Menyamar Jadi Wanita, Nursholeh Tertangkap Mengemis di Permata Hijau

Jum'at, 23 Juni 2017 - 11:13 WIB
Menyamar Jadi Wanita,...
Menyamar Jadi Wanita, Nursholeh Tertangkap Mengemis di Permata Hijau
A A A
JAKARTA - Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan melakukan penjangkauan terhadap pengemis pria yang berpura-pura menjadi wanita berjilbab, Nursholeh (25). Alasannya, orang akan lebih merasa iba terhadap wanita ketimbang pria.

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Mursidin mengatakan, peristiwa terjadi saat petugasnya melakukan monitoring di kawasan lampu merah Permata Hijau, Jakarta Selatan. Petugas lantas menjangkau pengemis wanita itu yang meminta-minta di jalanan.

"Saat kami sedang melakukan monitoring di kawasan Permata Hijau, kami lihat dia sedang beroperasi. Awalnya kami lihat wanita sedang mengemis, kami jangkau. Eh ternyata dia bersuara pria, petugas sempat kaget," ujarnya pada wartawan, Jumat (23/6/2017).

Menurutnya, ternyata dia memang pria. Petugas bertanya, mengapa dia mengemis dengan pura-pura menjadi perempuan. Alasannya saat mengemis dengan wujud lelaki asli, tidak ada orang yang mau memberinya uang.

"Masa laki-laki yang masih kuat gitu ngemis, para pengendara juga nanti ngetawain dia. Makanya dia berinisiatif jadi wanita berjilbab," tuturnya.

Pria yang kemudian diketahui bernama Nursholeh (25) asal Lampung itu mengaku sebelumnya berprofesi sebagai penjual minuman di Senayan. Namun, kawasan itu sedang direnovasi dan kondisinya juga sedang bulan puasa, jualan yang biasanya dia lakukan sepi pembeli. Nursholeh lalu mempunyai ide mengemis untuk menutupi kebutuhannya sehari-hari.

"Dia bilang baru mengemis 2 hari. Hari pertama mendapatkan penghasilan Rp150.000 dan hari kedua baru mendapat Rp50.000 tapi sudah keduluan kena sama petugas," paparnya

Mursidin menerangkan, dia sudah tahu kalau di Jakarta tak boleh mengemis. Teman-teman sesama pedagang juga sudah memberi warning untuk tak mengemis di lampu merah. Namun, dia nekat mengemis dengan pura-pura menjadi wanita.

Apa yang dilakukannya itu sempat ditertawakan oleh sesama Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) jalanan karena aksinya menjadi perempuan itu, tapi dia cuek. Dia malah menyebut, buat apa malu di Jakarta, kalau malu tak dapat uang.

"Nursholeh yang hanya lulusan SD itu sudah berjualan minuman di Senayan lebih dari 5 tahun. Biasanya kalau habis lebaran baru pulang kampung ke Lampung. Namun sekarang dia lebaran di panti karena kami sudah membawanya ke sana," katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8576 seconds (0.1#10.140)