Sandiaga Uno Ungkap Tujuan Anies Kampanye Keliling Jawa Tengah
A
A
A
JAKARTA - Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta 2017 Anies Baswedan memanfaatkan waktu kampanyenya untuk berkeliling Jawa Tengah. Kampanye tersebut bertujuan untuk melihat budaya-budaya daerah yang bisa diaplikasikan di Jakarta, dengan tujuan utama mengembangkan budaya Betawi di Ibu Kota.
Cawagub DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, kunjungan Anies ke Jawa Tengah seperti Tegal, Pekalongan dan sebagainya yaitu untuk mengaplikasikan budaya-budaya daerah yang bisa diaplikasikan di Jakarta. Seperti misalnya batik Pekalongan dan peningkatan ekonomi melalui warung Tegal (warteg).
"Banyak budaya daerah yang bisa diaplikasikan di Jakarta untuk mengembangkan budaya Betawi. Nah, Pak Anies akan melihat bagaimana mereka bisa berkembang. Nantinya akan diadopsi untuk mengembangkan budaya Betawi " kata Sandiaga Uno saat blusukan di Taman Mini, Jakarta Timur, Rabu (29/3).
Pada Rabu (29/3/2017) pagi, sebelum menuju Pekalongan, Anies berada di Kelurahan Cabawan, Margadana, Tegal, Jawa Tengah. Kelurahan Cabawan termasuk istimewa. Karena tempat itu dijuluki sebagai kampung warung Tegal (warteg). Dari kampung itu, sebanyak 80% warga Cabawan menjadi pengusaha warteg di Jakarta.
Menurut Anies kunjungan itu mengingatkan betapa besar jasa para pengusaha warteg di Jakarta. Sebab, apapun pembangunan di Ibu Kota ternyata ada peran para pengusaha warteg yang mengisi perut warga Jakarta sebelum mereka beraktivitas.
"Di balik gedung tinggi di Jakarta, di balik deru aktivitas warga Jakarta, ada jasa pengusaha warteg yang mempersiapkan para warga agar perut mereka tidak kosong saat bekerja. Kami ucapkan terimakasih," ungkapnya.
Setelah itu, Anies melanjutkan perjalanannya ke Pekalongan. Di sana Anies melihat Pekalongan telah berhasil menjadi salah satu kota kreatif dunia melalui kearifan lokal yakni batik. Batik Pekalongan sudah menjadi trademark tersendiri bagi kota di utara Jawa Tengah itu.
"Di sini Batik Pekalongan sudah diajarkan ke anak di sekolah dasar hingga kuliah. Tak heran kota ini mendapat predikat kota kreatif dari Unesco lewat batiknya," ungkap Anies saat mengunjungi Pasar Sentono, Pekalongan, Jawa Tengah.
Apa yang dilakukan kota Pekalongan menurut Anies perlu diteladani Jakarta. Apalagi Jakarta juga memiliki batik khas yakni batik Betawi. Namun, batik itu kini mulai tergerus perubahan jaman sehingga rentan hilang dan sangat perlu dilestarikan.
"Nanti kami di Jakarta menumbuhkan batik Betawi, dan kita bisa belajar bagaimana Pekalongan menumbuhkan batiknya," jelasnya. Melalui program OK OCE yang digagasnya bersama Sandiaga Uno, Anies optimistis Jakarta akan menjadi kota kreatif lewat batik Betawi.
Nantinya program OK OCE akan memberikan bukan hanya modal melainkan juga pendampingan dan pelatihan bagi para wirausaha yang ingin berkembang lebih maju. Dan jika yang dimaksud penumbuhan batik Betawi diperlukan, Anies bisa mendatangkan pakar batik untuk membantu pengembangan itu.
"Insya Allah kita bisa tumbuhkan batik Betawi sehingga punya pasar yang besar tak kalah dengan batik lainnya sekaligus tetap mempertahankan kekhasan Betawi-nya," ucapnya.
Cawagub DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, kunjungan Anies ke Jawa Tengah seperti Tegal, Pekalongan dan sebagainya yaitu untuk mengaplikasikan budaya-budaya daerah yang bisa diaplikasikan di Jakarta. Seperti misalnya batik Pekalongan dan peningkatan ekonomi melalui warung Tegal (warteg).
"Banyak budaya daerah yang bisa diaplikasikan di Jakarta untuk mengembangkan budaya Betawi. Nah, Pak Anies akan melihat bagaimana mereka bisa berkembang. Nantinya akan diadopsi untuk mengembangkan budaya Betawi " kata Sandiaga Uno saat blusukan di Taman Mini, Jakarta Timur, Rabu (29/3).
Pada Rabu (29/3/2017) pagi, sebelum menuju Pekalongan, Anies berada di Kelurahan Cabawan, Margadana, Tegal, Jawa Tengah. Kelurahan Cabawan termasuk istimewa. Karena tempat itu dijuluki sebagai kampung warung Tegal (warteg). Dari kampung itu, sebanyak 80% warga Cabawan menjadi pengusaha warteg di Jakarta.
Menurut Anies kunjungan itu mengingatkan betapa besar jasa para pengusaha warteg di Jakarta. Sebab, apapun pembangunan di Ibu Kota ternyata ada peran para pengusaha warteg yang mengisi perut warga Jakarta sebelum mereka beraktivitas.
"Di balik gedung tinggi di Jakarta, di balik deru aktivitas warga Jakarta, ada jasa pengusaha warteg yang mempersiapkan para warga agar perut mereka tidak kosong saat bekerja. Kami ucapkan terimakasih," ungkapnya.
Setelah itu, Anies melanjutkan perjalanannya ke Pekalongan. Di sana Anies melihat Pekalongan telah berhasil menjadi salah satu kota kreatif dunia melalui kearifan lokal yakni batik. Batik Pekalongan sudah menjadi trademark tersendiri bagi kota di utara Jawa Tengah itu.
"Di sini Batik Pekalongan sudah diajarkan ke anak di sekolah dasar hingga kuliah. Tak heran kota ini mendapat predikat kota kreatif dari Unesco lewat batiknya," ungkap Anies saat mengunjungi Pasar Sentono, Pekalongan, Jawa Tengah.
Apa yang dilakukan kota Pekalongan menurut Anies perlu diteladani Jakarta. Apalagi Jakarta juga memiliki batik khas yakni batik Betawi. Namun, batik itu kini mulai tergerus perubahan jaman sehingga rentan hilang dan sangat perlu dilestarikan.
"Nanti kami di Jakarta menumbuhkan batik Betawi, dan kita bisa belajar bagaimana Pekalongan menumbuhkan batiknya," jelasnya. Melalui program OK OCE yang digagasnya bersama Sandiaga Uno, Anies optimistis Jakarta akan menjadi kota kreatif lewat batik Betawi.
Nantinya program OK OCE akan memberikan bukan hanya modal melainkan juga pendampingan dan pelatihan bagi para wirausaha yang ingin berkembang lebih maju. Dan jika yang dimaksud penumbuhan batik Betawi diperlukan, Anies bisa mendatangkan pakar batik untuk membantu pengembangan itu.
"Insya Allah kita bisa tumbuhkan batik Betawi sehingga punya pasar yang besar tak kalah dengan batik lainnya sekaligus tetap mempertahankan kekhasan Betawi-nya," ucapnya.
(whb)