KORAN SINDO-SINDOnews Gelar SINDO Goes to Campus di Universitas Trisakti

Kamis, 09 November 2017 - 19:53 WIB
KORAN SINDO-SINDOnews...
KORAN SINDO-SINDOnews Gelar SINDO Goes to Campus di Universitas Trisakti
A A A
JAKARTA - Menulis menjadi bekal utama wartawan dan profesi menulis bisa karena hobi. Menulis pun tak membuat orang menjadi miskin, sebab dengan menulis orang bisa membuat cerpen, novel, maupun berprofesi sebagai wartawan.

Hal itu diungkapkan oleh Redaktur Pelaksana SINDOnews.com, Puguh Hariyanto saat memberikan materi kepada puluhan mahasiswa Trisakti dalam acara SINDO Goes to Campus di Auditorium Gedung Fakultas Teknologi Sipil dan Pembangunan Universitas Trisakti, Jakarta Barat, Kamis (9/11/2017).

"Apalagi zaman semakin canggih. Internet berkembang pesat dan harus kita manfaatkan," kata Puguh. Puguh mengatakan wartawan haruslah peka terhadap masalah sosial.

Pola penulisan dibedakan menjadi beberapa macam, seperti kedekatan, human interest, berdampak luas, hingga kebaruan. Termasuk saat membuat lead berita.

Puguh menuturkan pembuatan berita seperti segitiga terbalik. Artinya dimana lead menjadi pembuka berita yang menjelaskan rangkuman dari berita. "Pilihlah pula jenis jenis bahan yang terpenting," tuturnya.

Puguh juga menyampaikan teori-teori dalam penulisan berita, seperti mencontohkan lead, hingga susunan kata. Termasuk mengutamakan jenis berita.

Puguh mengatakan, wartawan merupakan profesi yang menyenangkan. Selain dapat berpergian gratis ke tempat tempat di Indonesia, wartawan juga dapat menjadi penyambung lidah. "Banyak impian saya yang kemudian bisa terpenuhi karena menjadi wartawan," katanya.

Selain Puguh, acara ini juga diisi dengan pembekalan foto dari fotografer KORAN SINDO dan SINDOnews.com Djuli Pamungkas. Djuli mengatakan, foto bisa didapat dari momen. Karena itu, Djuli pun mengarahkan untuk para mahasiswa yang menyukai foto jurnalis untuk terus menjaga momen-momen peristiwa.

"Ini tidak akan terulang, dan momennya harus ditunggu," tuturnya.
Sebelum kegiatan pembekalan materi pembelajaran dari KORAN SINDO dan SINDOnews, materi juga diisi oleh Safety Defence Consultant Indonesia, Sony Susmana.

Sony mengungkapkan, setiap pengendara agar memperhatikan keselamatan. Sebab berkendara tidak hanya dari menaati lalu lintas, melainkan dari diri sendiri. Sony kemudian menjabarkan teknis-teknis mengemudi dan menghindari kematian.

Seperti jarak antar-stir, jarak penumpang, dan penumpang anak yang tidak boleh ditaruh di belakang. "Air bag, itu ngeri-ngeri sedap, bisa membunuh kita tapi juga menyelamatkan," ucap Sony yang menjelaskan jarak antar penumpang sekitar 25 cm.

Selain itu, Finalis Miss Indonesia 2017 dan Finalis Duta Lalu Lintas, Ade Auliya juga mengatakan hal sama. Dia menegaskan, pengguna kendaraan wajib diutamakan keselamatan bukan kecepatan. "Abaikan sikap terburu buru bila ingin selamat," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0788 seconds (0.1#10.140)