Diduga Dibeking Aparat, Aksi Premanisme di GBK Dilakukan Terbuka

Jum'at, 22 September 2017 - 09:15 WIB
Diduga Dibeking Aparat, Aksi Premanisme di GBK Dilakukan Terbuka
Diduga Dibeking Aparat, Aksi Premanisme di GBK Dilakukan Terbuka
A A A
JAKARTA - Pungutan liar (pungli) yang dilakukan sejumlah preman di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) kian marak dan seakan tak terjamah hukum. Para preman melakukan pungli dengan berpura-pura menjadi petugas parkir.

Padahal, saat masuk ke GBK pengunjung telan membayar secara resmi pungutan parkir. Salah satu pengunjung Anton mengaku, keberatan dengan pungutan liar yang dilakukan oleh para preman. Pasalnya dia harus membayar masuk GBK sebesar Rp5.000 untuk mobil, namun saat parkir kembali diminta membayar sebesar Rp10.000.

"Saya kasih Rp5.000 enggak mau, sudah gitu enggak ada karcis resmi setelah ambil uang mereka pergi," kata Anton pada Jumat (22/11/2017).
Dia menuturkan, para preman berkedok parkir liar ini juga bisa leluasa bergerak padahal ada petugas keamanan.

"Ada satpamnya tapi mereka diam saja. Bahkan saat saya lapor, satpam bilang kasih saja sekedar buat uang rokok," ujarnya. Tapi kalau dihitung, bila setiap harinya ada 100 mobil masuk dan parkir maka berapa uang rokok yang didapatkan para prema tersebut.

Hal serupa juga dialami Darmono sopir bus yang parkir di area JCC. Dia mengaku harus mengeluarkan uang Rp20.000 sebagai tambahan parkir. Sedangkan di luar atau parkir resmi dia sudah membayar Rp40.000.

Darmono mengeluhkan petugas keamanan GBK yang masih membiarkan para preman beraksi. "Minta uangnya depan satpam, tapi dia diam aja. Apa jangan-jangan mereka dapat jatah juga," tuturnya.

Aksi premanisme di kawasan GBK sepertinya memang tidak bisa dibasmi. Karena diduga ada beking dari salah satu aparat keamanan. "Kalau saya dengar katanya setoran ke aparat, jadi satpamnya enggak berani menegur," ujar Darmono.

Dia berharap petugas kepolisian bisa segera bertindak karena sebentar lagi Asian Games dilakukan di sana. Hasil pantauan KORAN SINDO di GBK memang para preman ini terlihat secara nyata.

Bahkan para preman pungli ini juga terlihat akrab dengan para petugas keamanan. Salah satu petugas keamanan yang ditemui KORAN SINDO mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan aksi para preman. Karena pernah ada yang melarang malah habis dikeroyok.

"Mereka memang setoran ke oknum aparat, kalau kita colek yang marah bekingnya. Sulit preman-preman itu diberantas," ujar pemuda 25 tahun yang enggan disebutkan namanya ini.

Menurutnya, pernah ada razia dari Polda Metro. Tapi, tidak lama mereka kumpul lagi dan beraksi lagi. "Kalau mau bekingnya ditangkap sekalian. Kita saja yang petugas keamanan sudah tidak bisa berbuat apa-apa," ujarnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4386 seconds (0.1#10.140)