Penataan Trotoar di Sudirman-Thamrin Dievaluasi

Rabu, 08 November 2017 - 03:06 WIB
Penataan Trotoar di...
Penataan Trotoar di Sudirman-Thamrin Dievaluasi
A A A
JAKARTA - Konsep penataan trotoar Sudirman-Thamrin akan dievaluasi oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Penataan trotoar harus berkelanjutan dan ditumbuhi pohon rindang.

Berdasarkan pantauan, pohon-pohon pembatas jalur lambat dan jalur cepat yang berada di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin itu tidak jadi dipindahkan seperti apa yang direncanakan oleh mantan Gubernur Djarot di penghujung jabatannya. Pohon-pohon yang sudah dipangkas sebelum dipindahkan tersebut kembali ditumbuhi dedaunan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), penataan trotoar di Jalan sudirman-thamrin harus selesai sebelum perhelatan Asian Games 2018. Dia menyatakan akan memulainya pada Desember mendatang.

Namun, kata Sandi, ada beberapa yang harus dievaluasi mengenai konsep penataan yang sudah diterbitkan oleh pemimpin sebelumnya. Khususnya pemindahan pohon dan lajur kendaraan roda dua yang dibatasi. Termasuk dengan keberlanjutan pembangunan menuju moda transportasi seperti Stasiun Tanah Abang dan sebagainya.

"Intinya trotoar memuliakan pejalan kaki, interaksi warga bukan hanya menengah ke atas dan harus dibuat berkelanjutan menuju KH Hasyim hingga stasiun Tanah Abang," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.

Sandiaga menjelaskan, penataan trotoar di Sudirman-Thamrin akan dikerjasamakan dengan beberapa perusahaan, salah satunya PT Mass Rapid Transit (MRT). Dalam penataan trotoar nanti, ada saran bagaimana budaya nusantara hadir dan para atlet. Sehingga seperti menjadi sebuah etalase budaya dan atlet nasional.

"Designnya sedang disusun Dinas Bina Marga. Kami minta ada pohon rindang, street furniture dan kalau memungkinkan ada akses roda dua," ujarnya.

Kepala Dinas Bina Marga, Yusmada Faisal tidak mau berkomentar lebih jauh terkait penataan trotoar di sudirman-Thamrin. Begitu juga dengan Kepala seksi Penataan Utilitas dan trotoar Dinas Bina Marga, Riri Asnanta.

"Ke kantor saja mas besok," ungkap Riri saat dihubungi.

Sementara, Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Ahmad Saefudin mengapresiasi sikap Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang tidak mengorbankan pohon dalam penataan. Dia berharap kebijakan tersebut berimplementasi terhadap penataan trotoar di wilayah lainnya. Seperti di kawasan Tebet dan lain-lain.

Penebangan pohon, kata Ahmad, merupakan tindakan yang menurunkan fungsi aset pohon-pohon yang selama ini sudah ada dan dibiayai pengadaan, penanaman serta pemeliharaannya melalui investasi publik.

Mungkin asetnya dipandang tidak hilang, karena dipindahkan ke dalam wilayah provinsi yang sama, namun yang jelas fungsi aset tersebut, di tempat yang seharusnya mendapatkan jasa lingkungan dari keberadaan pohon-pohon itu, menjadi turun atau bahkan hilang. Hal ini, bisa diartikan berpotensi menjadi kerugian negara dan menjadi tindak pidana, sebagaimana yang dinyatakan dalam KUHP Pasal 406.

"Gubernur lama tempo hari terlalu mengikuti orang-orang yang gak jelas mau menata trotoar dengan menebang pohon yang ada. Padahal restorasi maupun pelebaran trotoar bisa dilakukan dengan design tertentu yang tak harus menebang pohon yang ada," jelasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2528 seconds (0.1#10.140)