Gelar Comweek 2017, KOMIK Paramadina: Wadah Mahasiswa untuk Salurkan Hobi
A
A
A
JAKARTA - KOMIK (Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi) Paramadina kembali menggelar Communication Week 2017 di kampusnya, Universitas Paramadina, Mampang, Jakarta Selatan. Adapun acara tersebut digelar bersama Koran Sindo dan PT Suzuki Indomobil Sales sebagai media partner.
Ketua Pelaksana Communication Week 2017, Maria Lynch mengatakan, Communication Week merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh KOMIK Paramadina. Acara tersebut diadakan pertama kali di tahun 2012 dan kali ini Communication Week mengangkat tema The Power of Social Media.
"Tujuan acara tahunan ini menjadi wadah mahasiswa dan siswa SMA untuk menyalurkan hobinya," ujarnya pada wartawan, Senin (20/11/2017).
Menurutnya, tema tersebut diambil karena dia melihat dewasa ini teknologi semakin canggih dan memiliki pengaruh besar untuk generasi sekarang. Maka itu, semua orang bisa memanfaatkan sisi baiknya dalam menggunakan media sosial.
"Ketertarikan anak muda terhadap media sosial pun membuat kita ingin memberikan arahan bagaimana cara menggunakan media sosial yang baik dan benar," tuturnya.
Adapun acara Communication Week 2017 dibuka dengan acara seminar bertajuk Be A Good Netizen. Adapun pembicaranya Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pamadina Leonita K Syarief yang memberikan pemahamannya pada peserta tentang statistik peran media-media, baik media konvensional, seperti televisi, radio, dan Koran maupun media sosial, seperti Twitter, Instagram, dan Facebook.
Sementara itu, Digital Marketing Strategist MNC TV Iman Sudrajat Arifin menerangkan tentang adanya sisi positif dan negatif media sosial. Medsos, juga dianggap bisa menjadi sarana untuk jual beli, alat kendaraan politik, atau mempromosikan barang atau sesuatu.
"Munculnya media baru itu juga tak lepas dari media konvensional, kalau dahulu ada radio, TV, dan koran, sekarang sudah ada Youtube, Twitter, Instagram. Tinggal bagaimana pola pikir kita, zaman sekarang kita bisa melakukan apapun, bila pola pikir positif tentu hasilnya pun positif," paparnya.
Sedang Head of ISOBAR Indonesia Wisnu Setya Putra menjelaskan kalau Digital itu tentang percakapan. Dia pun mengawali materi seminarnya itu dengan memberikan pemahaman tentang ciri media sosial, seperti Facebook yang lebih banyak digunakan sebagai ajang mencari pertemanan.
Lalu, Instagram itu lebih pada sisi mencari dan membuat inspirasi, Youtube sebagai entertaiment source, contohnya saat seseorang tak sempat menonton film ditelevisi, bisa dilihat di Youtube. Lalu, Twitter sebagai information source, seperti memonitoring kemacetan jalanan di Jakarta melalui Twitter TMC Polda Metro Jaya.
Intinya, sosial media itu tentang bagaimana seseorang membuat conversation, lalu dia melakukan campaign dengan sesuatu yang berbeda, lalu mengevaluasinya apakah pesan yang ingin disampaikan itu berhasil ataukah tidak.
Acara Communication Week 2017 yang digelar oleh KOMIK Paramadina itu berjalan dengan kerjasama Koran Sindo dan PT Suzuki Indomobil Sales. Dalam acara tersebut, PT Suzuki Indomobil Sales pun turut memeriahkan acara dengan mengadakan tes drive mobil Suzuki di kampus tersebut.
Ketua Pelaksana Communication Week 2017, Maria Lynch mengatakan, Communication Week merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh KOMIK Paramadina. Acara tersebut diadakan pertama kali di tahun 2012 dan kali ini Communication Week mengangkat tema The Power of Social Media.
"Tujuan acara tahunan ini menjadi wadah mahasiswa dan siswa SMA untuk menyalurkan hobinya," ujarnya pada wartawan, Senin (20/11/2017).
Menurutnya, tema tersebut diambil karena dia melihat dewasa ini teknologi semakin canggih dan memiliki pengaruh besar untuk generasi sekarang. Maka itu, semua orang bisa memanfaatkan sisi baiknya dalam menggunakan media sosial.
"Ketertarikan anak muda terhadap media sosial pun membuat kita ingin memberikan arahan bagaimana cara menggunakan media sosial yang baik dan benar," tuturnya.
Adapun acara Communication Week 2017 dibuka dengan acara seminar bertajuk Be A Good Netizen. Adapun pembicaranya Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pamadina Leonita K Syarief yang memberikan pemahamannya pada peserta tentang statistik peran media-media, baik media konvensional, seperti televisi, radio, dan Koran maupun media sosial, seperti Twitter, Instagram, dan Facebook.
Sementara itu, Digital Marketing Strategist MNC TV Iman Sudrajat Arifin menerangkan tentang adanya sisi positif dan negatif media sosial. Medsos, juga dianggap bisa menjadi sarana untuk jual beli, alat kendaraan politik, atau mempromosikan barang atau sesuatu.
"Munculnya media baru itu juga tak lepas dari media konvensional, kalau dahulu ada radio, TV, dan koran, sekarang sudah ada Youtube, Twitter, Instagram. Tinggal bagaimana pola pikir kita, zaman sekarang kita bisa melakukan apapun, bila pola pikir positif tentu hasilnya pun positif," paparnya.
Sedang Head of ISOBAR Indonesia Wisnu Setya Putra menjelaskan kalau Digital itu tentang percakapan. Dia pun mengawali materi seminarnya itu dengan memberikan pemahaman tentang ciri media sosial, seperti Facebook yang lebih banyak digunakan sebagai ajang mencari pertemanan.
Lalu, Instagram itu lebih pada sisi mencari dan membuat inspirasi, Youtube sebagai entertaiment source, contohnya saat seseorang tak sempat menonton film ditelevisi, bisa dilihat di Youtube. Lalu, Twitter sebagai information source, seperti memonitoring kemacetan jalanan di Jakarta melalui Twitter TMC Polda Metro Jaya.
Intinya, sosial media itu tentang bagaimana seseorang membuat conversation, lalu dia melakukan campaign dengan sesuatu yang berbeda, lalu mengevaluasinya apakah pesan yang ingin disampaikan itu berhasil ataukah tidak.
Acara Communication Week 2017 yang digelar oleh KOMIK Paramadina itu berjalan dengan kerjasama Koran Sindo dan PT Suzuki Indomobil Sales. Dalam acara tersebut, PT Suzuki Indomobil Sales pun turut memeriahkan acara dengan mengadakan tes drive mobil Suzuki di kampus tersebut.
(ysw)