Terapkan IT, Ditjen PAS Apresiasi Kinerja Kalapas Cibinong
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) mengapresiasi kinerja Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cibinong Agung Krisna. Pasalnya selama kurang lebih setahun ini, Lapas Cibinong telah sukses mengimplementasikan Teknologi Informasi (TI) di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cibinong.
"Kami mengapresiasi penuh Lapas Cibinong yang telah berupaya maksimal menciptakan Lapas Cibinong yang berbasis IT dan mengembangkan Peternakan Sapi sebagai kegiatan industri. Layak dicontoh dan diadopsi oleh Lapas lain," puji Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Sri Puguh Budi Utami usai meninjau Lapas Cibinong di Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/2/2018).
Sementara itu, Kalapas Cibinong Agung Krisna mengatakan, teknologi menjadi salah satu cara untuk mengantisipasi permasalahan di Lapas.
"TI menjadi strategi kami untuk mengatasi permasalahan yang sering terjadi di Lapas. Mulai dari peredaran gelap narkoba, peredaran uang dan paling utama lainnya percepatan layanan hak narapidana dan masyarakat," jelas Agung.
Agung menyebutkan, sejumlah layanan dan program Lapas Cibinong yang menggunakan TI. Mulai dari layanan kunjungan berbasis sistem data base pemasyarakatan dan e-ktp, pintu Portir, Pintu Elektronik, Saung Jempol, Halte Pembinaan, Remisi/Pembebasa bersyarat /Cuti menjelang bebas/Cuti bersyarat Online, Radio El-Cibi untuk mensosialisasi program lapas, CCTV, X-Ray, Panic Button hingga Kantin Jempol. "Sarana ini mengantisipasi terjadinya pelarian penghuni," pungkasnya.
Untuk percepatan hak-hak dan pembebasan narapidana, remisi, Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Bersyarat dan Cuti Menjelang Bebas dilaksanakan berbasis online. Sedangkan layanan informasi khusus bagi warga binaan dapat mereka peroleh melalui Saung Jempol.
Saung Jempol, kata dia, merupakan layanan self service yang menggunakan jempol warga binaan untuk mengetahui informasi tentang hak-hak adminitrasi narapidana, termasuk remisi, tahapan pidana dan pembinaan serta pembebasan.
Halte Pembinaan menjadi fasilitas monitoring aktivitas pembinaan warga binaan, sebagai sistem skoring yang akan menjadi dasar layak tidaknya warga binaan diberikan hak-hak nya.
CCTV dan X-Ray sebagai bagian dari sarana pengamanan untuk mencegah masuknya benda-benda terlarang (alat komunikasi, Narkoba, dan senjata tajam), dan untuk mempermudah pengawasan warga binaan dan lingkungan sekitar lapas, yang saat berpenghuni 1471 warga binaan, kapasitas seharusnya hanya untuk 841 orang.
"Kantin Jempol menjadi produk unggulan yang ditargetkan mengurangi peredaran uang dalam lapas dan mencegah masuknya barang –v barang terlarang, karena di kantin jempol ini telah disediakan kebutuhan warga binaan yang telah dilabel aman khusus. Mereka berbelanja menggunakan jempol mereka yang telah teregistrasi dengan account mereka masing-masing. Sedangkan untuk sarana komunikasi kami telah menyediakan Wartelsuspas," tuturnya.
Kemudian, dia kata dia, fasilitas Panic Button, yang merupakan tombol yang terkoneksi dengan intalasi Kepolisian, Pemadam Kebakaran, untuk antisipasi terjadinya kerusuhan, kebakaran , pemberontakan ataupun kejadian luar biasa lainnya.
"Dan yang istimewa lainnya, kami memilki Radio El-Cibi yang mengudara di sekitar area Lapas Cibinong. Selain itu operasionalnya juga melibatkan warga binaan sebagai penyiar radio. Sekain sebagai sarana hiburan, juga media penyampai informasi kepada seluruh warga binaan," kata Agung.
Selain mengembangkan dan menerapkan TI, kata dia, Lapas Cibinong juga memaksimalkan penggunaan lahan tidur seluas 1 hektar, di sekitar Lapas dengan budidaya penggemukan Sapi, yang berdampingan dengan jenis peternakan lainnya serta agro bisnis.
"Saat ini kami sedang membudidayakan 28 Sapi pada tahap pertama dan ditargetkan nanti 150 ekor sapi akan memenuhi kandang ini," jelas Agung
Kemudian, kata dia, pihaknya juga memfungsikan kembali kotoran sapi untuk pupuk kandang. Dia pun menyampaikan pembinaan keagamaan bersinergi positif dengan kegiatan lainnya. Kerja sama dengan Sekolah Teologi Victory yang telah ditandatangani pada 20 Januari 2018. Saat ini sedang memasuki tahap perekrutan siswa dari warga binaan.
Kemudian, Harun Sulianto, Direktur Pembinaan Narapidana, latihan kerja dan produksi Ditjen PAS mengatakan, Lapas Cibinong menjadi salah satu lapas percontohan karena hak napi berbasis TI sehingga transaparan, cegah pungli, sarana keamanan juga memadai.
"Yang bisa cegah gangguan kamtib, pembinaan kemandirian ada pertanian terpadu, pembinaan kepribadian ada sekolah teologi dan pembinaan agama Islam yang intensif. Ada juga pembinaan seni budaya, sehingga ke depan ini akan jadi tempat studi tiru untuk lapas/rutan lain," katanya.
