OK Otrip Meluncur, Organda: Pelayanan Angkutan Umum Akan Semakin Baik

Jum'at, 15 Desember 2017 - 06:01 WIB
OK Otrip Meluncur, Organda: Pelayanan Angkutan Umum Akan Semakin Baik
OK Otrip Meluncur, Organda: Pelayanan Angkutan Umum Akan Semakin Baik
A A A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Wakilnya Sandiaga Salahuddin Uno resmi meluncurkan program OK Otrip, Kamis (14/12/2017). Sistem angkutan terintegrasi yang melibatkan semua transportasi umum ini diharapkan dapat memecah kemacetan di Ibu Kota.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan, optimistis Pemprov DKI dapat meningkatkan layanan transportasi umum seiring soft launching OK Otrip tersebut. Apalagi Organda sudah diminta oleh Anies untuk mendukung program ini dengan menyiapkan konsep peremajaan bus kecil jenis mikrolet, KWK, dan sebagainya.

"Pada soft launching saya dipesankan sama Gubernur Anies untuk segera perlihatkan konsep pengganti KWK yang disiapkan Organda. Kami akan tunjukan pekan depan," ujarnya. (Baca: Anies-Sandi Luncurkan OK-Otrip, Diuji Coba Selama 3 Bulan)

Shafruhan menambahkan, sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 29/2015, pihaknya bersama seluruh anggota Organda, khususnya pengusaha mikrolet, berupaya memenuhi peraturan tersebut dengan melakukan survei di berbagai sektor. Baik sisi operasional hingga kenyamanan, kemanan, dan kemudahan pengguna dalam bermobilitas.

Hasilnya, pada awal 2017 disepakati bahwa pengganti mikrolet adalah kendaaran jenis mini bus yang modelnya seperti Avanza dan Zenia berkapasitas sekitar tujuh orang. Dengan konsep pengganti mikrolet tersebut, Shafruhan menilai program OK Otrip sangat tepat.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah, menuturkan, OK Otrip terbagi dalam tiga integrasi, yaitu integrasi antarmoda transportasi, integrasi management, dan integrasi pembayaran.

Warga dapat menggunakan berbagai moda angkutan umum dalam trayek yang terintegrasi dengan sistem Transjakarta dengan cukup membayar Rp5.000 dalam durasi tiga jam satu perjalanan.

Untuk mendukung efektivitas OK Otrip, pembayaran harus menggunakan satu sistem non tunai melalui kartu OK Otrip yang diluncurkan pada 22 Desember mendatang. Kartu OK Otrip akan tersedia di seluruh halte TransJakarta.

"Ada tahapan-tahapan sebelum di-launching. Hari ini soft launching OK Otrip empat rute bus kecil yangg terintegrasi dengan bus Transjakarta, yaitu Jelambar, Warakas, Duren Sawit, dan Lebakbulus dengan harga promo Rp3.500 selama uji coba. Nantinya akan bertarif Rp5.000," paparnya.

Andri menjelaskan, soft launching tahap pertama ini mensimulasikan dan mempraktikan integrasi pembayaran. Sebelumnya masyarakat jika naik angkotan kecil membayar Rp3.000, dilanjutkan dengan bus sedang Rp3.500 dan kemudian lanjut naik Transjakarta Rp3.500. Dengan OK Otrip penumpang cukup membayar Rp5.000 untuk tiga kali pindah angkutan umum tersebut hingga sampai tujuan.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6602 seconds (0.1#10.140)