Korsleting Listrik, Kantin SMPN 12 Tangsel Ludes Terbakar
A
A
A
JAKARTA - Kebakaran hebat melanda kantin SMPN 12 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), di Jalan Jurangmangu Barat, No 62, Jurangmangu Barat, Pondok Aren.
Kebakaran diduga bermula dari korsleting listik yang ada di ruang office boy (ob), lalu menyambar gudang, dan beberapa lokal kantin yang ada tepat di sebelahnya.
Edy, salah seorang guru SMPN 12 Tangsel mengatakan, saat kejadian dirinya sedang berada di depan kelas dan membersihkan sejumlah barang.
"Anak-anak masih ada yang bermain futsal di lapangan depan kelas," kata Edy, saat ditemui SINDOnews di lokasi kebakaran, Senin (25/9/2017).
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa itu. Namun diduga, kerugian mencapai belasan juta rupiah. Hingga kini, kerugian masih dihitung pihak sekolah.
"Dugaan korsletingnya dari terminal listrik kecil yang ada di kamar ob. Ada beberapa colokan listrik, diduga kebakaran berasal dari situ. Kondisi lagi kosong," jelasnya.
Sementara itu, Wawan, saksi mata kejadian mengatakan, saat kejadian dirinya sedang memasang tenda di belakang sekolah. Tiba-tiba ada yang teriak kebakaran.
"Saya langsung berlari ke sekolah, dan api sudah membesar. Saya sempat naik ke atas dan memecahkan asbes agar api tidak menyebar ke ruang kelas," jelasnya.
Selain dirinya, para siswa yang sedang bermain futsal juga dilibatkan untuk memadamkan api dengan perlengkapan seadanya, seperti ember dan lainnya.
"Tiga mobil pemadam kebakaran akhirnya diterjunkan ke lokasi dan langsung memadamkan api. Terakhir datang lagi satu mobil pemadam," paparnya.
Saat ini, api sudah berhasil dipadamkan. Sejumlah petugas pemadam kebakaran dan guru sekolah tampak masih terlihat di lokasi kebakaran.
Kebakaran diduga bermula dari korsleting listik yang ada di ruang office boy (ob), lalu menyambar gudang, dan beberapa lokal kantin yang ada tepat di sebelahnya.
Edy, salah seorang guru SMPN 12 Tangsel mengatakan, saat kejadian dirinya sedang berada di depan kelas dan membersihkan sejumlah barang.
"Anak-anak masih ada yang bermain futsal di lapangan depan kelas," kata Edy, saat ditemui SINDOnews di lokasi kebakaran, Senin (25/9/2017).
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa itu. Namun diduga, kerugian mencapai belasan juta rupiah. Hingga kini, kerugian masih dihitung pihak sekolah.
"Dugaan korsletingnya dari terminal listrik kecil yang ada di kamar ob. Ada beberapa colokan listrik, diduga kebakaran berasal dari situ. Kondisi lagi kosong," jelasnya.
Sementara itu, Wawan, saksi mata kejadian mengatakan, saat kejadian dirinya sedang memasang tenda di belakang sekolah. Tiba-tiba ada yang teriak kebakaran.
"Saya langsung berlari ke sekolah, dan api sudah membesar. Saya sempat naik ke atas dan memecahkan asbes agar api tidak menyebar ke ruang kelas," jelasnya.
Selain dirinya, para siswa yang sedang bermain futsal juga dilibatkan untuk memadamkan api dengan perlengkapan seadanya, seperti ember dan lainnya.
"Tiga mobil pemadam kebakaran akhirnya diterjunkan ke lokasi dan langsung memadamkan api. Terakhir datang lagi satu mobil pemadam," paparnya.
Saat ini, api sudah berhasil dipadamkan. Sejumlah petugas pemadam kebakaran dan guru sekolah tampak masih terlihat di lokasi kebakaran.
(mhd)