Iming-imingi Paket Murah, Bos WO Ini Tipu Puluhan Calon Pengantin
A
A
A
DEPOK - Seorang pemilik jasa penyelenggara pesta pernikahan (wedding organizer/WO), Galih Darma Dewa (31), diamankan Polresta Depok. Galih diduga telah melakukan penipuan dan penggelapan uang banyak pasangan calon pengantin.
Galih adalah pemilik WO bernama Khalisa Enterprise. Dia menjanjikan memberikan paket pesta pernikahan lengkap dengan harga murah. Untuk menjerat para korban, Galih menjual harga paket di bawah Rp 100juta.
"Modusnya di tawarin paket wedding murah dengan fasilitas lengkap sampai paket bulan madu juga. Ternyata saat pelaksanaan, pelaku tidak menepati janjinya," ujar Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana, Senin (18/9/2017).
Pelaku menawarkan jasa paket Rp 77 juta dengan fasilitas gedung, makanan, rias pengantin dan bulan madu. Harga itu ditawarkan agar para konsumen tertarik dan kemudian menyetorkan uang pada pelaku. Padahal uang itu digunakan untuk menutupi biaya jasa pasangan lainnya.
"Jadi dia gali lobang tutup lobang. Uang pasangan lain digunakan untuk menutupi lainnya," tukasnya.
Bisnis ini walaupun rugi tetap dijalankan pelaku agar lebih banyak yang menggunakan jasanya sehingga dapat meraup banyak uang. Agar usahanya mulus dan dipercaya, Galih bekerjasama dengan pihak gedung penyelenggara. Tujuannya agar lebih dipercaya oleh orang lain.
Untuk transaksi, pelaku meminta uang setoran awal pada korban. Kemudian uang itu yang diputarkan untuk menutupi biaya pernikahan pasangan lain. "Pembayaran ada yang melalui rekening dan tunai," paparnya.
Aksinya kini berakhir di sel jeruji setelah dilaporkan oleh salah satu korban. Polisi menangkap pelaku di kawasan Sukmajaya, Depok pada Sabtu (16/9/2017) malam. Saat ini polisi masih menelusuri kasus ini.
Sejauh ini baru satu pelaku yang diketahui menjalankan penipuan itu. Namun tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain. "Sedang kami dalami (kasusnya), termasuk untuk membuka rekening pelaku," kata Kompol Putu.
Sementara itu, Galih mengaku kejadian tersebut murni kesalahan strategi bisnis. Bisnis WO tersebut telah dijalankannya sejak empat tahun lalu. Setiap transaksi dari harga yang ditawarkan, ia mengaku merugi hingga Rp35 juta. Sudah ada sekitar 30 calon pengantin yang ia tipu.
"Sejak awal saya sudah rugi. Saya ambil strategi bisnis ini untuk menarik konsumen. Saat ini duit konsumen sudah habis semua, enggak ada yang tersisa," tandasnya.
Galih adalah pemilik WO bernama Khalisa Enterprise. Dia menjanjikan memberikan paket pesta pernikahan lengkap dengan harga murah. Untuk menjerat para korban, Galih menjual harga paket di bawah Rp 100juta.
"Modusnya di tawarin paket wedding murah dengan fasilitas lengkap sampai paket bulan madu juga. Ternyata saat pelaksanaan, pelaku tidak menepati janjinya," ujar Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana, Senin (18/9/2017).
Pelaku menawarkan jasa paket Rp 77 juta dengan fasilitas gedung, makanan, rias pengantin dan bulan madu. Harga itu ditawarkan agar para konsumen tertarik dan kemudian menyetorkan uang pada pelaku. Padahal uang itu digunakan untuk menutupi biaya jasa pasangan lainnya.
"Jadi dia gali lobang tutup lobang. Uang pasangan lain digunakan untuk menutupi lainnya," tukasnya.
Bisnis ini walaupun rugi tetap dijalankan pelaku agar lebih banyak yang menggunakan jasanya sehingga dapat meraup banyak uang. Agar usahanya mulus dan dipercaya, Galih bekerjasama dengan pihak gedung penyelenggara. Tujuannya agar lebih dipercaya oleh orang lain.
Untuk transaksi, pelaku meminta uang setoran awal pada korban. Kemudian uang itu yang diputarkan untuk menutupi biaya pernikahan pasangan lain. "Pembayaran ada yang melalui rekening dan tunai," paparnya.
Aksinya kini berakhir di sel jeruji setelah dilaporkan oleh salah satu korban. Polisi menangkap pelaku di kawasan Sukmajaya, Depok pada Sabtu (16/9/2017) malam. Saat ini polisi masih menelusuri kasus ini.
Sejauh ini baru satu pelaku yang diketahui menjalankan penipuan itu. Namun tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain. "Sedang kami dalami (kasusnya), termasuk untuk membuka rekening pelaku," kata Kompol Putu.
Sementara itu, Galih mengaku kejadian tersebut murni kesalahan strategi bisnis. Bisnis WO tersebut telah dijalankannya sejak empat tahun lalu. Setiap transaksi dari harga yang ditawarkan, ia mengaku merugi hingga Rp35 juta. Sudah ada sekitar 30 calon pengantin yang ia tipu.
"Sejak awal saya sudah rugi. Saya ambil strategi bisnis ini untuk menarik konsumen. Saat ini duit konsumen sudah habis semua, enggak ada yang tersisa," tandasnya.
(thm)