Ini Hasil Pertemuan Ahok dan Djarot di Mako Brimob
A
A
A
JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membeberkan hasil pertemuannya dengan terpidana kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa 16 Mei kemarin.
Dalam pertemuan itu, Ahok dan Djarot membahas soal sejumlah program kerja yang akan dilakukan. "Membahas beberapa program kerja dan saya juga melaporkan apa yang nanti dalam waktu dekat dikerjakan oleh Pemprov," kata Djarot di Jakarta, Rabu (17/5/2017).
Pertama, kata Djarot, pembahasan tentang rencana Hari Kebangkitan Nasional dan rencana Hari Ulang Tahun (HUT) DKI Jakarta.
"Waktu rapim pertama kan waktu itu mau dipilih Kalijodo. Tapi setelah berbagai macam pertimbangan, maka lokasi di Kalijodo kita pindah ke Waduk Pluit. Karena di Kalijodo rumputnya ini baru saja ditanam jangan sampai rusak ya. Kemudian tempat parkir tidak begitu memadai, menyebabkan kemacetan. Sehingga saya laporkan kepada pak Ahok yang pertama acara konser Kebangkitan Nasional dan pencanangan HUT dilakukan di Waduk pluit," urainya.
Djarot melanjutkan, Ahok pun juga menyarankan diadakan pengajian di makam Mbah Priuk. "Dia setuju, baguslah kalau begitu dia senang. Terus kemudian dalam rangkaian peringatan hari Kebangkitan Nasional juga dilakukan pengajian tapi tempatnya di makam Mbah Priuk. Karena PaK Ahok kemarin pesan untuk tetap melanjutkan pembangunan cagar budaya di makam Mbah Priuk," tutur Djarot.
Program bedah rumah pun, kata Djarot akan tetap dilakukan. "Kedua ada beberapa yang perlu dikerjakan terus, bedah rumah itu terus. Pelatihan bagi PPSU bagi tenaga harian kontrak itu tetap. Jadi pelatihan di beberapa pabrik untuk masang baja ringan, untuk pasukan merah. Untuk mengecat itu tetap dan diharapkan mendapatkan standar nasional kalau bisa ISO seingga dia bisa kerja dimana mana," terang mantan Wali Kota Blitar ini.
Ahok, lanjut Djarot, juga berpesan agar pengelola RPTRA diberikan seragam yang baik. Hal itu lantaran berhubungan dengan ibu dan anak.
"Pak Ahok juga usul untuk pengelola RPTRA dikasih seragam karena berhubungan dengab ibu anak dan sebagainya, ini dikasih seragam pink, pasukan pink. Sehingga pasukan pelangi kita ditambah dengan satu pasukan pink. Yaitu bagi mereka yang bertanggung jawab untuk mengelola RPTRA," ucapnya.
"Jadi intinya kita berbicara tentang program kedepan dan saya melaporkan apa yang sudah kita kerjakan dan sedang kita kerjakan," tutup Djarot. (Baca Juga: Jenguk Ahok, Rombongan Plt Gubernur DKI Akibatkan Macet Parah(mhd)
Dalam pertemuan itu, Ahok dan Djarot membahas soal sejumlah program kerja yang akan dilakukan. "Membahas beberapa program kerja dan saya juga melaporkan apa yang nanti dalam waktu dekat dikerjakan oleh Pemprov," kata Djarot di Jakarta, Rabu (17/5/2017).
Pertama, kata Djarot, pembahasan tentang rencana Hari Kebangkitan Nasional dan rencana Hari Ulang Tahun (HUT) DKI Jakarta.
"Waktu rapim pertama kan waktu itu mau dipilih Kalijodo. Tapi setelah berbagai macam pertimbangan, maka lokasi di Kalijodo kita pindah ke Waduk Pluit. Karena di Kalijodo rumputnya ini baru saja ditanam jangan sampai rusak ya. Kemudian tempat parkir tidak begitu memadai, menyebabkan kemacetan. Sehingga saya laporkan kepada pak Ahok yang pertama acara konser Kebangkitan Nasional dan pencanangan HUT dilakukan di Waduk pluit," urainya.
Djarot melanjutkan, Ahok pun juga menyarankan diadakan pengajian di makam Mbah Priuk. "Dia setuju, baguslah kalau begitu dia senang. Terus kemudian dalam rangkaian peringatan hari Kebangkitan Nasional juga dilakukan pengajian tapi tempatnya di makam Mbah Priuk. Karena PaK Ahok kemarin pesan untuk tetap melanjutkan pembangunan cagar budaya di makam Mbah Priuk," tutur Djarot.
Program bedah rumah pun, kata Djarot akan tetap dilakukan. "Kedua ada beberapa yang perlu dikerjakan terus, bedah rumah itu terus. Pelatihan bagi PPSU bagi tenaga harian kontrak itu tetap. Jadi pelatihan di beberapa pabrik untuk masang baja ringan, untuk pasukan merah. Untuk mengecat itu tetap dan diharapkan mendapatkan standar nasional kalau bisa ISO seingga dia bisa kerja dimana mana," terang mantan Wali Kota Blitar ini.
Ahok, lanjut Djarot, juga berpesan agar pengelola RPTRA diberikan seragam yang baik. Hal itu lantaran berhubungan dengan ibu dan anak.
"Pak Ahok juga usul untuk pengelola RPTRA dikasih seragam karena berhubungan dengab ibu anak dan sebagainya, ini dikasih seragam pink, pasukan pink. Sehingga pasukan pelangi kita ditambah dengan satu pasukan pink. Yaitu bagi mereka yang bertanggung jawab untuk mengelola RPTRA," ucapnya.
"Jadi intinya kita berbicara tentang program kedepan dan saya melaporkan apa yang sudah kita kerjakan dan sedang kita kerjakan," tutup Djarot. (Baca Juga: Jenguk Ahok, Rombongan Plt Gubernur DKI Akibatkan Macet Parah(mhd)