Bawa Kabur Uang Pelanggan, Petugas PLN Gadungan Dicokok
A
A
A
JAKARTA - Seorang pria bernama Dirman Bin Sudin (31) nekat menipu belasan warga Jakarta dengan mengaku-aku sebagai petugas PLN. Modus pelaku, mendatangi rumah korban untuk mengganti meteran pascabayar ke prabayar, tapi itu hanya janji busuk belaka.
Kasubbd Penmas Bid. Humas Polda Metro Jaya AKBP I Gede Nyeneng mengatakan, kasus itu terjadi di Jakarta Barat dengan 13 lokasi dan 13 korban, lalu di Jakarta Pusat dengan 5 lokasi dan 5 korban, selama bulan Agustus-Oktober 2017 ini. Adapun pelaku ini beroperasi sendirian, tanpa dibantu pihak lainnya.
"Pelakunya tunggal, dia mengaku-aku sebagai petugas PLN. Dia datangi rumah korbannya, dia tunjukan surat tugas palsu dan Id Card palsu dengan simbol instansi PLN," ujarnya pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (12/10/2017).
Menurutnya, sebelum melakukan aksinya itu, pelaku terlebih dahulu melakukan observasi di kawasan yang hendak disatroninya untuk melihat rumah mana saja yang masih menggunakan meteran lama alias pasca bayar. Esoknya, pelaku mendatangi rumah korban, menawarkan, dan membujuk korban untuk mengganti meteran tersebut menjadi prabayar.
"Disitu, korbannya dimintai uang ganti meteran, admin, dan asuransi dengan harga bervariasi, yakni Rp450 ribu-Rp1,5 juta. Usai dapat uang, pelaku lalu pergi dengan janji besok akan dipasang, tapi dia malah kabur," tuturnya.
Dia menambahkan, dari 18 korbannya itu, pelaku sudah berhasil mengeruk untung hingga Rp 10 jutaan. Polisi pun meminta masyarakat untuk tak mudah percaya begitu saja bila ada orang yang mengaku-aku petugas PLN. Masyarakat diminta mengecek dahulu ke PLN mengonfirmasi kebenarannya agar tak dirugikan ataupun jadi korban penipuan.
Sementara itu, pelaku Dirman menambahkan, dia melakukan aksinya itu karena terdorong faktor eknomi. Dia bukan pegawai PLN dan tak mengerti persoalan listrik, dia hanya tahu cara melakukan pemalsuan dokumen seperti surat dan Id Card.
"Jadi modal nekat saja, lalu saya operasi di Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat. Saya sebenarnya menipu dengan menjanjikan mau ganti meteran saja, kalau box (meteran baru jenis prabayar) tak ada dan tak bawa waktu ke tempat korban," katanya.
Kasubbd Penmas Bid. Humas Polda Metro Jaya AKBP I Gede Nyeneng mengatakan, kasus itu terjadi di Jakarta Barat dengan 13 lokasi dan 13 korban, lalu di Jakarta Pusat dengan 5 lokasi dan 5 korban, selama bulan Agustus-Oktober 2017 ini. Adapun pelaku ini beroperasi sendirian, tanpa dibantu pihak lainnya.
"Pelakunya tunggal, dia mengaku-aku sebagai petugas PLN. Dia datangi rumah korbannya, dia tunjukan surat tugas palsu dan Id Card palsu dengan simbol instansi PLN," ujarnya pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (12/10/2017).
Menurutnya, sebelum melakukan aksinya itu, pelaku terlebih dahulu melakukan observasi di kawasan yang hendak disatroninya untuk melihat rumah mana saja yang masih menggunakan meteran lama alias pasca bayar. Esoknya, pelaku mendatangi rumah korban, menawarkan, dan membujuk korban untuk mengganti meteran tersebut menjadi prabayar.
"Disitu, korbannya dimintai uang ganti meteran, admin, dan asuransi dengan harga bervariasi, yakni Rp450 ribu-Rp1,5 juta. Usai dapat uang, pelaku lalu pergi dengan janji besok akan dipasang, tapi dia malah kabur," tuturnya.
Dia menambahkan, dari 18 korbannya itu, pelaku sudah berhasil mengeruk untung hingga Rp 10 jutaan. Polisi pun meminta masyarakat untuk tak mudah percaya begitu saja bila ada orang yang mengaku-aku petugas PLN. Masyarakat diminta mengecek dahulu ke PLN mengonfirmasi kebenarannya agar tak dirugikan ataupun jadi korban penipuan.
Sementara itu, pelaku Dirman menambahkan, dia melakukan aksinya itu karena terdorong faktor eknomi. Dia bukan pegawai PLN dan tak mengerti persoalan listrik, dia hanya tahu cara melakukan pemalsuan dokumen seperti surat dan Id Card.
"Jadi modal nekat saja, lalu saya operasi di Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat. Saya sebenarnya menipu dengan menjanjikan mau ganti meteran saja, kalau box (meteran baru jenis prabayar) tak ada dan tak bawa waktu ke tempat korban," katanya.
(ysw)