setelah Bekasi dan Bandung.

Adakah korelasi antara demografis masyarakat dan pola pendidikan di Kota Depok?
Sangat ada korelasinya. Seperti diketahui, masyarakat Depok saat ini adalah middle up di mana mereka sangat menyadari arti penting pendidikan. Dengan demikian, mereka akan mencari lembaga pendidikan terbaik bagi anakanaknya. Tidak heran saat ini bermunculan lembaga pendidikan dengan konsep terbaik yang menjadi unggulan kemudian menjadi incaran orang tua middle up untuk menyekolahkan anak-anaknya.

Dilihat dari pembangunan manusianya, bagaimana pendidikan berkontribusi?
Pembangunan suatu wilayah tidak hanya dilihat dari infrastruktur, tapi juga harus dilihat dari nonfisik. Di Depok sangat banyak SDM berkualitas yang bercokol di sini. Boleh dibilang Depok gudangnya orang pintar karena banyak orang besar dan sukses yang berasal dari Depok. Selain itu, Depok juga dianugerahi sejumlah lembaga pendidikan besar, baik negeri dan swasta. Bagi kami, ini adalah aset yang harus dijaga agar terpelihara.

Adakah kendala dalam memperbaiki pendidikan Depok?
Tidak dapat dimungkiri kendala itu memang ada. Tapi, kami tetap harus menghadapi dengan bijak. Saat ini kami terkendala lahan untuk pembangunan gedung sekolah karena cukup banyak sekolah yang belum memiliki gedung sendiri sehingga harus menumpang di sekolah lain.

Berapa jumlah sekolah yang ada di Depok? Ada berapa sekolah yang belum memiliki gedung sendiri?
Saat ini Dinas Pendidikan Kota Depok hanya menaungi Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN). Sementara untuk Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) kewenangan ada di Provinsi Jawa Barat. Saat ini kami hanya memiliki 26 SMPN, itu pun masih ada sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri. Tapi, kami bersama OPD lainnya sedang berusaha membangun gedung sekolah agar siswa tidak lagi menumpang, Total SDN sebanyak 273 sekolah dan sudah memiliki gedung semua.

Total SMPN sebanyak 26 sekolah. Yang belum punya gedung adalah SMPN 25, SMPN 21, dan SMPN 23. Untuk tahun ajaran 2018/2019 direncanakan sembilan sekolah SDN dimerger‎ yang letaknya tersebar di Depok. Utamanya adalah sekolah yang lokasinya satu kompleks. Tujuan merger untuk efektivitas dalam pengelolaan sekolah guna meningkatkan mutu dan kualitas sekolah tersebut. Kemudian untuk memenuhi standar yang ditetapkan sesuai dengan SPM.
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 4.9268 seconds (0.1#10.140)