Sambangi Rumah Pengendali Ganja, Polisi Sita Tiga Motor di Depok
A
A
A
JAKARTA - Satnarkoba Polres Metro Jakarta Barat menyita tiga sepeda motor dari rumah Luthfi alias Patrik di jalan RT 004/004, Mampang, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Kamis, (4/1/2018) malam. Motor ini diduga kuat milik Luthfi alias Patrik yang saat ini masuk daftar pencarian orang (DPO).
Selain motor, petugas ikut mengamankan beberapa lembar buku tabungan, telepon selular serta laptop. Kuat dugaan semua barang bukti ini ada kaitannya dengan sepak terjang Luthfi. “Luthfi merupakan calon penerima barang, sepak terjangnya sudah kami pantau lama,” kata Kanit II Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKP Ardhy di lokasi.
Sembari membawa seorang tersangka dan sepupunya, Rizky, petugas melakukan penggeledahan di dua rumah di kawasan itu dengan ditemani Ketua RT setempat, Adit Mulyanto. Meski sudah mendatangi secara baik baik, mulai memanggil dan mengetuk pintu. Namun penghuni kedua rumah itu tak kunjung menjawab. Polisi kemudian mendobrak rumah Patrik yang berada dekat pinggir jalan.
Dalam penggrebekan itu, polisi menyisir sejumlah ruangan di rumah. Mulai dari plafon, lemari, hingga sudut kecil. Dalam penyisiran itu ditemukan dua linting ganja sisa pakai. "Luthfi ini di atasnya Rizki yang akan menerima barang yang kami tangkap di Bakauheni. Nantinya Rizki akan memberikan barang ke Luthfi," jelas Ardhy.
Kuat dugaan polisi Patrik telah pergi bersama istrinya. Polisi kemudian mengamankan beberapa barang bukti, di antaranya tiga sepeda motor yang diduga hasil penjualan ganja, buku rekening tabungan sebagai transaksi pengiriman uang, dan beberapa telepon selular serta laptop.
Saat penggeledahan berlangsung ibunda Lutfi, Ningsih, datang bersama anak Lutfi yang berumur empat tahun. Mereka terlihat panik setelah rumah tersebut di acak acak. “Sudah seminggu nggak pernah ketemu sama Luthfi dan istrinya, saya juga lagi nyari, ini anaknya,” kilahnya kepada petugas saat ditanya keberadaan Lutfi.
Seminggu kabur dari rumah bersama anak kedua yang masih bayi. Baik Luthfi ma istrinya tak pernah telepon. “Ini saja saya baru pulang kondangan kaget diberhentiin,” timpal Ningsih yang mengaku Lutfi bekerja di bengkel dan menjadi joki liar balapan motor.
Mulyanto mengakui, sekalipun telah tinggal lima tahun, namun Lutfi jarang bersosialisasi. Melihat ada salah satu warganya yang terlibat penyalahgunaan narkotika, Mulyanto berencana memperketat keamanan di wilayahnya.
"Dulu pernah lapor ke saya pas pindah kesini, anaknya dua yang satu belum lama baru lahiran. Besok saya akan mulai sweeping data warga terkhusus yang mengontrak," pungkasnya.
Selain motor, petugas ikut mengamankan beberapa lembar buku tabungan, telepon selular serta laptop. Kuat dugaan semua barang bukti ini ada kaitannya dengan sepak terjang Luthfi. “Luthfi merupakan calon penerima barang, sepak terjangnya sudah kami pantau lama,” kata Kanit II Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKP Ardhy di lokasi.
Sembari membawa seorang tersangka dan sepupunya, Rizky, petugas melakukan penggeledahan di dua rumah di kawasan itu dengan ditemani Ketua RT setempat, Adit Mulyanto. Meski sudah mendatangi secara baik baik, mulai memanggil dan mengetuk pintu. Namun penghuni kedua rumah itu tak kunjung menjawab. Polisi kemudian mendobrak rumah Patrik yang berada dekat pinggir jalan.
Dalam penggrebekan itu, polisi menyisir sejumlah ruangan di rumah. Mulai dari plafon, lemari, hingga sudut kecil. Dalam penyisiran itu ditemukan dua linting ganja sisa pakai. "Luthfi ini di atasnya Rizki yang akan menerima barang yang kami tangkap di Bakauheni. Nantinya Rizki akan memberikan barang ke Luthfi," jelas Ardhy.
Kuat dugaan polisi Patrik telah pergi bersama istrinya. Polisi kemudian mengamankan beberapa barang bukti, di antaranya tiga sepeda motor yang diduga hasil penjualan ganja, buku rekening tabungan sebagai transaksi pengiriman uang, dan beberapa telepon selular serta laptop.
Saat penggeledahan berlangsung ibunda Lutfi, Ningsih, datang bersama anak Lutfi yang berumur empat tahun. Mereka terlihat panik setelah rumah tersebut di acak acak. “Sudah seminggu nggak pernah ketemu sama Luthfi dan istrinya, saya juga lagi nyari, ini anaknya,” kilahnya kepada petugas saat ditanya keberadaan Lutfi.
Seminggu kabur dari rumah bersama anak kedua yang masih bayi. Baik Luthfi ma istrinya tak pernah telepon. “Ini saja saya baru pulang kondangan kaget diberhentiin,” timpal Ningsih yang mengaku Lutfi bekerja di bengkel dan menjadi joki liar balapan motor.
Mulyanto mengakui, sekalipun telah tinggal lima tahun, namun Lutfi jarang bersosialisasi. Melihat ada salah satu warganya yang terlibat penyalahgunaan narkotika, Mulyanto berencana memperketat keamanan di wilayahnya.
"Dulu pernah lapor ke saya pas pindah kesini, anaknya dua yang satu belum lama baru lahiran. Besok saya akan mulai sweeping data warga terkhusus yang mengontrak," pungkasnya.
(wib)