Ini Kendala Polisi Kesulitan Berantas Aksi Premanisme di GBK
A
A
A
JAKARTA - Pihak kepolisian ternyata kesulitan memberantas aksi premanisme yang kerap meresahkan pengunjung Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Salah satu kendala yang dihadapi polisi adalah, masyarakat yang dirugikan atau korban, tidak ada yang melapor.
"Iya, musti (buat laporan), harus ada yang dirugikan, itukan delik aduan. Mengamankannya sering kami lakukan, tapi begitu kami minta lapor (korban) tak mau, itu kesulitan kami," ujar Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Suyudi Ario Seto saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (26/9/2017).
Menurut Suyudi, polisi sudah kerap mengamankan preman dari kawasan GBK. Terakhir pada Jumat 22 September lalu, polisi meringkus empat orang preman dari sana. Meski demikian, masyarakat yang merasa dirugikan akibat aksi prmenaisme harus membuat laporan sehingga polisi bisa menindak pelaku.
Kesulitan kedua, bebernya, adanya kesalahan komunikasi dengan pihak pengelola. Suyudi berharap pengelola GBK bisa bekerja sama membantu kepolisian memberantas aksi premanisme di sana, mengingat polisi tidak bisa sembarangan bertindak dalam sebuah kawasan yang dikelola oleh pihak tertentu.
“Seharusnya (pihak) Senayan bisa bersinergis juga. Di situ kan ada parkir (resmi), seharusnya cukup (bayar) parkir itu saja," tutupnya. (Baca: Polda Janji Tindak Tegas Aksi Premanisme di Kawasan GBK)
"Iya, musti (buat laporan), harus ada yang dirugikan, itukan delik aduan. Mengamankannya sering kami lakukan, tapi begitu kami minta lapor (korban) tak mau, itu kesulitan kami," ujar Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Suyudi Ario Seto saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (26/9/2017).
Menurut Suyudi, polisi sudah kerap mengamankan preman dari kawasan GBK. Terakhir pada Jumat 22 September lalu, polisi meringkus empat orang preman dari sana. Meski demikian, masyarakat yang merasa dirugikan akibat aksi prmenaisme harus membuat laporan sehingga polisi bisa menindak pelaku.
Kesulitan kedua, bebernya, adanya kesalahan komunikasi dengan pihak pengelola. Suyudi berharap pengelola GBK bisa bekerja sama membantu kepolisian memberantas aksi premanisme di sana, mengingat polisi tidak bisa sembarangan bertindak dalam sebuah kawasan yang dikelola oleh pihak tertentu.
“Seharusnya (pihak) Senayan bisa bersinergis juga. Di situ kan ada parkir (resmi), seharusnya cukup (bayar) parkir itu saja," tutupnya. (Baca: Polda Janji Tindak Tegas Aksi Premanisme di Kawasan GBK)
(thm)