Jakarta Kian Macet, Polda Metro Jaya Akan Gandeng Polisi Cepek
A
A
A
JAKARTA - Adanya pembangunan di berbagai jalur protokol dan arteri di DKI Jakarta saat ini telah membuat penyempitan jalan di sejumlah titik. Akibatnya, kemacetan Jakarta kian parah.
Untuk mangatasi masalah kemacetan di Jakarta, Polda Metro Jaya berencana memberdayakan masyarakat agar turut membantu pengaturan lalu lintas, termasuk polisi cepek alias Pak Ogah. Polisi cepek merupakan istilah bagi orang-orang random yang berusaha 'mengatur' lalu lintas dengan imbalan uang seikhlasnya dari pengguna jalan.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar (Kombes) Pol Halim Pagarra, mengatakan, masyarakat para relawan akan dinamakan Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supertas). Nantinya, selain mendapat seragam khusus bercirikan Supertas, mereka juga akan mendapatkan upah.
Penghasilan Supertas tersebut berasal dari sejumlah perusahaan yang bekerja sama dengan Polda Metro Jaya dalam program pemberdayaan masyarakat. "Itu program yang akan dibicarakan, dipresentasikan. Nanti dia (relawan) akan pakai seragam. Karena Jakarta sedang (banyak) pembangunan infrastruktur, jadi perlu perbanyak personel," ujar Kombes Halim Pagarra kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (21/7/2017).
Menurut Dirlantas, rencana program itu sudah dibicarakan dengan Pemprov DKI Jakarta. Ia menyampaikan program tersebut sebagai upaya sinergitas dan kerja sama Polda Metro Jaya dengan Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi kemacetan di ibu kota. "Saya menghadap gubernur langsung sama Kadishub membicarakan itu," tandasnya.
Untuk mangatasi masalah kemacetan di Jakarta, Polda Metro Jaya berencana memberdayakan masyarakat agar turut membantu pengaturan lalu lintas, termasuk polisi cepek alias Pak Ogah. Polisi cepek merupakan istilah bagi orang-orang random yang berusaha 'mengatur' lalu lintas dengan imbalan uang seikhlasnya dari pengguna jalan.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar (Kombes) Pol Halim Pagarra, mengatakan, masyarakat para relawan akan dinamakan Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supertas). Nantinya, selain mendapat seragam khusus bercirikan Supertas, mereka juga akan mendapatkan upah.
Penghasilan Supertas tersebut berasal dari sejumlah perusahaan yang bekerja sama dengan Polda Metro Jaya dalam program pemberdayaan masyarakat. "Itu program yang akan dibicarakan, dipresentasikan. Nanti dia (relawan) akan pakai seragam. Karena Jakarta sedang (banyak) pembangunan infrastruktur, jadi perlu perbanyak personel," ujar Kombes Halim Pagarra kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (21/7/2017).
Menurut Dirlantas, rencana program itu sudah dibicarakan dengan Pemprov DKI Jakarta. Ia menyampaikan program tersebut sebagai upaya sinergitas dan kerja sama Polda Metro Jaya dengan Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi kemacetan di ibu kota. "Saya menghadap gubernur langsung sama Kadishub membicarakan itu," tandasnya.
(thm)