Pakai Jempol, Napi Bisa Belanja di Kantin Lapas Cibinong

Rabu, 21 Juni 2017 - 18:03 WIB
Pakai Jempol, Napi Bisa...
Pakai Jempol, Napi Bisa Belanja di Kantin Lapas Cibinong
A A A
JAKARTA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cibinong, Kelurahan Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bekerja sama dengan BNI untuk mensukseskan terobosan baru untuk nara pidana (napi) di lapas tersebut. Terobosan baru itu adalah pelayanan kantin yang sudah menerapkan sistem teknologi canggih.

Kepala Lapas Kelas IIA Cibinong, Anak Agung Gde Krisna menuturkan, para warga binaan tidak perlu ribet untuk menyiapkan uang cash untuk bertransaksi di kantin lapas. Karena, kata dia, napi cukup dengan menempelkan jarinya pada alat finger print yang disediakan di dalam kantin lapas.

"Kami kerja sama dengan BNI. Kalau warga binaan ingin membeli sesuatu di kantin tinggal tempelkan jempolnya saja," kata pria yang biasa disapa Agung ini kepada SINDOnews, Rabu (21/6/2017).

Dia menerangkan, ribuan napi yang ada di Lapas Cibinong sebelumnya diberi nomor rekening yang datanya sudah disesuaikan dengan yang ada di finger print tersebut.

"Semua warga binaan sudah diberi nomor rekening masing-masing. Kalau saldonya habis, mereka juga bisa mengisi kembali," katanya.

Dia menambahkan, pembelian dengan sidik jari itu bisa menjegal pungutan liar (pungli). "Karena peredaran uangnya ada di sidik jari (napi-red). Jadi tidak adalagi pungli dari petugas," kata Agung.

Dia juga menegaskan, harga barang di kantin lapas tidak ada yang berbeda dengan harga yang di luar lapas. Karena, semuanya dikontrol.

"Harga barang dan belanjaan di dalam lapas juga sama dengan harga di luar. Jadi saya jamin tidak ada harga di dalam (lapas) lebih mahal ketimbang harga di luar (lapas)," tegas mantan Karutan Batam ini.

Agung mengakui, kalau ini adalah uji coba. Karena, kata dia, apabila program ini berhasil akan diikuti oleh lapas-lapas lain yang ada di Indonesia.

"(Virtual account) ini baru yang pertama di lapas, nanti kalau berhasil penerapan itu akan diterapkan lapas yang ada di Indonesia," kata Agung.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1875 seconds (0.1#10.140)