Kampanye Rasis, Polisi Dalami Psikologi Paranormal Ki Gendeng Pamungkas

Rabu, 10 Mei 2017 - 19:46 WIB
Kampanye Rasis, Polisi Dalami Psikologi Paranormal Ki Gendeng Pamungkas
Kampanye Rasis, Polisi Dalami Psikologi Paranormal Ki Gendeng Pamungkas
A A A
JAKARTA - Polisi menangkap paranormal Ki Gendeng Pamungkas terkait dugaan menyebarluaskan diskriminasi terhadap suatu etnis atau rasis melalui rekaman videonya. Kini, polisi pun akan mendalami psikologisnya.

"Kami amankan tersangka KGP terkait pelanggaran UU Pengahapusan Diskriminasi Ras atau Etnis, UU No. 40 Tahun 2008. Saat ini, dia akan diperiksakan ke Psikolog untuk melihat kondisi kejiwaannya, nanti tunggu saja hasilnya," ujar Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Wahyu Hadiningrat di Polda Metro Jaya, Rabu (10/5/2017).

Menurutnya, modus tersangka membuat video berdurasi 54 detik itu sendiri pada 2 Mei kemarin, yang berisi penghinaan, penghasutan, atau membenci salah satu ras atau etnis lantas disebarluaskan sendiri melalui media sosial, seperti Youtube, Twitter, dan Facebook. "Berdasarkan keterangan sementara dari tersangka, dia dari dulu sudah melakukan hal seperti ini," tuturnya.

Di menerangkan, tujuan pembuatan video tersebut dan menyebarluaskan kebencian terhadap salah satu ras atau etnis itu memang disengaja olehnya. Polisi pun tengah mendalami latar belakang dia melakukan hal tersebut.

Wahyu menerangkan, polisi akan melakukan pengembangan terkait pelanggaran Undang-undang ITE itu, polisi juga tengah menyelidiki mekanisme penyebarannya melalui digital forensik. Sedang pasal yang digunakan polisi untuk menjeratnya, yakni Undang-undang Penghapusan Diskriminasi RAS atau Etnis.

Saat menangkap Ki Gendeng, kata Wahyu, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa jaket yang digunakan saat membuat video, kaos, stiker yang berisi tulisan menyebarkan kebencian, pisau, dan senjata Airsoft Gun yang mana tengah didalami asal-muasalnya.

Sedang Ki Gendeng menambahkan, senjata airsoftgun tersebut sudah lama dia milik karena dahulu dia pernah ikut anggota klub air softgun. Adapun senjata itu sudah tak lagi berfumgsi sejak belasan tahun lalu. "Itu airsoftgun sudah rusak sejak 15 tahun yang lalu. Sudah lama rusak, dulu ikut klub airsoftgun," katanya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5633 seconds (0.1#10.140)