Matraman-Salemba Macet Parah, DKI Siapkan Contraflow

Rabu, 07 Juni 2017 - 22:46 WIB
Matraman-Salemba Macet...
Matraman-Salemba Macet Parah, DKI Siapkan Contraflow
A A A
JAKARTA - Proyek pembangunan underpass di simpang Jalan Matraman-Salemba memperparah kemacetan di kawasan tersebut. Pemprov DKI memberlakukan rekayasa lalu lintas dengan contraflow (melawan arah).

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, sehubungan dengan adanya pengerjaan fisik pembangunan simpang susun underpass Matraman-Salemba, sejumlah jalan khususnya dari arah Tambak menuju Pramuka dan Jatinegara mengalami kemacetan parah. Imbas terparahnya adalah menurunnya pelayanan koridor 4 Transjakarta (Pulogadung-Dukuh Atas), di mana waktu tempuh bertambah panjang menjadi antara 50 menit-1 jam. Padahal sebelum pembangunan underpass hanya 35 menit.

Untuk itu, lanjut Andri, mulai Kamis (8/6/2017) Dishub akan melakukan rekayasa lalu lintas di simpang Matraman. Di antaranya yakni, mengubah sepotong Jalan Pramuka Sari II arah Jalan Pramuka (arah timur) hanya bisa dilintasi bus Transjakarta dan kendaraan dari arah Jalan Salemba 1 (contraflow) setiap hari mulai pukul 06.00-10.00 WIB.

"Efektivitas arus contraflow (melawan arah) kendaraan dari arah Jalan Salemba 1 ke Jalan Proklamasi lewat Jalan Pramukasari II akan kami evaluasi pada Kamis, 15 Juni 2017 mendatang," kata Andri Yansyah saat dihubungi Rabu, 6 Juni 2017 kemarin.

Andri menjelaskan, apabila contraflow tak efektif, pihaknya akan menutup arus kendaraan dari arah Jalan Salemba 1 yang keluar di Jalan Pramuka Sari II. Sebab contraflow di Jalan Pramuka Sari II, kendaraan dari arah Jalan Salemba 1 nantinya akan berlawanan dengan bus Transjakarta koridor 4 yang hendak menuju Jalan Pramuka.

Sedangkan kendaraan pribadi dan angkutan umum lain dari arah Jalan Tambak yang hendak menuju Jalan Pramuka dialihkan belok ke kiri ke Jalan Proklamasi, lalu masuk Jalan Diponegoro baru memotong ke Jalan Salemba Raya, baru kemudian masuk Jalan Pramuka.

Sementara, kendaraan dari Jalan Salemba 1 dibuat melawan arus ke kiri dan dipaksa menuju Jalan Pramuka via Jalan Prokamasi, sama seperti kendaraan dari arah Jalan Tambak.

"Kendaraan dari Jalan Inspeksi Salemba 1 yang semestinya hanya bisa berbelok ke kiri saat masuk Jalan Pramuka Sari II diubah arahnya," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Tubagus Arief menuturkan, sosialisasi rekayasa lalu lintas yang dilakukan Pemprov DKI selalu mendadak. Akibatnya, rekayasa justru membuat arus lalu lintas alternatif lainya di kawasan sekitar mengalami kemacetan.

"Kalau ada perencanaan pembangunan pastinya akan memikirkan dampaknya, dan sosialisasi pastinya tidak akan selalu mendadak," ujarnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1185 seconds (0.1#10.140)