Jalan Macet, Warga Keluhkan Demo Mahasiswa Papua di Bogor
A
A
A
BOGOR - Sejumlah mahasiswa asal Papua dari berbagai perguruan tinggi di Bogor melakukan aksi Longmarch (jalan kaki) sambil membentangkan spanduk dan panji-panji Papua di Jalan Ir H Juanda, Bogor Tengah, Bogor, Jawa Barat. Bahkan di salah satu spanduk terpampang bendera bintang kejora disertai tuntutan dan kecaman atas perpanjangan kontrak Freeport.
Unjuk rasa tersebut banyak dikeluhkan para pengendara, lantaran pihak kepolisian membiarkan aksi tersebut melawan arus lalu lintas yang diterapkan Sistem Satu Arah (SSA) hingga mengalami kemacetan. Mulai depan gerbang Istana Bogor-Balai Kota hingga Tugu Kujang (Jalan Ir H Juanda, Otista dan Pajajaran).
"Seharusnya jangan dibiarkan demo dengan cara jalan kaki sampai menghabiskan sebagian badan jalan melawan arus sistem satu arah, imbasnya begini nih jadi macet," kata Ismet (43), warga Bantarkemang, Bogor Timur, Bogor, Jawa Barat, di lokasi, Kamis (6/7/2017).
Keluhan serupa diungkapkan Iyang (38), warga Bogor Tengah, Kota Bogor. Menurutnya, aksi Longmarch itu meski melawan arus tapi jangan di ruas jalan raya.
"Ini kan masih jam sibuk orang banyak yang berangkat kerja dan sekolah, dampaknya macet panjang begini," keluhnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lokasi, para pendemo mempertanyakan perihal perpanjangan kontrak PT Freeport oleh pemerintah Indonesia. Akibat aksi tersebut, arus lalu lintas macet mulai depan Kantor Pos hingga depan pintu I Kebun Raya Bogor.
Aksi tersebut dimanfaatkan para mahasiswa Papua lantaran Presiden Jok Widdo (Jokowi) masih melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Turki dan Jerman untuk menghadiri KTT G-20. Biasanya lalu lintas sekitar Istana Bogor steril dari aksi unjuk rasa.
Unjuk rasa tersebut banyak dikeluhkan para pengendara, lantaran pihak kepolisian membiarkan aksi tersebut melawan arus lalu lintas yang diterapkan Sistem Satu Arah (SSA) hingga mengalami kemacetan. Mulai depan gerbang Istana Bogor-Balai Kota hingga Tugu Kujang (Jalan Ir H Juanda, Otista dan Pajajaran).
"Seharusnya jangan dibiarkan demo dengan cara jalan kaki sampai menghabiskan sebagian badan jalan melawan arus sistem satu arah, imbasnya begini nih jadi macet," kata Ismet (43), warga Bantarkemang, Bogor Timur, Bogor, Jawa Barat, di lokasi, Kamis (6/7/2017).
Keluhan serupa diungkapkan Iyang (38), warga Bogor Tengah, Kota Bogor. Menurutnya, aksi Longmarch itu meski melawan arus tapi jangan di ruas jalan raya.
"Ini kan masih jam sibuk orang banyak yang berangkat kerja dan sekolah, dampaknya macet panjang begini," keluhnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lokasi, para pendemo mempertanyakan perihal perpanjangan kontrak PT Freeport oleh pemerintah Indonesia. Akibat aksi tersebut, arus lalu lintas macet mulai depan Kantor Pos hingga depan pintu I Kebun Raya Bogor.
Aksi tersebut dimanfaatkan para mahasiswa Papua lantaran Presiden Jok Widdo (Jokowi) masih melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Turki dan Jerman untuk menghadiri KTT G-20. Biasanya lalu lintas sekitar Istana Bogor steril dari aksi unjuk rasa.
(mhd)