"Kami mengapresiasi penuh Lapas Cibinong yang telah berupaya maksimal menciptakan Lapas Cibinong yang berbasis IT dan mengembangkan Peternakan Sapi sebagai kegiatan industri. Layak dicontoh dan diadopsi oleh Lapas lain," puji Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Sri Puguh Budi Utami usai meninjau Lapas Cibinong di Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/2/2018).
Sementara itu, Kalapas Cibinong Agung Krisna mengatakan, teknologi menjadi salah satu cara untuk mengantisipasi permasalahan di Lapas.
"TI menjadi strategi kami untuk mengatasi permasalahan yang sering terjadi di Lapas. Mulai dari peredaran gelap narkoba, peredaran uang dan paling utama lainnya percepatan layanan hak narapidana dan masyarakat," jelas Agung.
Agung menyebutkan, sejumlah layanan dan program Lapas Cibinong yang menggunakan TI. Mulai dari layanan kunjungan berbasis sistem data base pemasyarakatan dan e-ktp, pintu Portir, Pintu Elektronik, Saung Jempol, Halte Pembinaan, Remisi/Pembebasa bersyarat /Cuti menjelang bebas/Cuti bersyarat Online, Radio El-Cibi untuk mensosialisasi program lapas, CCTV, X-Ray, Panic Button hingga Kantin Jempol. "Sarana ini mengantisipasi terjadinya pelarian penghuni," pungkasnya.
Untuk percepatan hak-hak dan pembebasan narapidana, remisi, Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Bersyarat dan Cuti Menjelang Bebas dilaksanakan berbasis online. Sedangkan layanan informasi khusus bagi warga binaan dapat mereka peroleh melalui Saung Jempol.
Saung Jempol, kata dia, merupakan layanan self service yang menggunakan jempol warga binaan untuk mengetahui informasi tentang hak-hak adminitrasi narapidana, termasuk remisi, tahapan pidana dan pembinaan serta pembebasan.
Halte Pembinaan menjadi fasilitas monitoring aktivitas pembinaan warga binaan, sebagai sistem skoring yang akan menjadi dasar layak tidaknya warga binaan diberikan hak-hak nya.
CCTV dan X-Ray sebagai bagian dari sarana pengamanan untuk mencegah masuknya benda-benda terlarang (alat komunikasi, Narkoba, dan senjata tajam), dan untuk mempermudah pengawasan warga binaan dan lingkungan sekitar lapas, yang saat berpenghuni 1471 warga binaan, kapasitas seharusnya hanya untuk 841 orang.
"Kantin Jempol menjadi produk unggulan yang ditargetkan mengurangi peredaran uang dalam lapas dan mencegah masuknya barang –v barang terlarang, karena di kantin jempol ini telah disediakan kebutuhan warga binaan yang telah dilabel aman khusus. Mereka berbelanja menggunakan jempol mereka yang telah teregistrasi dengan account mereka masing-masing. Sedangkan untuk sarana komunikasi kami telah menyediakan Wartelsuspas," tuturnya.
Kemudian, dia kata dia, fasilitas Panic Button, yang merupakan tombol yang terkoneksi dengan intalasi Kepolisian, Pemadam Kebakaran, untuk antisipasi terjadinya kerusuhan, kebakaran , pemberontakan ataupun kejadian luar biasa lainnya.
"Dan yang istimewa lainnya, kami memilki Radio El-Cibi yang mengudara di sekitar area Lapas Cibinong. Selain itu operasionalnya juga melibatkan warga binaan sebagai penyiar radio. Sekain sebagai sarana hiburan, juga media penyampai informasi kepada seluruh warga binaan," kata Agung.
Selain mengembangkan dan menerapkan TI, kata dia, Lapas Cibinong juga memaksimalkan penggunaan lahan tidur seluas 1 hektar, di sekitar Lapas dengan budidaya penggemukan Sapi, yang berdampingan dengan jenis peternakan lainnya serta agro bisnis.
"Saat ini kami sedang membudidayakan 28 Sapi pada tahap pertama dan ditargetkan nanti 150 ekor sapi akan memenuhi kandang ini," jelas Agung
Kemudian, kata dia, pihaknya juga memfungsikan kembali kotoran sapi untuk pupuk kandang. Dia pun menyampaikan pembinaan keagamaan bersinergi positif dengan kegiatan lainnya. Kerja sama dengan Sekolah Teologi Victory yang telah ditandatangani pada 20 Januari 2018. Saat ini sedang memasuki tahap perekrutan siswa dari warga binaan.
Kemudian, Harun Sulianto, Direktur Pembinaan Narapidana, latihan kerja dan produksi Ditjen PAS mengatakan, Lapas Cibinong menjadi salah satu lapas percontohan karena hak napi berbasis TI sehingga transaparan, cegah pungli, sarana keamanan juga memadai.
"Yang bisa cegah gangguan kamtib, pembinaan kemandirian ada pertanian terpadu, pembinaan kepribadian ada sekolah teologi dan pembinaan agama Islam yang intensif. Ada juga pembinaan seni budaya, sehingga ke depan ini akan jadi tempat studi tiru untuk lapas/rutan lain," katanya.
(mhd)