Tarif Parkir Menggila, Jukir: Kita Tidak Diperhatikan

Minggu, 10 Desember 2017 - 16:20 WIB
Tarif Parkir Menggila, Jukir: Kita Tidak Diperhatikan
Tarif Parkir Menggila, Jukir: Kita Tidak Diperhatikan
A A A
JAKARTA - Penetapan tarif parkir jalan yang menggila disebut sebagai akibat tidak diperhatikannya kesejahteraan para juru parkir (jukir) oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta. Karena, selama mengawasi Terminal Parkir Elektronik (TPE) Dishub tidak pernah menaikkan gaji para jukir itu.

Hal tersebut disampaikan salah seorang jukir bernama Jaka (46). Selama dirinya bergabung hingga kini, dia dibayar Rp2,7 juta. Padahal bila dengan menggunakan tarif lama, pendapatan parkir mencapai Rp4,5 juta per bulan, dengan rincian Rp150.000 per hari.

"Belum lagi kami harus diminta setoran sama warga sini," keluhnya di Jakarta, Minggu (10/12/2017).

Hal senada juga disampaikan oleh Jukir lainnya, Cecep (43). Saat menggunakan TPE, dirinya tidak cukup untuk menafkahi keluarganya. maka itu, dirinya kini mulai memukul tarif semaunya.

"Abis selama ini kita tidak diperhatikan. UMR kita saja sekarang kecil, mana sanggup ngidupin anak istri," cetus Cecep.

Kondisi serupa juga terjadi di beberapa titik parkir seperti Jalan Jelangkeng, Jalan Pancoran, dan pintu kecil dekat Asemka, serta Pinang Sia.

Begitupun dengan kawasan di luar Jakarta Barat, seperti Jjalan Sabang, Jakarta Pusat, Jalan Faletehan, Jakarta Selatan, dan Boulevar Kelapa Gading, Jakarta Utara yang sebelumnya menjadi kawasan percontohan TPE di Jakarta.

Salah seorang pengendara roda dua yang parkir di Jalan Blustru, Yunus (36), mengatakan, penerapan tarif parkir seenaknya itu dinilai merugikan masyarakat. Harga parkir kendaraan di patok Rp5.000, bila terlalu lama, juru parkir kemudian meminta tambahan Rp2.000.

"Tapi tadi saya bayar Rp5.000 saja, saya bilang enggak ada uang lagi," tutur Yunus.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6745 seconds (0.1#10.140)