Keriuhan Warga Jakarta Menyambut Pemimpin Baru Ibu Kota

Senin, 16 Oktober 2017 - 21:48 WIB
Keriuhan Warga Jakarta Menyambut Pemimpin Baru Ibu Kota
Keriuhan Warga Jakarta Menyambut Pemimpin Baru Ibu Kota
A A A
JAKARTA - Ribuan warga DKI Jakarta menyambut antusias kedatangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, di Balai Kota, Senin (16/10/2017) sore.
Pasca dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo pukul 16.00 WIB, Anies-Sandi langsung menuju Balai Kota dengan menggunakan kendaraan dinas, sekitar pukul 17.15 WIB. Keduanya turun persis di depan gerbang utama Balai Kota yang berada di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Ribuan warga yang sudah menanti Anies-Sandi sejak pagi langsung mengerumuni hingga berujung batalnya pertunjukan Reog dan Palang Pintu yang sebenarnya sudah dipersipakan untuk menyambut pasangan kepala daerah yang memiliki program unggulan DP rumah 0 rupiah itu. Sambil tersenyum sumringah, Anies-Sandi menyapa seluruh warga dan memasuki Balai Agung untuk memberikan pidatonya di depan para eksekutif dan para tamu yang diundnag khusus.

Setelah dari Balai Agung Balai Kota, Anies-Sandi langsung menuju ruang kerja untuk menunaikan ibadah salat maghrib berjamaah. Sekitar pukul 19.30 WIB, Sandiaga turun dari ruang kerjanya di lantai 2 Blok G Kantor Pemprov menuju panggung utama yang berada di halaman Balai Kota.

Sekitar 15 menit kemudian menyusul Gubernur Anies keluar menuju panggung utama. Sambil menunggu Gubernur Anies, Sandiaga berpidato dan memberikan apresiasi kepada relawan dan warga yang membantu kemenanganya. Dalam pidatonya, Sandi mengingatkan program kerja yang dijanjikan saat kampanye.

Riuh ramai tepuk tangan menutup pidato Sandiaga. Bahkan sejumlah warga menaiki panggung utama untuk bertemu langsung pemimpinnya. Gubernur Anies pun sempat menunda pidatonya lantaran pemandu acara dan petugas keamanan meminta seluruh warga yang dipanggung untuk turun.

Setelah semua turun, Gubernur Anies menyampaikan pidatonya. Dengan wajah memerah dan keringat lelah, Anies memulai pidatonya dengan meminta warga untuk bersatu.Di akhir pidatonya Anies mengutip pesan putra Betawi yang terpatri di kawasan Monas. Pesan itu berisi tentang keharusan pemerintah mendekati kemauan rakyat. “Inilah dasar membawa Jakarta untuk perubahan. Pemerintah yang tidak mendengarkan akan mengambil keijakan diluar kemauan rakyat,” katanya.

Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi dalam Pilkada DKI 2017, Mardani Ali diberi kesempatan oleh Anies untuk menutup doa. Sebelum memimpin doa, Mardani menyampaikan bahwa hari ini seluruh warga Jakarta bersama Anies-Sandi seperti berkumpul di pantai dan bersiap untuk menuju ke lautan yang tentunya akan banyak badai rintangan.

Tetapi dalam mengarungi samudera, kata dia, jangan sampai warga terpecah dan berfikiran negatif kepada Anies-Sandi apabila bertemu dengan kelompok orang yang tidak mendukungnya. "Jadi, kita harus terus percaya sepenuhnya kepada Anies-Sandi. Kemenangan ini mahal, jangan dirusak dengan soudzon, jangan dengarkan bisikan setan. Tetap bersatu," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8190 seconds (0.1#10.140)
pixels