Kapolda Pastikan Kasus Siswa Tewas karena Duel Gladiator Tak Terulang
A
A
A
BANDUNG - Aparat kepolisian Polres Bogor mengamakan empat tersangka terkait kasus kematian Hilraius Chirstian Event Raharjo, 15. Keempat tersangka, BV, HK, MS dan TB, diduga berperan sebagai gladiator yang berduel dengan korban, mencari lokasi, dan menjadi wasit.
Mereka ditangkap di tempat terpisah, tersangka BV dibekuk di Yogyakarta, MS di Kota Bandung, HK, dan TB di Kota Bogor.
Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan, agar peristiwa seperti itu ta tak terulang, Kapolresta Bogor telah diperintahkan untuk memanggil kedua kepala sekolah. Pemanggilan terhadap kedua sekolah selain untuk meminta keterangan, polisi juga ingin memastikan agar kasus tersebut tidak terulang.
"Kami ingin memastikan tidak terjadi lagi. Kalau ada lagi, kami periksa (kepala sekolahnya)," kata Agung seusai menghadiri acara HUT ke-62 Lalu Lintas di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (22/9/2017).
Agung menyatakan, tak ingin duel ala gladiator menjadi budaya di kalangan pelajar dan terus menerus dilakukan.
“Saya sangat prihatin dengan adanya fenomena bomboman seperti itu. Budaya itu tentu sangat tidak manusiawi. Sekali lagi, tidak manusiawi. Korban diadu di depan teman-temannya," ujar Kapolda.
Seperti diketahui, Hilarius merupakan siswa kelas X SMA Budi Mulia Bogor, tewas setelah berduel dengan BV siswa SMA Mardi Yuana pada 2015 lalu.
Korban Hilarius dan BV dipaksa berkelahi ala gladiator di Taman Palupuh, Tegal Gundil Bogor. Aksi kekerasan itu ditonton oleh teman-temannya. Akibat duel tersbeut, Hilarius meninggal dunia.
Namun, kasusnya sempat tak diproses oleh pihak kepolisian. Kasus ini, kembali mencuat setelah Maria Agnes, ibu kandung korban Hilarius curhat di media sosial Facebook dan langsung disampaikan langsung kepada Presiden Jokowi.
Saat ini, ungkap Agung, tim Satreskrim Polresta Bogor tengah mengejar pelaku lain dan dipastikan segera tertangkap. "Kami kejar. Mudah-mudahan enggak terlalu lama ketangkep," tandas Agung.
Mereka ditangkap di tempat terpisah, tersangka BV dibekuk di Yogyakarta, MS di Kota Bandung, HK, dan TB di Kota Bogor.
Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan, agar peristiwa seperti itu ta tak terulang, Kapolresta Bogor telah diperintahkan untuk memanggil kedua kepala sekolah. Pemanggilan terhadap kedua sekolah selain untuk meminta keterangan, polisi juga ingin memastikan agar kasus tersebut tidak terulang.
"Kami ingin memastikan tidak terjadi lagi. Kalau ada lagi, kami periksa (kepala sekolahnya)," kata Agung seusai menghadiri acara HUT ke-62 Lalu Lintas di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (22/9/2017).
Agung menyatakan, tak ingin duel ala gladiator menjadi budaya di kalangan pelajar dan terus menerus dilakukan.
“Saya sangat prihatin dengan adanya fenomena bomboman seperti itu. Budaya itu tentu sangat tidak manusiawi. Sekali lagi, tidak manusiawi. Korban diadu di depan teman-temannya," ujar Kapolda.
Seperti diketahui, Hilarius merupakan siswa kelas X SMA Budi Mulia Bogor, tewas setelah berduel dengan BV siswa SMA Mardi Yuana pada 2015 lalu.
Korban Hilarius dan BV dipaksa berkelahi ala gladiator di Taman Palupuh, Tegal Gundil Bogor. Aksi kekerasan itu ditonton oleh teman-temannya. Akibat duel tersbeut, Hilarius meninggal dunia.
Namun, kasusnya sempat tak diproses oleh pihak kepolisian. Kasus ini, kembali mencuat setelah Maria Agnes, ibu kandung korban Hilarius curhat di media sosial Facebook dan langsung disampaikan langsung kepada Presiden Jokowi.
Saat ini, ungkap Agung, tim Satreskrim Polresta Bogor tengah mengejar pelaku lain dan dipastikan segera tertangkap. "Kami kejar. Mudah-mudahan enggak terlalu lama ketangkep," tandas Agung.
(ysw)