Tingkatkan Layanan Terminal, Bus AKAP Harus Gunakan Tiket Online

Rabu, 14 Juni 2017 - 21:18 WIB
Tingkatkan Layanan Terminal,...
Tingkatkan Layanan Terminal, Bus AKAP Harus Gunakan Tiket Online
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta meresmikan angkutan mudik 2017 di Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (14/6/2017). Namun sayang, peresmian angkutan mudik ini belum dibarengi tiket online sehingga dinilai tidak dapat meningkatkan jumlah penumpang.

Seperti tahun sebelumnya, Pemprov DKI hanya mempersiapkan dan memastikan kelaikan bus beserta pramudinya. Padahal, masalah utama setiap musim mudik di terminal itu adalah terjadinya antrean dan penumpukan penumpang.

Sehingga, pemudik angkutan umum lebih memilih menggunakan terminal bayangan dan menyewa mini bus untuk sampai ke daerah asalnya. Wacana penggunaan tiket online oleh bus Antar Kota Antar Provinsi (AkAP) di Terminal Pulogebang sudah didengungkan sejak musim mudik 2015.

Bahkan, pada soft launching Terminal Pulogebang sebagai terminal percontohan bus AKAP se-Indonesia. Penggunaan tiket online dipercayai dapat menghilangkan antrean, penumpukan penumpang dan menghapus terminal bayangan.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah mengakui penggunaan tiket online dapat meningkatkan pelayanan dan penumpang bus AKAP di terminal yang telah dsediakan. Namun, hal itu merupakan kewenangan Kementerian Perhubungan bersama Organda.

"Tiket kan urusan masing-masing Perusahaan Otobus (PO), regulasinya dari Kemenhub. Kami hanya bertugas memastikan angkutan Lebaran 2017 dengan sebaik-baiknya," kata Andri usai melakukan peresmian angkutan lebaran tahun 2017 di Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (14/6/2017).

Andri menjelaskan, kegiatan angkutan Lebaran 2017 dimulai pada H-10 atau 15 Juni sampai dengan H-15 atau 11 Juli 2017. Untuk memastikan angkutan Lebaran 2017 berjalan baik.

Sejauh ini, lanjut dia, pihaknya melakukan ramp-check pemeriksaan teknis laik jalan dan mendirikan posko-posko pendukung mudik di terminal, seperti posko kesehatan, keamanan dan sebagainya.

Pelaksanaan ramp-check dilakukan di Terminal Kampung Rambutan, Kalideres, Pulogebang, PO Damri, PO Pahala Kencana, PO Primajasa, Tanjung Priok, dan Blue Bird. Berdasarkan hasil sementara, dari 710 unit yang sudah melakukan ramp-check, 428 di antaranya dinyatakan tidak laik dan harus diperbaiki dahulu apabila mau beroperasi.

"Ada 545 anggota yang kami siapkan dalam posko terpadu di Kampung Rambutan, Kalideres, Tanjung Priok, Rawamangun, Pinang Ranti, Lebak Bulus, Grogol dan Muara Angke. Sebanyak, 545 itu terdiri dari 410 anggota terminal, 16 angota pengendalian operasional, 26 anggota suku dinas, delapan anggota bidang angkutan darat, 22 penguji kendaraan, 11 anggota unit terminal angkutan jalan, 11 anggota BNNP dan 19 anggota dinas kesehatan," paparnya.

Andri menyebutkan, jumlah pemudik bus AKAP tahun ini menurun sekitar 0,5% dari jumlah tahun sebelumnya sekitar 476.885 penumpang. Menurutnya, hampir setiap tahun jumlah pemudik bus AKAP menurun.

Kendati demikian, lanjut dia, pihaknya justru memersapkan jumlah bus 3111 lebih banyak ketimbang tahun lalu yang hanya berkisar 2469. "Jumlah bus bantuan juga bertambah dari 180 menjadi 250 tahun ini, bus pariwisata juga demikian, dari 240 menjadi 313 tahun ini. Hal ini guna meminimalisir penumpukan penumpang di terminal," ungkapnya.

Pengamat Transportasi Universitas Indonesia, Ellen Tankudung mengatakan, untuk meningkatkan pelayanan di Terminal Bus AKAP, penggunaan sistem online pembelian tiket memang harus dilakukan. Sehingga, penumpang tidak perlu lagi mengantre di loket dan menunggu bus terlalu lama di terminal.

Seharusnya, lanjut Ellen, Terminal Pulogebang sudah bisa dijadikan percontohan penggunaan tiket online mengingat sudah diserahterimakan sejak lama dan menjadi sentra bus AKAP.

"Terminal Pulogebang itu sudah lama diserahterimakan. Harusnya sudah disiapkan sistemnya. Jangan buat penumpang menumpuk disana, harus ada loket online dan dijual dari jauh hari seperti kereta api," ujarnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9044 seconds (0.1#10.140)