Polisi: Tawuran di Johar Baru Pengalihan Isu Transaksi Narkoba
A
A
A
JAKARTA - Kepolisian Sektor (Polsek) Johar Baru menyatakan tawuran antarwarga yang kerap terjadi di wilayah diduga sengaja dilakukan sebagai bentuk pengalihan transaksi narkoba.
Kapolsek Johar Baru Kompol Maruhun Nababan mengatakan, ada dugaan aksi saling serang itu merupakan pengalihan isu saat ada transaksi narkoba. "Di sini jelas, pelaku tawuran adalah para pemakai narkoba. Ini jelas disabotase. Mereka yang membuat kericuhan," kata Nababan kepada wartawan, Senin (31/7/2017).
Nababan menuturkan, kawasan di sekitar lokasi tawuran memang banyak peredaran narkoba. Hal itu dibuktikan dengan penangkapan pemuda-pemuda yang positif menggunakan narkoba saat terjadinya tawuran di Kampung Rawa dan Tanah Tinggi.
"Dari dulu memang narkoba di sini banyak. Tapi mereka pemakai saja. Ternyata yang selama ini kami amankan kalau ada tawuran, mereka pemakai narkoba. Bukan peminum, umurnya di bawah 17 tahun," tuturnya.
Nababan mengaku tidak mengetahui secara pasti apakah ada bandar yang membiayai petasan-petasan seharga ratusan ribu rupiah itu. Namun, Nababan meyakini bahwa pemuda yang sering tawuran di Johar Baru tak akan mampu membeli petasan tersebut.
"Dibiayain sih kami enggak tahu. Tapi yang jelas, dari mana mereka petasan segede itu? Apa mereka mampu beli? Pemuda di sini kerja juga enggak kok," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua RW 05 Kelurahan Kampung Rawa Max (73) mengatakan, menjadikan tawuran sebagai alat pengalihan isu transaksi narkoba di Johar Baru sudah menjadi rahasia umum. Namun pihaknya kesulitan untuk membuktikan kebenaran hal tersebut.
"Itu (pengalihan Isu) sudah jadi rahasia umum. Sudah lama sekali terdengar. Tapi kami kan enggak bisa buktikan hal itu," tutur Max.
Kapolsek Johar Baru Kompol Maruhun Nababan mengatakan, ada dugaan aksi saling serang itu merupakan pengalihan isu saat ada transaksi narkoba. "Di sini jelas, pelaku tawuran adalah para pemakai narkoba. Ini jelas disabotase. Mereka yang membuat kericuhan," kata Nababan kepada wartawan, Senin (31/7/2017).
Nababan menuturkan, kawasan di sekitar lokasi tawuran memang banyak peredaran narkoba. Hal itu dibuktikan dengan penangkapan pemuda-pemuda yang positif menggunakan narkoba saat terjadinya tawuran di Kampung Rawa dan Tanah Tinggi.
"Dari dulu memang narkoba di sini banyak. Tapi mereka pemakai saja. Ternyata yang selama ini kami amankan kalau ada tawuran, mereka pemakai narkoba. Bukan peminum, umurnya di bawah 17 tahun," tuturnya.
Nababan mengaku tidak mengetahui secara pasti apakah ada bandar yang membiayai petasan-petasan seharga ratusan ribu rupiah itu. Namun, Nababan meyakini bahwa pemuda yang sering tawuran di Johar Baru tak akan mampu membeli petasan tersebut.
"Dibiayain sih kami enggak tahu. Tapi yang jelas, dari mana mereka petasan segede itu? Apa mereka mampu beli? Pemuda di sini kerja juga enggak kok," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua RW 05 Kelurahan Kampung Rawa Max (73) mengatakan, menjadikan tawuran sebagai alat pengalihan isu transaksi narkoba di Johar Baru sudah menjadi rahasia umum. Namun pihaknya kesulitan untuk membuktikan kebenaran hal tersebut.
"Itu (pengalihan Isu) sudah jadi rahasia umum. Sudah lama sekali terdengar. Tapi kami kan enggak bisa buktikan hal itu," tutur Max.
(whb)