Anies-Sandi Diserang Hoax, Pengamat: Anggap Sebagai Penyemangat

Senin, 27 Maret 2017 - 16:10 WIB
Anies-Sandi Diserang Hoax, Pengamat: Anggap Sebagai Penyemangat
Anies-Sandi Diserang Hoax, Pengamat: Anggap Sebagai Penyemangat
A A A
JAKARTA - Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno belakangan ini sering diterpa berita bohong (hoax) dan fitnah. Meski demikian, terpaan tersebut harus dijadikan penyemangat pasangan nomor urut tiga itu.

Pengamat Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, hal tersebut harus disikapi dengan bijak dan dewasa. Semestinya, Tim Anies-Sandi harus bekerja keras menghadapi serangan fitnah.

"Saya rasa hal seperti ini sebagai penyemangat. Nyamuk sehari-hari mengganggu tapi enggak sampai membunuh. Artinya hal seperti ini jadi penyemangat dan harus bisa diatasi," kata Hendri saat dihubungi SINDOnews, Senin (27/3/2017).

Hendri yang juga Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menilai, serangan kepada Anies-Sandi merupakan resiko yang harus dihadapi.

"Ini resiko politik Anies-Sandi saat maju dalam sebuah perhelatan kompetisi yamg diisi oleh petahana yamg secara kebetulan dicitrakan dekat dengan penguasa atau presiden," tuturnya.

Sekadar diketahui, Anies dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan penyimpangan penggunaan dana di pameran Frankfurt Book Fair 2015.

Sementara Sandi, 'diseret' ke ranah hukum kasus yang ditangani Polsek Tanah Abang serta kasus penggelapan uang penjualan tanah di Curug Raya, Tangerang, Banten.

Paling baru, beredar selebaran hoax yang berisi kontrak Penetapan Perda Syariat Islam jika Anies-Sandi menang dalam Pilgub DKI Putaran Kedua.

Tim Media Anies-Sandi dengan tegas membantah fitnah maupun hoax tersebut. Bahkan mereka juga menempuh jalur hukum maupun mengadukannya kepada Bawaslu DKI. Namun pihak Bawaslu seolah tidak memberikan respon.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5264 seconds (0.1#10.140)