Geng Motor Resahkan warga Jagakarsa, Polisi Gencarkan Patroli
A
A
A
JAKARTA - Belakangan warga Jagakarsa, Jakarta Selatan diresahkan dengan aksi geng motor yang kerap menyerang warga. Kabar ini tersebar cepat melalui media sosial sehingga polisi langsung bertindak cepat.
Kapolsek Jagakarsa Kompol Prayitno menegaskan, pihaknya sudah menambah jam patroli untuk meredam aksi geng motor. Selama patroli, pihaknya tidak menemukan adanya penyerangan geng motor.
"Sampai pagi patroli enggak ada apa-apa tuh. Sampai pagi setelah subuh enggak ada," katanya kepada wartawan, Senin (22/5/2017).
Kendati begitu, Prayitno mengakui memang belakangan beredar informasi adanya penyerangan geng motor. Mayoritas informasi ini berasal dari media sosial.
Prayitno menegaskan, informasi sekecil apapun bakal segera direspons kepolisian. Baik informasi bohong maupun benar, patroli rutin digelar petugas.
Selain patroli, polisi memiliki cara lain mengantisipasi tindak penyerangan geng motor. Termasuk satu diantaranya dengan melibatkan unsur masyarakat dan tokoh agama.
"Termasuk kami juga melibatkan potensi masyarakat, saya sudah mengumpulkan bertemu dengan tokoh masyarakat, tokoh ulama, juga perwakilan RT RW untuk saya minta peran sertanya jika memang informasi itu memang ada," ungkapnya.
Seperti diketahui, melalui medsos warga bernama Rengga mengaku was-was belakangan ini. Rasa was-was ini mulai menyelimuti setelah rangkaian penyerangan geng motor mengarah ke wilayah Jagakarsa.
"Jadi belakangan ini ada aktivitas geng motor yang menyerang kawasan tempat tinggal saya. Meresahkan," ujarnya.
Menurut Rengga, penyerangan yang dilakukan geng motor mengarah ke rumah, warung, hingga warga secara personal.
Bahkan Sabtu (20/5/2017) kemarin malam, kata Rengga, terjadi aksi penyerangan ke sebuah warung dekat tempat tinggalnya. Geng motor menyerang warga yang tengah berada di warung. "Semalam ada lagi serangan. Mereka serang warga yang lagi di warung," pungkasnya.
Kapolsek Jagakarsa Kompol Prayitno menegaskan, pihaknya sudah menambah jam patroli untuk meredam aksi geng motor. Selama patroli, pihaknya tidak menemukan adanya penyerangan geng motor.
"Sampai pagi patroli enggak ada apa-apa tuh. Sampai pagi setelah subuh enggak ada," katanya kepada wartawan, Senin (22/5/2017).
Kendati begitu, Prayitno mengakui memang belakangan beredar informasi adanya penyerangan geng motor. Mayoritas informasi ini berasal dari media sosial.
Prayitno menegaskan, informasi sekecil apapun bakal segera direspons kepolisian. Baik informasi bohong maupun benar, patroli rutin digelar petugas.
Selain patroli, polisi memiliki cara lain mengantisipasi tindak penyerangan geng motor. Termasuk satu diantaranya dengan melibatkan unsur masyarakat dan tokoh agama.
"Termasuk kami juga melibatkan potensi masyarakat, saya sudah mengumpulkan bertemu dengan tokoh masyarakat, tokoh ulama, juga perwakilan RT RW untuk saya minta peran sertanya jika memang informasi itu memang ada," ungkapnya.
Seperti diketahui, melalui medsos warga bernama Rengga mengaku was-was belakangan ini. Rasa was-was ini mulai menyelimuti setelah rangkaian penyerangan geng motor mengarah ke wilayah Jagakarsa.
"Jadi belakangan ini ada aktivitas geng motor yang menyerang kawasan tempat tinggal saya. Meresahkan," ujarnya.
Menurut Rengga, penyerangan yang dilakukan geng motor mengarah ke rumah, warung, hingga warga secara personal.
Bahkan Sabtu (20/5/2017) kemarin malam, kata Rengga, terjadi aksi penyerangan ke sebuah warung dekat tempat tinggalnya. Geng motor menyerang warga yang tengah berada di warung. "Semalam ada lagi serangan. Mereka serang warga yang lagi di warung," pungkasnya.
(ysw)