Tak Ada Donatur, Polda Metro Tunda Program Supeltas
A
A
A
JAKARTA - Polisi berencana meluncurkan program Supeltas (Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas), tapi terkendala dengan persoalan honornya. Hingga kini, belum ada pihak yang mau membantu menggaji para pak Ogah itu sehingga program tersebut ditunda sementara waktu.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra mengatakan, hingga kini belum ada pihak yang mau membantu menggaji pak ogah untuk menjadi Supeltas. Pemprov DKI Jakarta menyebut tak ada anggaran untuk para pak ogah di tahun 2017.
Namun, kata dia, pihaknya berharap di tahun 2018 mendatang, Pemprov DKI Jakarta bisa memiliki anggaran untuk itu. Maka itu, dia mengaku akan menunggu tahun 2018 mendatang untuk kembali mencoba meminta Pemprov DKI Jakarta dengan Gubernur DKI yang baru agar mau menggaji para supeltas ini.
"Dari Gubernur ini menyampaikan di tahun 2017 ini tak ada anggarannya. Mungkin di tahun 2018 bisa dianggaran," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (15/9/2017).
Dia menerangkan, sementara ini pelaksanaan Supeltas ditunda karena terkendala masalah gaji tersebut. Namun, tak sedikit dari mereka yang telah dilatih polisi sudah turun ke jalanan untuk membantu mengatur lalu lintas.
Hanya saja, tambah Halim, mereka belum bisa menggunakan kelengkapan seperti seragam dan sebagainya yang disediakan polisi lantaran belum adanya yang mau menggaji mereka.
"Untuk pelaksanaan supeltas, kami tunda untuk penggunaan pakaian. Karena pakaian dan atribut-atribut kita siapkan, mesti ditunda karena nunggu yang membiayai. Kalau saat ini, (Supeltas) dapat ucapan terimakasih dari yang dibantu," tuturnya.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra mengatakan, hingga kini belum ada pihak yang mau membantu menggaji pak ogah untuk menjadi Supeltas. Pemprov DKI Jakarta menyebut tak ada anggaran untuk para pak ogah di tahun 2017.
Namun, kata dia, pihaknya berharap di tahun 2018 mendatang, Pemprov DKI Jakarta bisa memiliki anggaran untuk itu. Maka itu, dia mengaku akan menunggu tahun 2018 mendatang untuk kembali mencoba meminta Pemprov DKI Jakarta dengan Gubernur DKI yang baru agar mau menggaji para supeltas ini.
"Dari Gubernur ini menyampaikan di tahun 2017 ini tak ada anggarannya. Mungkin di tahun 2018 bisa dianggaran," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (15/9/2017).
Dia menerangkan, sementara ini pelaksanaan Supeltas ditunda karena terkendala masalah gaji tersebut. Namun, tak sedikit dari mereka yang telah dilatih polisi sudah turun ke jalanan untuk membantu mengatur lalu lintas.
Hanya saja, tambah Halim, mereka belum bisa menggunakan kelengkapan seperti seragam dan sebagainya yang disediakan polisi lantaran belum adanya yang mau menggaji mereka.
"Untuk pelaksanaan supeltas, kami tunda untuk penggunaan pakaian. Karena pakaian dan atribut-atribut kita siapkan, mesti ditunda karena nunggu yang membiayai. Kalau saat ini, (Supeltas) dapat ucapan terimakasih dari yang dibantu," tuturnya.
(ysw)