Satu Keluarga Dibunuh, Korban Ditemukan Berpelukan dalam Kamar
A
A
A
TANGERANG - Seorang ibu dan dua anak gadisnya ditemukan tewas bersimbah darah di Perumahan Taman Kota II, Blok B6/5, Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten.
Korban diketahui bernama Ema (40), Nova (19), dan Tiara (11). Tidak jauh dari penemuan jenazah ketiga orang tersebut, terdapat suami siri korban Efendi (40) yang juga berlumuran darah. Namun masih bisa bernapas.
Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, saat ditemukan ketiga korban tewas sedang berpelukan di atas tempat tidurnya.
"Saat pertama ditemukan, ibu dan kedua anaknya saling berpelukan. Pada tubuhnya ditemukan banyak luka bekas senjata tajam," kata Harry kepada KORAN SINDO di Mapolresto Tangerang, Senin (12/2/2018).
Dijelaskan Harry, mayat korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya Marti, sekitar pukul 15.00 WIB. Bermula ketika para tetangga curiga dengan penghuni rumah yang tidak kunjung ke luar rumah.
"Korban tidak keluar rumah sejak pagi hari. Bersama Ketua RT dan RW, para tetangga masuk ke dalam rumah, dan mendapati korban sudah tidak bernyawa," terangnya.
Tidak jauh dari dalam kamar itu, terdapat Efendi yang akrab disapa Abi, juga dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Tubuhnya bermandikan darah, dan banyak ditemukan luka benda tajam di tubuhnya.
"Suami korban ditemukan di kamar lain, tidak jauh dari kamar jenazah korban ditemukan. Pada tubuhnya juga ditemukan banyak luka tusuk benda tajam," jelasnya.
Selanjutnya, para korban dilarikan ke RS Sari Asih Karawaci. Sedang jenazah ketiga korban sudah dibawa ke RSU Tangerang untuk dilakukan proses autopsi.
"Dari pemeriksaan sementara di dalam rumah korban, tidak ditemukan adanya barang-barang yang hilang. Saat ini, kami masih melakukan penyelidikan di lokasi dan pemeriksaan saksi," terangnya.
Berdasarkan olah TKP, diketahui ketiga korban tewas dengan cara dibekap dengan bantal dan dibacok dengan brutal, hingga menghembuskan napas terakhirnya.
"Korban dibekap dan dibacok dengan sajam. Motif dan tersangka pembunuhan sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan Sat Reskrim Polresto Tangerang Kota," ungkapnya.
Sementara itu, Marti tetangga korban mengatakan, awalnya dia curiga dengan rumah keluarga Abi yang sepi. Sebab, biasanya rumah itu selalu ramai.
"Saya ke rumahnya suda ketok-ketok, tetapi enggak ada yang menjawab dari dalam. Dari situ saya curiga ada apa-apa, soalnya motornya ada. Lalu saya memanggil Ketua RT," sambung Marti.
Setelah pengurus RT datang, mereka masuk ke dalam rumah itu. Tidak ada yang aneh saat mereka masuk. Namun, saat menuju kamar, darah terlihat berceceran di lantai dan perasaan Marti mulai cemas.
"Saat diperiksa ke dalam rumah, pada kaget banyak darah di lantai. Bu Ema dan kedua anak perempuanya meninggal bermandikan darah. Kecuali ayahnya yang masih hidup. Kondisinya kritis," jelasnya.
Marti mengaku tidak habis pikir, saat melihat pembunuhan satu keluarga itu. Apalagi, keluarga ini dikenal baik dan sangat peduli dengan tetangga sekitar.
Hingga kini polisi masih belum mengetahui motif pembunuhan sadis tersebut. Petugas Polresto Tangerang masih melakukan pemeriksaan di rumah korban dan telah memasang garis polisi.
Korban diketahui bernama Ema (40), Nova (19), dan Tiara (11). Tidak jauh dari penemuan jenazah ketiga orang tersebut, terdapat suami siri korban Efendi (40) yang juga berlumuran darah. Namun masih bisa bernapas.
Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, saat ditemukan ketiga korban tewas sedang berpelukan di atas tempat tidurnya.
"Saat pertama ditemukan, ibu dan kedua anaknya saling berpelukan. Pada tubuhnya ditemukan banyak luka bekas senjata tajam," kata Harry kepada KORAN SINDO di Mapolresto Tangerang, Senin (12/2/2018).
Dijelaskan Harry, mayat korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya Marti, sekitar pukul 15.00 WIB. Bermula ketika para tetangga curiga dengan penghuni rumah yang tidak kunjung ke luar rumah.
"Korban tidak keluar rumah sejak pagi hari. Bersama Ketua RT dan RW, para tetangga masuk ke dalam rumah, dan mendapati korban sudah tidak bernyawa," terangnya.
Tidak jauh dari dalam kamar itu, terdapat Efendi yang akrab disapa Abi, juga dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Tubuhnya bermandikan darah, dan banyak ditemukan luka benda tajam di tubuhnya.
"Suami korban ditemukan di kamar lain, tidak jauh dari kamar jenazah korban ditemukan. Pada tubuhnya juga ditemukan banyak luka tusuk benda tajam," jelasnya.
Selanjutnya, para korban dilarikan ke RS Sari Asih Karawaci. Sedang jenazah ketiga korban sudah dibawa ke RSU Tangerang untuk dilakukan proses autopsi.
"Dari pemeriksaan sementara di dalam rumah korban, tidak ditemukan adanya barang-barang yang hilang. Saat ini, kami masih melakukan penyelidikan di lokasi dan pemeriksaan saksi," terangnya.
Berdasarkan olah TKP, diketahui ketiga korban tewas dengan cara dibekap dengan bantal dan dibacok dengan brutal, hingga menghembuskan napas terakhirnya.
"Korban dibekap dan dibacok dengan sajam. Motif dan tersangka pembunuhan sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan Sat Reskrim Polresto Tangerang Kota," ungkapnya.
Sementara itu, Marti tetangga korban mengatakan, awalnya dia curiga dengan rumah keluarga Abi yang sepi. Sebab, biasanya rumah itu selalu ramai.
"Saya ke rumahnya suda ketok-ketok, tetapi enggak ada yang menjawab dari dalam. Dari situ saya curiga ada apa-apa, soalnya motornya ada. Lalu saya memanggil Ketua RT," sambung Marti.
Setelah pengurus RT datang, mereka masuk ke dalam rumah itu. Tidak ada yang aneh saat mereka masuk. Namun, saat menuju kamar, darah terlihat berceceran di lantai dan perasaan Marti mulai cemas.
"Saat diperiksa ke dalam rumah, pada kaget banyak darah di lantai. Bu Ema dan kedua anak perempuanya meninggal bermandikan darah. Kecuali ayahnya yang masih hidup. Kondisinya kritis," jelasnya.
Marti mengaku tidak habis pikir, saat melihat pembunuhan satu keluarga itu. Apalagi, keluarga ini dikenal baik dan sangat peduli dengan tetangga sekitar.
Hingga kini polisi masih belum mengetahui motif pembunuhan sadis tersebut. Petugas Polresto Tangerang masih melakukan pemeriksaan di rumah korban dan telah memasang garis polisi.
(mhd)