PDIP Turunkan Ribuan Satgas Kawal Pilgub DKI
A
A
A
JAKARTA - Satgas Nasional Cakra Buana DPP PDI Perjuangan menggelar apel siaga untuk memantapkan kesiapan mengawal pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta 19 April 2017 agar berjalan damai dan bermartabat.
"Kita siap bergerak mengatisipasi karena kondisi publik akhir-akhir ini cukup memanas. Kita tak merespons kondisi yang memanas ini dengan memamerkan kekuatan walau pun kekuatan Cakra Buana PDIP cukup besar. Jumlahnya sama dengan jumlah kader PDIP," ungkap Komandan Satgas Nasional Cakra Buana Komarudin Watubun di Lapangan Parkir DPP PDI Perjuangan, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017).
Komaruddin menuturkan, Satgas Cakra Buana sudah terlatih dan berpengalaman sejak 1999. Satgas juga siaga kalau negara dalam kondisi darurat maka PDIP wajib membela negara.
"Tapi kalau urusan DKI Jakarta kita percayakan keamanannya kepada TNI dan Polri," tegasnya. Komarudin menambahkan, Satgas Cakra Buana juga patuh pada imbauan Polri bahwa tidak boleh mengerahkan massa dari daerah ke Jakarta.
Walaupun tadinya ada pasukan dari Solo yang siap bergerak sebanyak 5.000 personel, namun tidak jadi karena kita patuh pada imbauan Polri.
"Kita siagakan pasukan yang di Jakarta saja," katanya.
Komarudin mengungkapkan, Satgas Cakra Buana sudah disiapkan sejak 17 April 2017 terdiri atas pasukan tertutup dan pasukan terbuka. Total pasukan Cakra Buana yang disiapkan mencapai 16.250 personel.
Sedangkan khusus pasukan terbuka yang disiagakan kali ini sebanyak 500 orang. Pasukan terbuka artinya pasukan yang akan terjun mengawal simbol-simbol partai, seperti rumah Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Kantor DPP, DPD dan DPC PDI se-DKI Jakarta.
Adapun pasukan yang tertutup adalah yang secara khusus mengawasi pelaksanaan pemungutan suara. Pasukan ini tidak masuk ke area TPS, tapi bersiaga di sekitar lokasi pemungutan saja. "Walaupun demikian, semua pasukan ini kalau dibutuhkan siap bergerak. Sebab Satgas Cakra Buana tak hanya jaga simbol partai tapi menjaga semua proses Pilgub DKI agar berjalan damai dan bermartabat," ucapnya.
"Kita siap bergerak mengatisipasi karena kondisi publik akhir-akhir ini cukup memanas. Kita tak merespons kondisi yang memanas ini dengan memamerkan kekuatan walau pun kekuatan Cakra Buana PDIP cukup besar. Jumlahnya sama dengan jumlah kader PDIP," ungkap Komandan Satgas Nasional Cakra Buana Komarudin Watubun di Lapangan Parkir DPP PDI Perjuangan, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017).
Komaruddin menuturkan, Satgas Cakra Buana sudah terlatih dan berpengalaman sejak 1999. Satgas juga siaga kalau negara dalam kondisi darurat maka PDIP wajib membela negara.
"Tapi kalau urusan DKI Jakarta kita percayakan keamanannya kepada TNI dan Polri," tegasnya. Komarudin menambahkan, Satgas Cakra Buana juga patuh pada imbauan Polri bahwa tidak boleh mengerahkan massa dari daerah ke Jakarta.
Walaupun tadinya ada pasukan dari Solo yang siap bergerak sebanyak 5.000 personel, namun tidak jadi karena kita patuh pada imbauan Polri.
"Kita siagakan pasukan yang di Jakarta saja," katanya.
Komarudin mengungkapkan, Satgas Cakra Buana sudah disiapkan sejak 17 April 2017 terdiri atas pasukan tertutup dan pasukan terbuka. Total pasukan Cakra Buana yang disiapkan mencapai 16.250 personel.
Sedangkan khusus pasukan terbuka yang disiagakan kali ini sebanyak 500 orang. Pasukan terbuka artinya pasukan yang akan terjun mengawal simbol-simbol partai, seperti rumah Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Kantor DPP, DPD dan DPC PDI se-DKI Jakarta.
Adapun pasukan yang tertutup adalah yang secara khusus mengawasi pelaksanaan pemungutan suara. Pasukan ini tidak masuk ke area TPS, tapi bersiaga di sekitar lokasi pemungutan saja. "Walaupun demikian, semua pasukan ini kalau dibutuhkan siap bergerak. Sebab Satgas Cakra Buana tak hanya jaga simbol partai tapi menjaga semua proses Pilgub DKI agar berjalan damai dan bermartabat," ucapnya.
(whb)