Bakal Maju Lagi, Arief Bangun Komunikasi Politik dengan PDIP
A
A
A
TANGERANG - Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Wakil Kepala Daerah Kota Tangerang mulai dibuka Agustus 2017. Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah pun mulai digadang-gadang maju kembali mencalonkan diri sebagai Wali Kota Tangerang.
Sejumlah komunikasi dengan partai politik (parpol) pun telah mulai dilakukan. Salah satunya dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Perjuangan. Namun sejauh mana komunikasi itu dilakukan, Areif masih belum berani buka-bukaan.
Saat ditemui KORAN SINDO di rumahnya, Arief mengaku pertemuan dengan sejumlah parpol sudah sering dilakukan. Namun, sejauh ini pertemuan itu masih sebatas silaturahmi untuk mendukung program pemerintah kota yang sedang dijalankan.
"Tahapan Pilkada Kota Tangerang dimulai Agustus. Sebenarnya enggak ada yang disiapin, kita mah siap kerja saja. Yang kaya diberita itu kan, PDIP segala macam. Namanya mau silaturahmi, masa mau dilarang? Ya kita jelasin, kita masih punya sisa masa jabatan sampai akhir 2018. Kita berharap dukungannya, agar program kita bisa bersinergi antara eksekutif dan legislatif. Sebelum-sebelumnya juga sudah ada komunikasi," kata Arief kepada KORAN SINDO, Rabu 26 April 2017.
Lebih jauh Arief mengatakan, pada masa akhir jabatannya ini semua program yang telah dicanangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dapat berjalan dengan baik. Dia tidak mau mengulang pengalamannya di 2013 silam. Saat itu dirinya sudah siap mencalonkan diri, saat mengambil nomor urut malah dicoret.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tangerang Suparmi disebut-sebut masuk dalam daftar pencalonan mendampingi Arief dalam pilkada. Namun saat ditemui KORAN SINDO, wanita berhijab ini mengaku, masih belum mendapatkan rekomendasi dari partainya PDIP untuk maju di Pilkada Tangerang.
Menurutnya, ada mekanisme yang harus dilalui bagi kader jika ingin maju dalam pilkada. Salah satunya adalah memegang rekomendasi dari partai, dan pernah duduk di bangku legislatif maupun eksekutif. Selepas Pilgub DKI Jakarta, Suparmi mengaku PDIP akan fokus ke Pilkada Kota Tangerang. Sebagai kader, dirinya mengaku siap jika dipercaya untuk mendampingi Arief maju di Pilkada Kota Tangerang tahun depan.
"Sebagai petugas partai, kami harus siap jika mendapat rekomendasi itu. Apalagi syarat untuk maju, seperti harus punya pengalaman duduk di legislatif sudah ada. Tetapi itu saja tidak cukup, kita juga dituntut harus bisa merangkul semua kepentingan yang ada di Kota Tangerang. Seperti saat pertama menjabat Ketua DPRD Kota Tangerang, saya merasa seperti berada di tengah hutan. Tetapi setelah itu saya paham, oh ternyata seperti ini," sambungnya.
Terpisah, Ketua KPUD Kota Tangerang Sanusi Pane mengatakan, meski tahapan Pilkada Kota Tangerang baru dimulai pada Agustus 2017, namun segala persiapan telah dilakukan. Salah satunya dengan diresmikannya Rumah Pintar KPUD Kota Tangerang. Melalui rumah pintar itu, pihaknya akan mulai melakukan sosialisasi Pilkada Kota Tangerang dan segala tahapannya. Rumah pintar ini diharapkan bisa menjaring para pemilih pemula di Kota Tangerang.
"Untuk Pilkada Kota Tangerang sendiri kami telah mendapat anggaran dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang senilai Rp61 Miliar. Tahapannya sendiri dimulai Agustus. Mulai dari proses penganggaran, perekrutan PPK/PPS, sampai dengan pencalon calon independen. Untuk waktu pencoblosannya akan dimulai bulan Juni 2018," pungkasnya.
Sejumlah komunikasi dengan partai politik (parpol) pun telah mulai dilakukan. Salah satunya dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Perjuangan. Namun sejauh mana komunikasi itu dilakukan, Areif masih belum berani buka-bukaan.
Saat ditemui KORAN SINDO di rumahnya, Arief mengaku pertemuan dengan sejumlah parpol sudah sering dilakukan. Namun, sejauh ini pertemuan itu masih sebatas silaturahmi untuk mendukung program pemerintah kota yang sedang dijalankan.
"Tahapan Pilkada Kota Tangerang dimulai Agustus. Sebenarnya enggak ada yang disiapin, kita mah siap kerja saja. Yang kaya diberita itu kan, PDIP segala macam. Namanya mau silaturahmi, masa mau dilarang? Ya kita jelasin, kita masih punya sisa masa jabatan sampai akhir 2018. Kita berharap dukungannya, agar program kita bisa bersinergi antara eksekutif dan legislatif. Sebelum-sebelumnya juga sudah ada komunikasi," kata Arief kepada KORAN SINDO, Rabu 26 April 2017.
Lebih jauh Arief mengatakan, pada masa akhir jabatannya ini semua program yang telah dicanangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dapat berjalan dengan baik. Dia tidak mau mengulang pengalamannya di 2013 silam. Saat itu dirinya sudah siap mencalonkan diri, saat mengambil nomor urut malah dicoret.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tangerang Suparmi disebut-sebut masuk dalam daftar pencalonan mendampingi Arief dalam pilkada. Namun saat ditemui KORAN SINDO, wanita berhijab ini mengaku, masih belum mendapatkan rekomendasi dari partainya PDIP untuk maju di Pilkada Tangerang.
Menurutnya, ada mekanisme yang harus dilalui bagi kader jika ingin maju dalam pilkada. Salah satunya adalah memegang rekomendasi dari partai, dan pernah duduk di bangku legislatif maupun eksekutif. Selepas Pilgub DKI Jakarta, Suparmi mengaku PDIP akan fokus ke Pilkada Kota Tangerang. Sebagai kader, dirinya mengaku siap jika dipercaya untuk mendampingi Arief maju di Pilkada Kota Tangerang tahun depan.
"Sebagai petugas partai, kami harus siap jika mendapat rekomendasi itu. Apalagi syarat untuk maju, seperti harus punya pengalaman duduk di legislatif sudah ada. Tetapi itu saja tidak cukup, kita juga dituntut harus bisa merangkul semua kepentingan yang ada di Kota Tangerang. Seperti saat pertama menjabat Ketua DPRD Kota Tangerang, saya merasa seperti berada di tengah hutan. Tetapi setelah itu saya paham, oh ternyata seperti ini," sambungnya.
Terpisah, Ketua KPUD Kota Tangerang Sanusi Pane mengatakan, meski tahapan Pilkada Kota Tangerang baru dimulai pada Agustus 2017, namun segala persiapan telah dilakukan. Salah satunya dengan diresmikannya Rumah Pintar KPUD Kota Tangerang. Melalui rumah pintar itu, pihaknya akan mulai melakukan sosialisasi Pilkada Kota Tangerang dan segala tahapannya. Rumah pintar ini diharapkan bisa menjaring para pemilih pemula di Kota Tangerang.
"Untuk Pilkada Kota Tangerang sendiri kami telah mendapat anggaran dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang senilai Rp61 Miliar. Tahapannya sendiri dimulai Agustus. Mulai dari proses penganggaran, perekrutan PPK/PPS, sampai dengan pencalon calon independen. Untuk waktu pencoblosannya akan dimulai bulan Juni 2018," pungkasnya.
(mhd)