Jelang Supermoon, Kawasan Pesisir Jakarta Mulai Dilanda Rob

Rabu, 31 Januari 2018 - 15:23 WIB
Jelang Supermoon, Kawasan Pesisir Jakarta Mulai Dilanda Rob
Jelang Supermoon, Kawasan Pesisir Jakarta Mulai Dilanda Rob
A A A
JAKARTA - Jelang fenomena supermoon yang bertepatan dengan gerhana bulan total pada malam ini, debit air laut di pesisir Utara Jakarta meninggi. Akibatnya pesisir Jakarta mulai diserang rob.

Banjir rob terlihat di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (31/1/2018). Di tempat itu, akses jalan terputus setelah beberapa ruas jalan diserbu rob sejak pagi, seperti di Jalan Kakap. Akibatnya pengendara tidak dapat melintasi ruas jalan itu.

Debit air di ruas jalan itu meninggi hingga 30 sentimeter. Arus jalan kemudian dialihkan menuju jalur belakang yang lebih jauh. Pantauan KORAN SINDO, air yang menggenangi kawasan itu masuk melalui celah-celah tanggul. Air kemudian membanjiri jalanan dan sebagian masuk ke rumah warga. (Baca: BMKG Ingatkan Supermoon Merah, Waspadai Rob Akhir Januari)

Sekalipun terdapat pompa di kawasan itu, namun karena tidak beroperasi membuat air sulit dikendalikan. Akibatnya hingga siang tadi air masih menggenangi kawasan Muara Baru. Tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di lokasi itu juga tak mampu membendung luapan air laut.

Fachrul, warga sekitar mengatakan, sebelum meluap, air laut sempat surut pada Selasa (30/1/2018) malam. Hal itu merupakan dampak dari proses gerhana bulan yang akan terjadi malam nanti. "Semalam sempat surut tapi hari ini air laut mulai tinggi," ujarnya.

Dia memprediksi, luapan air laut terjadi hingga tiga hari ke depan. Otomatis, ruas jalan itu pun tak dapat dilintasi selama rob terjadi. "Jadi kendaraan yang melintas harus memutar balik ke ruas jalan lain," ujarnya.

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengatakan, saat ini petugas biru sedang berusaha memperbaiki tanggul yang jebol. Aliran air kemudian ditahan melalui karung-karung pasir yang disimpan dicelah tanggul pasir dan atas tanggul.

Soal tidak berfungsinya pompa, Teguh menyebutkan hal itu disebabkan karena debit air laut yang meninggi. Meski demikian, air sedikit sedikit dibuang ke saluran kali yang masih kosong. “Sekarang masih kami upayakan untuk pengeringan,” katanya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5804 seconds (0.1#10.140)