Pilgub DKI, Anies-Sandi Telah Diserang 78 Fitnah
A
A
A
JAKARTA - Pasangan calon nomor urut tiga, Anies-Sandiaga menjawab pertanyaan moderator, Aryo Bimo terkait banyaknya kabar bohong atau hoax yang sering menyerang paslon dengan slogan "Maju Bersama" itu.
Anies menjawab saat ini ia dan tim sudah memiliki situs web yang bisa 'melawan' kabar hoax tersebut, situs tersebut disebut fitnahlagi.com.
"Per tadi malam sudah ada 78 fitnah yang menyerang kepada kami di situs itu," kata Anies di Manager Forum XXVII, Plenary Hall lantai 14, Gedung MNC News Center, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2017).
Sementara itu, Sandiaga mengatakan jika banyak orang yang termakan dengan hoax tersebut. Bahkan orang yang sudah mengenal cukup lama Sandiaga pun bertanya-tanya dengan kabar hoax ini.
"Selain situs kami juga membentuk satgas anti hoax. Sebagai contoh, ada kabar hoax kontrak politik akad "Jakarta Bersyari'ah", saya liat aduh itu tandatangan saja enggak mirip, itu enggak mirip sama sekali. Orang saya yang ikut saya 15-17 tahun masih menanyakan tanda tangan saya," kata Sandiaga.
Menurut Sandiaga, kabar hoax terkait Jakarta Bersyari'ah adalah pekerjaan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Menurutnya tidak pernah terpikir oleh Anies-Sandiaga untuk membuat Jakarta dengan sistem syariah Islam.
"Ini sangat memecah belah. Seharusnya mari kita menjadikan pemilihan ini sebagai pemilihan yang damai dan mempersatukan demokrasi," kata Sandi.
Anies menjawab saat ini ia dan tim sudah memiliki situs web yang bisa 'melawan' kabar hoax tersebut, situs tersebut disebut fitnahlagi.com.
"Per tadi malam sudah ada 78 fitnah yang menyerang kepada kami di situs itu," kata Anies di Manager Forum XXVII, Plenary Hall lantai 14, Gedung MNC News Center, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2017).
Sementara itu, Sandiaga mengatakan jika banyak orang yang termakan dengan hoax tersebut. Bahkan orang yang sudah mengenal cukup lama Sandiaga pun bertanya-tanya dengan kabar hoax ini.
"Selain situs kami juga membentuk satgas anti hoax. Sebagai contoh, ada kabar hoax kontrak politik akad "Jakarta Bersyari'ah", saya liat aduh itu tandatangan saja enggak mirip, itu enggak mirip sama sekali. Orang saya yang ikut saya 15-17 tahun masih menanyakan tanda tangan saya," kata Sandiaga.
Menurut Sandiaga, kabar hoax terkait Jakarta Bersyari'ah adalah pekerjaan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Menurutnya tidak pernah terpikir oleh Anies-Sandiaga untuk membuat Jakarta dengan sistem syariah Islam.
"Ini sangat memecah belah. Seharusnya mari kita menjadikan pemilihan ini sebagai pemilihan yang damai dan mempersatukan demokrasi," kata Sandi.
(ysw)