Dipukul Bandar Sabu, Brigadir Rizal Taufik Gegar Otak
A
A
A
JAKARTA - Anggota Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Jakarta Barat, Brigadir Rizal Taufik mengalami gegar otak setelah dipukul oleh bandar sabu Ahmad Sopian (AS) saat hendak menangkapnya. Rizal dipukul menggunakan benda tumpul.
"Kepala bagian Frontal kanan yang menyebabkan fraktur linier di tempat itu terjadi EDH (Epidural Hoemoragic)," ujar Wakil Kepala Rumah Sakit RS Polri, Kombes Pol Musyafak di RS Polri Kramat Djati, Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (7/1/2018).
Beruntung dalam kejadian itu Rizal tidak mengalami efek samping seperti hilang ingatan dan penyakit kambuhan. Rizal sendiri kini telah dioperasi pada Sabtu 6 Januari 2018. (Baca Juga: Pukul Brigadir Rizal, Bandar Sabu Ditembak Mati di Tangerang)
"Insya Allah tidak ada mas. Karena adanya pendarahan di luar susunan syaraf pusat, perdarahan ada di antara selapur otak dengan tulang tengkorak," tutupnya.
Sekadar diketahui, Brigadir Rizal dipukul oleh bandar narkoba Sopian saat akan meringkus istrinya berinisial SA di kawasan rel kereta api Kampung Janis, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat 5 Januari 2018 malam.
Malam itu Rizal bertemu dengan AS alias E dan Istrinya SA. Pasutri ini dikenal sebagai bandar narkoba. Di sisi lain personel lain menunggu aba-aba Brigadir Rizal Taufik diseberang rel kereta untuk melakukan penindakan.
Tak lama kemudian terdengar letusan tembakan satu kali. Anggota tim lain yang mendengar letusan itu langsung masuk ke lokasi transaksi.
"Sesampainya di TKP anggota menemukan saudara Rizal tergelak di bawah tangga salah satu rumah di kawasan itu," Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Suhermanto. (Baca Juga: Baru Saja Ungkap Kasus Besar, Polisi Luka Parah Diserang Bandar)
"Kepala bagian Frontal kanan yang menyebabkan fraktur linier di tempat itu terjadi EDH (Epidural Hoemoragic)," ujar Wakil Kepala Rumah Sakit RS Polri, Kombes Pol Musyafak di RS Polri Kramat Djati, Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (7/1/2018).
Beruntung dalam kejadian itu Rizal tidak mengalami efek samping seperti hilang ingatan dan penyakit kambuhan. Rizal sendiri kini telah dioperasi pada Sabtu 6 Januari 2018. (Baca Juga: Pukul Brigadir Rizal, Bandar Sabu Ditembak Mati di Tangerang)
"Insya Allah tidak ada mas. Karena adanya pendarahan di luar susunan syaraf pusat, perdarahan ada di antara selapur otak dengan tulang tengkorak," tutupnya.
Sekadar diketahui, Brigadir Rizal dipukul oleh bandar narkoba Sopian saat akan meringkus istrinya berinisial SA di kawasan rel kereta api Kampung Janis, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat 5 Januari 2018 malam.
Malam itu Rizal bertemu dengan AS alias E dan Istrinya SA. Pasutri ini dikenal sebagai bandar narkoba. Di sisi lain personel lain menunggu aba-aba Brigadir Rizal Taufik diseberang rel kereta untuk melakukan penindakan.
Tak lama kemudian terdengar letusan tembakan satu kali. Anggota tim lain yang mendengar letusan itu langsung masuk ke lokasi transaksi.
"Sesampainya di TKP anggota menemukan saudara Rizal tergelak di bawah tangga salah satu rumah di kawasan itu," Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Suhermanto. (Baca Juga: Baru Saja Ungkap Kasus Besar, Polisi Luka Parah Diserang Bandar)
(mhd)