Pengamat Doakan Polri Tak Terseret Arus Besar Kepentingan Politik DKI

Jum'at, 07 April 2017 - 11:42 WIB
Pengamat Doakan Polri...
Pengamat Doakan Polri Tak Terseret Arus Besar Kepentingan Politik DKI
A A A
JAKARTA - Pengajuan surat penundaan sidang tuntutan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terdakwa kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Polda Metro Jaya patut diapresiasi. Namun, alasan kekhawatiran kepolisian akan faktor keamanan dinilai sangat berlebihan.

Pengamat politik dari UIN Jakarta Adi Prayitno mengatakan, pengajuaan penundaan sidang lanjutan Ahok patut diapresiasi dengan alasan adalah keamanan jelang pencoblosan 19 April mendatang. "Kita patut apresiaai kekhawatiran polisi tersebut sebagai wujud antisipasi dari kejadian yang tak diinginkan," kata Adi, Jumat (7/4/2017)

Meski sebenarnya, lanjut Adi, kekhawatiran itu berlebihan. Sebab, masyarakat sudah dewasa dan tak mungkin melakukan tindakan anarkis. Buktinya beberapa kali demo kawal sidang Ahok semua berjalan tertib dan damai.

"Jikapun ada penundaan sidang, mestinya bukan polisi yang mengajukan, tapi cukup kuasa hukum Ahok atau jaksa dan hakim," ujar Adi. Menurut Adi, tugas polisi cukup menjaga keamanan saja, tak lebih.

Jangan sampai langkah polisi ini memantik spekulasi politis di masyarakat. Sebab itu, polisi tak perlu takut berlebihan akan terjadi tindakan anarkis. "Jika terjadi anarkis, bukan hanya polisi yang akan melawan itu semua, kita semua, semua warga Jakarta akan proaktif," ungkapnya.

Adi menuturkan, saat ini suasana jelang Pilgub DKI serba sensitif, sehingga dugaan apapun bisa terjadi pada polisi. Tentunya kita berharap polisi tetap profesional dan menjaga marwahnya sebagai pelindung warga.

"Dan kita akan terus berdoa semoga polisi tetap di jalan yang benar, tak terseret dalam arus besar kepentingan politik Jakarta," ujarnya.( Baca: Demi Keamanan, Polda Minta Sidang Lanjutan Ahok Ditunda )
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7376 seconds (0.1#10.140)