Anies-Sandi Diserang Berita Hoax, PKS: Wasitnya Kemana Saja?
A
A
A
YOGYAKARTA - Belakangan ini pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno diserang kampanye hitam secara masif. Banyaknya berita hoax di Pilgub DKI ini, PKS menyindir sikap pemerintah yang kurang tegas.
Anggota Komisi I DPR Sukamta mengatakan biasanya tensi politik akan meruncing menjelang coblosan pilkada. Berita hoax juga menjadi pemicu meski sebenarnya bukan hanya menjelang pilkada saja, dalam kondisi seperti ini, masyarakat sering dibuat bingung.
Legislator PKS dari Dapil DIY ini mengatakan, dalam sejarahnya hoax sebenarnya bukan untuk menipu, tapi hanya sekedar lucu-lucuan.
"Sekarang menjadi ajang untuk memenangkan pertarungan politik yang diinstrumentali dengan cyber army untuk memproduksi dalam menyanjung calon dan menjatuhkan lawan," jelasnya di sela-sela membuka pendidikan politik PKS di Yogyakarta, Sabtu (8/4/2017). .
Mantan Anggota DPRD DIY ini mengatakan, dalam kondisi seperti ini, pemerintah harus hadir. Pemerintah melalui kementerian komunikasi dan informatika ibaratnya seorang wasit. "Sejak 2012 sampai sekarang wasitnya kemana saja. Wasit harus hadir dan tegas," kata Sukamta.
Anggota Komisi I DPR Sukamta mengatakan biasanya tensi politik akan meruncing menjelang coblosan pilkada. Berita hoax juga menjadi pemicu meski sebenarnya bukan hanya menjelang pilkada saja, dalam kondisi seperti ini, masyarakat sering dibuat bingung.
Legislator PKS dari Dapil DIY ini mengatakan, dalam sejarahnya hoax sebenarnya bukan untuk menipu, tapi hanya sekedar lucu-lucuan.
"Sekarang menjadi ajang untuk memenangkan pertarungan politik yang diinstrumentali dengan cyber army untuk memproduksi dalam menyanjung calon dan menjatuhkan lawan," jelasnya di sela-sela membuka pendidikan politik PKS di Yogyakarta, Sabtu (8/4/2017). .
Mantan Anggota DPRD DIY ini mengatakan, dalam kondisi seperti ini, pemerintah harus hadir. Pemerintah melalui kementerian komunikasi dan informatika ibaratnya seorang wasit. "Sejak 2012 sampai sekarang wasitnya kemana saja. Wasit harus hadir dan tegas," kata Sukamta.
(ysw)