Pengamat Sarankan Timses Anies-Sandi Lebih Tanggap Atasi Berita Hoax
A
A
A
JAKARTA - Menjelang pencoblosan Pilgub DKI Jakarta 2017 putaran kedua, paslon nomor urut tiga Anies-Sandi kerap diserang menggunakan berita hoax oleh lawan politiknya. Maka itu, timses Anies-Sandi disarankan harus lebih cepat dalam mengklarifikasi berita hoax tersebut.
Pengamat politik dari Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menegaskan, jelang pencoblosan, Anies-Sandi kerap diserang lawan politiknya menggunakan berita hoax. Terakhir surat edaran tentang syariat Islam.
"Tim cyber Anies-Sandi harus lebih cepat kengkonfirmasi dan mengklarifikasi tentang berita-berita hoax, sebab benak publik itu mudah terbentuk benak negatif," ujarnya pasa SINDOnews, Senin (27/3/2017).
Namun, dia ragu bila paslon Anies-Sandi akan mudah ditumbangkan elektabilitasnya hanya dengan berita-berita hoax belaka yang dilancarkan oleh lawan politiknya itu. Sebab, Anies-Sandi pada Pilgub DKI Jakarta 2017 putaran kedua ini, lebih berpeluang memenangkannya dibandingkan Ahok-Djarot.
Apalagi, mayoritas pemilih Agus-Sylvi menginginkan adanya Gubernur baru yang memimpin ibukota Jakarta ini. Maka itu, pemilih Agus-Sylvi pun akan cenderung bergerak ke Anies-Sandi.
"Potensi Anies-Sandi menang itu lebih besar meski pertarungan elektoral masih terjadi. Tinggal bagaimana program populis yang dibuat itu bisa diterima masyarakat," katanya.
Pengamat politik dari Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menegaskan, jelang pencoblosan, Anies-Sandi kerap diserang lawan politiknya menggunakan berita hoax. Terakhir surat edaran tentang syariat Islam.
"Tim cyber Anies-Sandi harus lebih cepat kengkonfirmasi dan mengklarifikasi tentang berita-berita hoax, sebab benak publik itu mudah terbentuk benak negatif," ujarnya pasa SINDOnews, Senin (27/3/2017).
Namun, dia ragu bila paslon Anies-Sandi akan mudah ditumbangkan elektabilitasnya hanya dengan berita-berita hoax belaka yang dilancarkan oleh lawan politiknya itu. Sebab, Anies-Sandi pada Pilgub DKI Jakarta 2017 putaran kedua ini, lebih berpeluang memenangkannya dibandingkan Ahok-Djarot.
Apalagi, mayoritas pemilih Agus-Sylvi menginginkan adanya Gubernur baru yang memimpin ibukota Jakarta ini. Maka itu, pemilih Agus-Sylvi pun akan cenderung bergerak ke Anies-Sandi.
"Potensi Anies-Sandi menang itu lebih besar meski pertarungan elektoral masih terjadi. Tinggal bagaimana program populis yang dibuat itu bisa diterima masyarakat," katanya.
(ysw)