Anies Anggap Wajar Insiden Walk Out di Kanisius
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menganggap wajar apabila ada yang keluar ruangan atau walk out saat dirinya berpidato pada HUT ke-90 Kanisius di Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11/2017) malam. Perbedaan pandangan merupakan hak semua warga.
Dia mengaku baru mengetahui ada peserta yang keluar ruangan saat dirinya berpidato dalam ulang tahun Kanisius. Sebagai gubernur, dia sangat menghormati perbedaan dan memiliki tugas menyapa serta mengayomi semuanya. “Kalau kemudian ada reaksi negatif ya itu bonus saja buat saya. Enggak ada sesuatu. Biasa saja," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.
Ketika berpidato di ruangan tersebut, dia melihat seluruh orang di dalam ruangan. Bahkan, dia melihat Romo Baskoro dan Romo Benny Susetyo yang merupakan sahabat lamanya. Artinya, dirinya bukan seperti orang yang tidak mengenal dengan teman-teman di Kanisius dan ini bukan kali pertama Anies hadir di Kanisius.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu meminta media melihat isi pidato di YouTube. Dari video rekaman tersebut teman-teman media dapat menilainya sendiri. "Karena saya enggak ingat tuh, enggak lihat sama sekali. Intinya saya hormati perbedaan pandangan dan itu adalah hak setiap warga negara," kata Anies.
Ribuan alumni Kanisius lintas generasi datang ke JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk menghadiri HUT ke-90 Kanisius. Untuk pertama kalinya sekolah yang bertempat di Menteng Raya ini memberikan Penghargaan Kanisius ke lima alumni dari berbagai generasi. Lima alumni tersaring dari 95 finalis yang menjadi kandidat. Mereka adalah Ananda Sukarlan (komponis dan pianis), Derianto Kusuma (pendiri Traveloka), Romo Magnis Suseno (tokoh Jesuit), Irwan Ismaun Soenggono (tokoh pembina Pramuka), serta Dr Boenjamin Setiawan (pendiri Kalbe Farma).
Anies diundang untuk memberi pidato pembuka di acara akbar itu. Saat gubernur berpidato, Ananda Sukarlan berdiri dari kursi VIP dan walk out untuk menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap pidato Anies. Aksi ini kemudian diikuti ratusan alumni dan hadirin lainnya. Setelah menyampaikan pidato yang disambut dengan dingin oleh hadirin yang tinggal, Anies meninggalkan lokasi. Hadirin yang tadinya walk out memasuki ruangan kembali.
Saat pemberian penghargaan kepada lima tokoh, Ananda mendapat giliran berpidato selama 10 menit. Di pidato itu setelah mengucapkan terima kasih, dia juga mengkritik panitia penyelenggara. "Anda telah mengundang seseorang dengan nilai-nilai serta integritas yang bertentangan dengan apa yang telah diajarkan kepada kami. Walaupun anda mungkin harus mengundangnya karena jabatannya, tapi next time kita harus melihat juga orangnya. Dia mendapatkan jabatannya dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Kanisius. Ini saya tidak ngomong politik, ini soal hati nurani dan nilai kemanusiaan," ujar Ananda seperti dilansir beberapa media. (Bima Setiyadi)
Dia mengaku baru mengetahui ada peserta yang keluar ruangan saat dirinya berpidato dalam ulang tahun Kanisius. Sebagai gubernur, dia sangat menghormati perbedaan dan memiliki tugas menyapa serta mengayomi semuanya. “Kalau kemudian ada reaksi negatif ya itu bonus saja buat saya. Enggak ada sesuatu. Biasa saja," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.
Ketika berpidato di ruangan tersebut, dia melihat seluruh orang di dalam ruangan. Bahkan, dia melihat Romo Baskoro dan Romo Benny Susetyo yang merupakan sahabat lamanya. Artinya, dirinya bukan seperti orang yang tidak mengenal dengan teman-teman di Kanisius dan ini bukan kali pertama Anies hadir di Kanisius.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu meminta media melihat isi pidato di YouTube. Dari video rekaman tersebut teman-teman media dapat menilainya sendiri. "Karena saya enggak ingat tuh, enggak lihat sama sekali. Intinya saya hormati perbedaan pandangan dan itu adalah hak setiap warga negara," kata Anies.
Ribuan alumni Kanisius lintas generasi datang ke JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk menghadiri HUT ke-90 Kanisius. Untuk pertama kalinya sekolah yang bertempat di Menteng Raya ini memberikan Penghargaan Kanisius ke lima alumni dari berbagai generasi. Lima alumni tersaring dari 95 finalis yang menjadi kandidat. Mereka adalah Ananda Sukarlan (komponis dan pianis), Derianto Kusuma (pendiri Traveloka), Romo Magnis Suseno (tokoh Jesuit), Irwan Ismaun Soenggono (tokoh pembina Pramuka), serta Dr Boenjamin Setiawan (pendiri Kalbe Farma).
Anies diundang untuk memberi pidato pembuka di acara akbar itu. Saat gubernur berpidato, Ananda Sukarlan berdiri dari kursi VIP dan walk out untuk menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap pidato Anies. Aksi ini kemudian diikuti ratusan alumni dan hadirin lainnya. Setelah menyampaikan pidato yang disambut dengan dingin oleh hadirin yang tinggal, Anies meninggalkan lokasi. Hadirin yang tadinya walk out memasuki ruangan kembali.
Saat pemberian penghargaan kepada lima tokoh, Ananda mendapat giliran berpidato selama 10 menit. Di pidato itu setelah mengucapkan terima kasih, dia juga mengkritik panitia penyelenggara. "Anda telah mengundang seseorang dengan nilai-nilai serta integritas yang bertentangan dengan apa yang telah diajarkan kepada kami. Walaupun anda mungkin harus mengundangnya karena jabatannya, tapi next time kita harus melihat juga orangnya. Dia mendapatkan jabatannya dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Kanisius. Ini saya tidak ngomong politik, ini soal hati nurani dan nilai kemanusiaan," ujar Ananda seperti dilansir beberapa media. (Bima Setiyadi)
(nfl)