Tewaskan 4 Pekerja, Ditjen Bina Marga Akan Wawancarai Karyawan
A
A
A
JAKARTA - Ambruknya crane pada proyek double double track (jalur dwiganda) di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (4/2/2018) pagi telah memakan korban jiwa empat orang pekerjanya. Belum diketahui secara pasti penyebab kejadian itu.
Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga, Iwan Zarkasi mengatakan, yang mengalami kecelakaan ada di pilar 23 menuju pilar 22. Hal tersebut terjadi pada alat yang namanya Stand by Span dan alat tersebut tidak ada masalah. Namun, pihaknya belum bisa mengumumkan penyebab mengapa alat tersebut mengalami kegagalan sehingga menewaskan empat orang.
"Kita akan melakukan investigas lebih lanjut, nanti setelah melakukan observasi baru bisa disimpulkan penyebabnya," katanya di Jakarta, Minggu (4/2/2018).
Dia menegaskan, pihaknya juga belum dapat masuk ke lokasi sehingga observasi dilakukan melalui kamera dan drone. Sehingga apa yang dilakukan belum maksimal, tetapi setelah dilakukan beberapa diskusi ada beberapa point yang diduga menjadi penyebabnya.
"Untuk mengetahui secara pasti, kami akan wawancara karyawan dan melakukan investigasi lebih dalam. Sehingga nanti akan kami umumkan lebih lanjut, saat ini kami masih menunggu pihak kepolisian," tegasnya. Pasalnya, kata dia, pihaknya belum boleh memasuki lokasi kejadian.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh pihaknya sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Tetapi pihaknya tetap akan melakukan investigas guna mengetahuo secara pasti apa yang sebenarnya terjadi.
"Untuk sementara pengerjaan kami hentikan, ini untuk kepentingan penyelidikan dan investigasi," tuturnya. (Baca Juga: Ditjen Perkeretaapian Investigasi Crane Double Double Track Roboh(mhd)
Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga, Iwan Zarkasi mengatakan, yang mengalami kecelakaan ada di pilar 23 menuju pilar 22. Hal tersebut terjadi pada alat yang namanya Stand by Span dan alat tersebut tidak ada masalah. Namun, pihaknya belum bisa mengumumkan penyebab mengapa alat tersebut mengalami kegagalan sehingga menewaskan empat orang.
"Kita akan melakukan investigas lebih lanjut, nanti setelah melakukan observasi baru bisa disimpulkan penyebabnya," katanya di Jakarta, Minggu (4/2/2018).
Dia menegaskan, pihaknya juga belum dapat masuk ke lokasi sehingga observasi dilakukan melalui kamera dan drone. Sehingga apa yang dilakukan belum maksimal, tetapi setelah dilakukan beberapa diskusi ada beberapa point yang diduga menjadi penyebabnya.
"Untuk mengetahui secara pasti, kami akan wawancara karyawan dan melakukan investigasi lebih dalam. Sehingga nanti akan kami umumkan lebih lanjut, saat ini kami masih menunggu pihak kepolisian," tegasnya. Pasalnya, kata dia, pihaknya belum boleh memasuki lokasi kejadian.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh pihaknya sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Tetapi pihaknya tetap akan melakukan investigas guna mengetahuo secara pasti apa yang sebenarnya terjadi.
"Untuk sementara pengerjaan kami hentikan, ini untuk kepentingan penyelidikan dan investigasi," tuturnya. (Baca Juga: Ditjen Perkeretaapian Investigasi Crane Double Double Track Roboh(mhd)