Plt Gubernur DKI Minta PLN Tak Matikan Listrik Saat UNBK
A
A
A
JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono meminta, agar Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak mematikan listrik saat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) berlangsung. Karena, hal itu dapat mengganggu proses ujian.
Pria yang biasa disapa Soni ini mengakui, kalau pemadaman listrik itu untuk pemeliharaan. Namun, dia juga meminta agar pemadaman itu tidak bertepatan dengan waktu ujian yang dimulai 3-6 April 2017 untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
"(Pemadaman) bukan karena kita belum bayar, karena pemeliharaan. Cuma jadwalnya jangan pas saat ujian. Ini lagi kita konfirmasi kepada PLN untuk tidak ada pemadaman listrik pada saat sekolah sedang ujian," kata Soni di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2017).
Soni mendapat laporan jika ada pemadaman di beberapa wilayah untuk pemeliharaan. Akan tetapi, dia meminta kepada PLN untuk menggeser wilayah pemadaman yang tidak ada sekolah.
Sementara itu, Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini belum bisa memastikan UNBK sudah mencapai 100%. Namun pelaksanaan harus tetap berjalan dan untuk UNBK SMK kemarin tidak ada masalah.
"Masih ada sekolah laporan satu komputer berdua. Itu memang karena fasilitasnya belum menjangkau semuanya jadi belum ideal betul. Tapi program itu sudah jalan sekarang," kata Soni.
Pria yang biasa disapa Soni ini mengakui, kalau pemadaman listrik itu untuk pemeliharaan. Namun, dia juga meminta agar pemadaman itu tidak bertepatan dengan waktu ujian yang dimulai 3-6 April 2017 untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
"(Pemadaman) bukan karena kita belum bayar, karena pemeliharaan. Cuma jadwalnya jangan pas saat ujian. Ini lagi kita konfirmasi kepada PLN untuk tidak ada pemadaman listrik pada saat sekolah sedang ujian," kata Soni di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2017).
Soni mendapat laporan jika ada pemadaman di beberapa wilayah untuk pemeliharaan. Akan tetapi, dia meminta kepada PLN untuk menggeser wilayah pemadaman yang tidak ada sekolah.
Sementara itu, Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini belum bisa memastikan UNBK sudah mencapai 100%. Namun pelaksanaan harus tetap berjalan dan untuk UNBK SMK kemarin tidak ada masalah.
"Masih ada sekolah laporan satu komputer berdua. Itu memang karena fasilitasnya belum menjangkau semuanya jadi belum ideal betul. Tapi program itu sudah jalan sekarang," kata Soni.
(mhd)