Hadir di Pagelaran Wayang, Nusron dan Hasto Gali Program Djarot
A
A
A
JAKARTA - Pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Enthus Susmono yang digelar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menghibur ribuan warga Jakarta Selatan, tadi malam.
Pagelaran dengan lakon Dewa Ruci kian semarak dengan kehadiran sejumlah seniman dan para tokoh nasional. Apalagi para tokoh yang hadir juga tampil di depan panggung mendampingi Ki Enthus.
Di sela pagelaran, ada sesi diskusi antara Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah I (Jawa-Sumatera) Nusron Wahid, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Diskusi dipandu oleh pelawak Kirun.
Dalam Sesi dialog, Nuron bertanya kepada Djarot mengenai program-program yang dijalankan di DKI Jakarta, khususnya terkait Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Saya bertanya-nyata. Bagaimana KJP ini bisa menjangkau semua pelajar, termasuk juga para santri karena banyak juga warga DKI yang memondokkan anaknya di pesantren," kata Nusron.
Menjawab pertanyaan ini, Djarot menjelaskan KJP Santri sudah disiapkan. Dalam KJP Santri nantinya para orangtua yang menyekolahkan anaknya di madrasah dan pondok pesantren di luar Jakarta akan mendapat KJP Santri juga sama seperti KJP.
"KJP hingga saat uni sudah terbukti meng-cover 535.000 anak-anak pelajar di Jakarta. Selain tidak usah bayar biaya sekolah para siswa, tiap bulan juga meng-cover kebutuhan gizi dan lainnya. KJP kepada siswa SMA juga ada, yakni mencapai 630.000 orang, 640.000 siswa SMK. Ada juga beasiswa bagi mahasiswa yang tak mampu dengan nominal Rp18 juta lebih setahun," ungkap Djarot.
Nusron juga bertanya kepada Ki Enthus yang sedang memainkan wayang. Nusron mengatakan, bagaimana pendapat sang dalang tentang isu-isu yang beredar di pilkada DKI. Ki Enthus pun mengatakan sikap tenang adalah jawaban paling tepat yang dilakukan ahok-Djarot.
Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP berkeinginan melestarikan budaya wayang dalam menyuarakan perjuangan memihak wong cilik.
"Wayang memberikan pelajaran kehidupan. Kita diyakinkan jalan kebenaran yang harus kita tempuh. Inilah yang disebut bangsa yang berkepribadian dan memegang budaya," kata Hasto.
Hasto juga mengaku kagum karena masyarakat sangat antusias menyaksikan wayangan yang digelar dalam perayaan HUT PDI-P ke-44 tahun.
Terlebih dalang ki Enthus dalam lakon wayangannya menunjukan bagaimana Islam sebagai rahmatan lil alamin. "Inilah gambaran sejati sebagi bangsa yang berkebudayaan," kata Hasto.
Pagelaran dengan lakon Dewa Ruci kian semarak dengan kehadiran sejumlah seniman dan para tokoh nasional. Apalagi para tokoh yang hadir juga tampil di depan panggung mendampingi Ki Enthus.
Di sela pagelaran, ada sesi diskusi antara Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah I (Jawa-Sumatera) Nusron Wahid, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Diskusi dipandu oleh pelawak Kirun.
Dalam Sesi dialog, Nuron bertanya kepada Djarot mengenai program-program yang dijalankan di DKI Jakarta, khususnya terkait Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Saya bertanya-nyata. Bagaimana KJP ini bisa menjangkau semua pelajar, termasuk juga para santri karena banyak juga warga DKI yang memondokkan anaknya di pesantren," kata Nusron.
Menjawab pertanyaan ini, Djarot menjelaskan KJP Santri sudah disiapkan. Dalam KJP Santri nantinya para orangtua yang menyekolahkan anaknya di madrasah dan pondok pesantren di luar Jakarta akan mendapat KJP Santri juga sama seperti KJP.
"KJP hingga saat uni sudah terbukti meng-cover 535.000 anak-anak pelajar di Jakarta. Selain tidak usah bayar biaya sekolah para siswa, tiap bulan juga meng-cover kebutuhan gizi dan lainnya. KJP kepada siswa SMA juga ada, yakni mencapai 630.000 orang, 640.000 siswa SMK. Ada juga beasiswa bagi mahasiswa yang tak mampu dengan nominal Rp18 juta lebih setahun," ungkap Djarot.
Nusron juga bertanya kepada Ki Enthus yang sedang memainkan wayang. Nusron mengatakan, bagaimana pendapat sang dalang tentang isu-isu yang beredar di pilkada DKI. Ki Enthus pun mengatakan sikap tenang adalah jawaban paling tepat yang dilakukan ahok-Djarot.
Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP berkeinginan melestarikan budaya wayang dalam menyuarakan perjuangan memihak wong cilik.
"Wayang memberikan pelajaran kehidupan. Kita diyakinkan jalan kebenaran yang harus kita tempuh. Inilah yang disebut bangsa yang berkepribadian dan memegang budaya," kata Hasto.
Hasto juga mengaku kagum karena masyarakat sangat antusias menyaksikan wayangan yang digelar dalam perayaan HUT PDI-P ke-44 tahun.
Terlebih dalang ki Enthus dalam lakon wayangannya menunjukan bagaimana Islam sebagai rahmatan lil alamin. "Inilah gambaran sejati sebagi bangsa yang berkebudayaan," kata Hasto.
(dam)