Polisi Imbau Pembunuh Siti Nurhayati Menyerahkan Diri
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Polisi mengimbau agar pembunuh Siti Nurhayati (22) di Perumahan Amarapura Blok F2 Nomor 18, RT02/05, Kademangan, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menyerahkan diri. Agar kasus pembunuhan sadis ini cepat selesai.
"Kami mohon (Pelaku) untuk menyerahkan diri, lebih baik. Apabila nanti pada saat penangkapan malah melakukan upaya untuk melawan petugas, tentunya kami akan melakukan tindakan tegas, keras dan terukur," imbau Kapolres Tangsel, AKBP Fadli Widiyanto usai menghadiri perayaan HUT Polairud ke-67 di Mako Polairud Pondok Cabe, Pamulang, Tangsel, Selasa (5/12/2017).
Pihak kepolisian, lanjut Fadli, telah mengidentifikasi para pelaku yang diduga berjumlah dua orang. Hal itu didapat dari keterangan sejumlah saksi keluarga korban dan petugas keamanan perumahan Amarapura.
"Kita sudah mengenali pelakunya, jadi nanti mungkin akan kita terbitkan DPO (Daftar Pencarian Orang)-nya, diduga dua orang," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Minggu 3 Desember 2017 sekitar pukul 19.00 WIB, saat itu Siti Nurhayati didatangi pacarnya, Ridwan yang ditemani seorang rekannya. Sekira pukul 21.30 WIB, adik korban bernama Nurleha (14) yang berada di dalam kamar tiba-tiba mendengar jeritan kakaknya.
Saat dihampiri, Ridwan lantas menghalangi dan mengatakan korban sedang pergi ke pos jaga yang berada di pintu masuk kompleks. (Baca Juga: Suasana Haru Selimuti Kediaman Korban Pembunuhan Sadis di Tangsel
Nurleha kemudian pergi ke Pos Sekuriti yang berjarak sekira 100 meter. Namun, baru beberapa langkah, dia curiga dan kembali ke rumahnya. "Begitu balik lagi sampai rumah, dia (Ridwan) pergi naik motor kakak saya. Terus saya lihat ke dalam, kakak saya sudah meninggal, banyak darah," imbuhnya, syok.
"Kami mohon (Pelaku) untuk menyerahkan diri, lebih baik. Apabila nanti pada saat penangkapan malah melakukan upaya untuk melawan petugas, tentunya kami akan melakukan tindakan tegas, keras dan terukur," imbau Kapolres Tangsel, AKBP Fadli Widiyanto usai menghadiri perayaan HUT Polairud ke-67 di Mako Polairud Pondok Cabe, Pamulang, Tangsel, Selasa (5/12/2017).
Pihak kepolisian, lanjut Fadli, telah mengidentifikasi para pelaku yang diduga berjumlah dua orang. Hal itu didapat dari keterangan sejumlah saksi keluarga korban dan petugas keamanan perumahan Amarapura.
"Kita sudah mengenali pelakunya, jadi nanti mungkin akan kita terbitkan DPO (Daftar Pencarian Orang)-nya, diduga dua orang," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Minggu 3 Desember 2017 sekitar pukul 19.00 WIB, saat itu Siti Nurhayati didatangi pacarnya, Ridwan yang ditemani seorang rekannya. Sekira pukul 21.30 WIB, adik korban bernama Nurleha (14) yang berada di dalam kamar tiba-tiba mendengar jeritan kakaknya.
Saat dihampiri, Ridwan lantas menghalangi dan mengatakan korban sedang pergi ke pos jaga yang berada di pintu masuk kompleks. (Baca Juga: Suasana Haru Selimuti Kediaman Korban Pembunuhan Sadis di Tangsel
Nurleha kemudian pergi ke Pos Sekuriti yang berjarak sekira 100 meter. Namun, baru beberapa langkah, dia curiga dan kembali ke rumahnya. "Begitu balik lagi sampai rumah, dia (Ridwan) pergi naik motor kakak saya. Terus saya lihat ke dalam, kakak saya sudah meninggal, banyak darah," imbuhnya, syok.
(mhd)